Tuturan di atas TIDAK SANTUN karena memeintah

resiko kerja tinggi. Tuturan tersebut bernada marah, dan mengecam pemerintah desa setempat. Tuturan tersebut melanggar maksim kebijaksanaan. Maksim ini diungkapkan dengan tuturan impositif dan komisif. Maksim ini menggariskan setiap pertuturan untuk meminimalkan kerugian orang lain, atau memaksimalkan keuntungan bagi orang lain. Dari tuturan di atas jelas sekali terlihat bahwa tuturan itu melanggar maksim kebijasanaan, karena tuturan pengirim justru memaksimalkan kerugian orang lain, dan meminimalkan keuntungan bagi orang lain. Tuturan tersebut mengandung unsur bicara dengan kesengajaan, kurang enak didengar dan menyakiti hati. Tuturan tahanan di atas dapat dikategorikan tutuan tidak santun. No Data : 2 HariTanggal : Senin, 2 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh penutur yang kesal dengan kondisi jalan dan meminta kepada pemerintah agar segera memperbaiki DATA Jalan Rusak Parah Jalan Hargomulyo-Gendangsari rusak parah dan gelap. Tolong pemkab Bantul, segera turun tangan agar masyarakat nyaman . 08529296XXX ANALISIS

4. Tuturan di atas TIDAK SANTUN karena memeintah

5. Sasaran ujaran tersebut menggarah pada perbuatan 6. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain Pemaknaan: Bila di dalam berbicara penutur berusaha memaksimalkan keuntungan orang lain, maka lawan bicara wajib pula memaksimalkan kerugian dirinya. Sebaliknya dalam tuturan di atas pengirim justru meminimalkan keuntungan orang lain dan meminimalkan kerugian dirinya. Pengirim ingin menyampaikan aspirasinya mengenai perbaikan jalan yang rusak. Namun dalam menyampaikan pendapat, penutur terlalu berkesan memberikan perintah. Hal itu nampak dalam kalimat “Tolong pemkab Bantul, segera turun tangan agar masyarakat n yaman” , pada kalimat tersebut nampak jelas bahwa penutur memerintah pemkab untuk segera turun tangan memperbaiki jalan agar masyarakat nyaman. Meskipun ada kata tolong, yang menunjukkan kesopanan, namun tujuan kalimat itu bersifat memerintah. Memberikan perintah merupakan tindakan melanggar prinsip kebijaksanaan karena penutur di sini tidak memaksimalkan keuntungan pihak lain, malah sebaliknya penutur memaksimalkan kerugian pihak lain. Penutur pengirim sms seolah-olah menyalahkan pemkab yang membiarkan kondisi jalan seperti itu. Kalimat tersebut dapat dikategorikan kalimat tidak santun. Kalimat diatas melanggar prinsip kesantunan berbahasa Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kebijaksanaan , karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain No Data : 3 HariTanggal : Sabtu, 8 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh pengirim yang keberatan dengan biaya administrasi pembuatan akte dan surat surat mahal DATA Buat Akte Kelahiran Rp 1 Juta? Kepada bpk Bupati Magelang, mohon lihat ekonomi orang-orang magelang yang masih banyak orang miskin, masak 2011 mau diberlakukan biaya Rp 1 juta untuk membuat akte kelahiran. Mohon jangan dibebani rakyat dengan biaya-biaya pengurusan surat-surat yang mahal. 0856436XXX. ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena bersifat memojokkan 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada perbuatan 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain Pemaknaan: Tuturan di atas secara sekilas terdengar santun namun apabila dianalisis lebih seksama akan terdengar sebagai tuturan yang tidak santun. Dalam contoh di atas, penutur dengan sengaja menuturkan bahwa pemerintah daerah bupati dirasa kurang memperdulikan masyarakatnya. Kata “masak” di atas megandung arti meragukan. Meragukan disini adalah bahwa warga masyarakat Magelang meragukan jasa pembuatan akta kelahiran yang mencapai 1 juta. Meragukan akan sesuatu hal itu bisa menyebabkan seseorang menjadi emosi. Kemudian bisa menyebabkan pertentangan antara penutur dan mitra tuturnya. Kalimat “jangan dibebani rakyat dengan biaya-biaya pengurusan surat- surat yang mahal” tuturan tersebut juga dapat memicu kemarahan seseorang. Pengirim menganggap bahwa pemerintah kabupaten Magelang terlalu membebani rakyat kecil. Membebani dalam KBBI berarti memberikan beban sesuatu yang berat. Padahal pemerintah sebenarnya tidak membenani, mugkin itu ulah ognum tertentu yang menyebabkan pemerintah dicap membebani. Penutur yang mengecam orang lain akan membuat orang lain tersinggung maka tuturan yang demikian akan melukai perasaan mitra tutur. Tentu bila mitra tutur merasa tersinggung atau terluka, hubungan interpesonal antara penutur dan mitra tutur dapat terganggu bahkan dapat rusak. Tuturan ini termasuk ke dalam pelanggaran prinsip kesopanan dengan maksim kebijaksanaan, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain. 4.2.1.2 Pelanggaran Maksim Kedermawanan Kemurahan Hati Setiap pelaku transaksi komunikasi dalam maksim ini diharuskan untuk mengurangi cacian pada orang lain dan menambahkan pujian pada orang lain. Penutur yang selalu mematuhi maksim ini akan dianggap sebagai orang yang tahu sopan santun, pintar menghargai orang lain, dan terjauh dari prasangka buruk lawan tuturnya. Bila pelaku transaksi komunikasi mempunyai kecenderungan untuk selalu mematuhi maksim ini, maka jalannya komunikasi dan hubungan interpersonal antara penutur dan petutur akan terjalin dengan sangat harmonis. Karena dari masing-masing pihak akan ada keinginan untuk saling menghargai satu sama lain dan akan terjauh dari tuturan mencaci atau menyakiti lawan tuturnya. Berbeda dengan maksim kebijaksanaan dan maksim penerimaan, maksim kedermawanan diutarakan dengan kalimat ekspresif dan kalimat asertif. Dengan penggunaan kalimat ekspresif dan asertif ini jelaslah bahwa tidak hanya dalam menyuruh dan menawarkan sesuatu seseorang harus berlaku sopan, tetapi di dalam mengungkapkan perasaan, dan menyatakan pendapat ia tetap diwajibakn berperilaku demikian. Ketika penghinaan dan pelecehan dituturkan, maka tuturannya masuk dalam tuturan yang melanggar maksim kemurahan hati. Dikatakan demikian, karena maksim kemurahan hati menuntut peserta pertuturan untuk selalu mengurangi cacian pada orang lain dan menambahi pujian pada orang lain. Seperti tuturan berikut ini: No Data : 4 HariTanggal : Sabtu, 8 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh pengendara motor kesal terhadap sesama pengendara karena asap kenalpot mengenai muka DATA Asap Knalpot Mengenai Wajah Hey, motor R 5077 ES knalpotmu ngenai raine wong. Ra sopan. Yth P.POLISI, kalau razia jangan Cuma lihat STNK SIM saja . Tuh knalpot gak sopan ditegur juga, biar nyadar sopan santun di jalan raya. Thx. 0838672XXX. ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena menghina 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada perbuatan 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim kemurahan hati, karena telah memaksimalkan kerugian orang lain dan meminimalkan keuntungan orang lain. Pemaknaan : Penutur pengirim sms memakai bahasa yang kurang enak didengar dan mengandung celaan getir. Selain kurang enak didengar dan mengandung celaan, tuturan tersebut mempunyai kesan memaki dan marah karena menggunakan notasi yang tinggi. Kesan itu yang menyebabkan penutur melanggar maksim kemurahan hati . Kalimat “Hey, motor R 5077 ES knalpotmu ngenai raine wong. Ra sopan” jelas bahwa penutur kesal dan marah dengan pengendara motor itu. Selain kalimat tersebut, kesan penutur juga memarahi aparat kepolisian. Hal itu nampak dalam tuturan “kalau razia jangan Cuma lihat STNK SIM saja. Tuh knalpot gak sopan ditegur juga, biar nyadar sopan santun di jalan raya”. Dalam tuturan di atas jelas sekali melanggar maksim kemurahan, karena telah meminimalkan rasa hormat pada orang lain, dan memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain. Tuturan tersebut juga dikategorikan ke dalam tuturan yang tidak santun. Pemaknaan : Rasa kecewa menyebabkan penutur kadang menjadi tidak hormat dengan orang lain, hal tersebut menyebabkan seseorang melanggar prinsip kemurahan hati dalam sopan santun berbahasa. Tuturan pngirim sms diatas terlihat bahwa dia merasa kecewa dengan orang yang menggunakan mobil dinas untuk kepentingan pribadi. Tuturan “mobil dinas kok dipakai buat jalan-jalan di pantai,di pertokoan, di mall ” penutur mungkin jengkel dengan oknum yang menggunaan No Data : 5 HariTanggal : 14 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh seorang warga yang kesal melihat mobil dinas disalah gunakan untuk keentingan pribadi DATA Mobil Dinas Untuk Jalan-Jalan Mobil dinas kok dipakai buat jalan- jalan di pantai,di pertokoan, di mall. Tindakan KORUPSI yang HARUS DITANGKAP. Malu DONK. 08564202XXX ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena menyalahkan orang lain 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada tindakan mencemooh 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kemurahan hati, yakni meminialkan rasa hormat pada orang lain, dan memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain mobildinas sehingga tuturan tersebut dapat terucap. Karena hal itu termasuk dalam tindakan korupsi, masyarakat sendiri sudah jengkel dengan para koruptor, mungkin itu yang mengakibatkan penutur menjadi kecewa. Contoh di atas terlihat bahwa tuturan yang mengecam orang lain merupakan tuturan yang tidak santun. Penutur yang mengecam orang lain akan membuat orang lain tersinggung maka tuturan yang demikian akan melukai perasaan mitra tutur. Tentu bila mitra tutur merasa tersinggung atau terluka, hubungan interpesonal antara penutur dan mitra tutur dapat terganggu bahkan dapat rusak. Pemaknaan : Tuturan diatas merupakan tuturan yang termasuk dalam pelanggaran prinsip kesopanan. Pada tuturan di atas sasaran ujarannya mengarah pada sikap No Data : 6 HariTanggal : Kamis, 12 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh penutur pengirim mempertayakan kejelasan mengenai tunjangan untuk GTT DATA Tunjangan Fungsional GTT, Berubah Kepada bupati, gubernur, mendiknas. Mohon kejelasan tunjangan fungsional untuk GTT. Kenapa akhir tahun kemarin tidak cair semua? Apa memang sudah berubah anggaran perbulannya? Mohon kebijakan dari yang berwenang. Trims. 08572947XXX ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena menyalahkan orang lain 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada tindakan mencemooh 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kemurahan hati, yakni meminialkan rasa hormat pada orang lain, dan memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain kemarahan dan meunjukkan sikap protes. Tuturan pengirim sms tersebut kurang enak didengar. Penutur pada tuturan itu terlalu menyalahkan pihak pemerintah, dalam tuturan “kepada bupati, gubernur, mendiknas. mohon kejelasan” penutur terlihat sekali menyalahkan beberapa pihak seperti bupati, gubernur dan mendiknas. Dengan alasan apapun sikap menyalahkan pihak lawan tutur adalah sikap yang melanggar prinsip kesopanan. Karena dengan sikap seperti itu dapat membuat lawan tutur menjadi tersinggung. Pada akhirnya akan memic sikap tidak hormat. Dalam tuturan di atas jelas sekali melanggar maksim kemurahan, karena telah meminimalkan rasa hormat pada orang lain, dan memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain. Tuturan tersebut juga dikategorikan ke dalam tuturan yang tidak santun. Maka tuturan tersebut dikategorikan tuturan yang tidak sopan. 4.2.1.3 Pelanggaran Maksim Penghargaan Penerimaan Dalam maksim penghargaan, setiap pelaku transaksi komunikasi diharuskan mengurangi keuntungan dirinya dan memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain. Setiap orang yang mematuhi maksim ini akan mendapatkan citra diri sebagai orang yang pintar menghormati orang lain, dan akan mampu membangun kehidupan yang harmonis dan penuh dengan toleransi. Pelanggaran terhadap maksim penerimaan akan membuat si pelaku dicap sebagai orang yang tidak tahu caranya bagaimana menghormati orang lain, tidak tahu sopan santun, dan selalu iri hati. Pemaknaan : Tuturan penutur di atas kurang enak didengar selain mengandung celaan getir, penutur juga lantang dalam menyampaikan aspirasinya. “piye satlntas polres magelang kota ” tuturan tersebut bisa dikategorikan pelanggaran prinsip kesopanan dengan melanggar maksim penghargaan karena penutur meminimalkan rasa hormat pada orang lain dan memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain. Tuturan tersebut terlihat meragukan kinerja instansi tertentu. Kata “piye” mengandung arti bagaimana, sehingga terkesan tidak santun karena bisa menimbulkan reaksi yang kontroversial. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Penghargaan, yakni meminialkan rasa hormat pada orang lain, dan No Data : 7 HariTanggal : Senin, 20 Februari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh penutur yang kesal dengan penyalahgunaan jalur lambat kota Magelang DATA Jalur Lambat Untuk Ngeblong Jalur lambat Kota Magelang sungguh nelangsa. Seharusnya buat lewat sepeda, becak kendaraan non mesin, tapi realitasnya malah buat lewat ngeblong sepeda motor. Piye satlantas polres magelang kota ? 08783261XXX. ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena menyalahkan orang lain 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada tindakan mencemooh 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Penghargaan, yakni meminialkan rasa hormat pada orang lain, dan memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain memaksimalkan rasa tidak hormat pada orang lain. Tuturan tersebut masuk dalam kategori kalimat yang tidak santun. No Data : 8 HariTanggal : Kamis, 6 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh penutur menyindir terkait dengan lampu lalulintas yang rusak namun dibiarkan saja. DATA Bangjo Perempatan Wiyoro Mati Tragis dan mengenaskan Lampu bangjo di perempatan Wiyoro sudal lebih dari 7 hari mati padahal banyak pejabat yang lewat. Tolong diperbaiki, kasihan kalau terjadi kecelakaan. Makasih. 08122943XXX. ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar dan terlalu menyindir 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada perbuatan 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Penghargaan, karena peserta tindak tutur telah meminimalkan kerugian bagi diri sendiri, dan memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Pemaknaan : Tuturan contoh diatas terlalu gamblang dalam menyindir suatu keadaan. Penutur mengkritk terlalu pedas dengan mengatakan “tragis dan mengenaskan” penutur tidak menghargai kenyataannya bahwa itu memang ada rambu lalulintas lampu laulisntas yang rusak. Namun karena rusak maka penutur menggambarkan perempatan disitu menjadi sangat menyeramkan karena adanya kalimat tragis dan mengenaskan. Pelanggaran maksim penerimaan sangat jelas pada tuturan itu. Meskipun tujuan penutur adalah mengkritik pemerintah setempat agar segera memperbaiki jalan, namun kritikan itu bisa menjadi bumerang bagi penutur. Mitra tutur mungkin akan menjadi malas dan enggan untuk merespon jika penyampaian maksud menggunakan bahasa yang kurang santun. Dari analisis di atas, bentuk tuturan yang tidak santun cenderung menyinggung mitra tutur. Tuturan yang berpotensi melukai dan memberikan ancaman pada muka mitra tutur adalah tuturan yang tidak santun. Selain itu, tuturan yang tidak santun juga berpotensi mengancam muka mitra tutur sendiri. Bila mitra tutur tersinggu dan tidak berkenan atas ucapan penutur, dapat saja ia berbalik menuturkan tuturan yang tidak santun yang juga dapat melukai hati penutur sendiri. Bertutur dengan tidak santun juga merusak citra diri penutur. Keadaban seseorang salah satunya dapat dilihat dari caranya bertutur. Orang yang beradab akan bertutur dengan cara yang santun, sebaliknya cara bertutur yang tidak santun menunjukkan orang tersebut tidak beradab. Pandangan orang lain tentang ketidakberadaban penutur dapat merusak citra dirinya. No Data : 9 HariTanggal : Kamis, 13 Januari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh seorang warga yang kecewa karena kinerja PLN yang kurang bagus DATA Hujan, Listrik Selalu Mati Saya sangat kecewa dengan PLN. Setiap hujan lebat diperkirakan 90 pasti mati listrik. Cuaca memang sedang tidak bagus tetapi seharusnya PLN puya solusi lain. 08574707XXX. ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar dan menyalahkan mitra tutur 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada perbuatan dan sikap arogan 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Penerimaanpenghargaan, karena peserta tindak tutur telah meminimalkan kerugian bagi diri sendiri, dan memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Pemaknaan : Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi ini membuat penutur lebih mudah terpancing amarahnya. Hal itu membuat penutur menjadi tidak menghormati mitra tuturnya sehingga lebih mudah untuk bertutur tidak santun. Seandainya penutur menyadari bahwa tuturan mereka adalah cermin diri tentunya tuturan-tuturan yang tidak santun tersebut tidak perlu dituturkan. Namun kadang penutur menomorduakan hal itu, yang diutamakan penutur adalah mereka bisa mengeluarkan rasa kekecewaannya. Seperti halnya pada contoh di atas. Tuturan “Saya sangat kecewa dengan PLN”menunjukkan rasa kekesalan penutur terhadap kinerja PLN yang setiap hujan pasti mengalami masalah jaringan listrik. Kalimat tersebut tidak enak didengar, menghakimi sendiri. Padahal sebenarnya dalam bertutur kata yang sopan tuturan tersebut tidak perlu diucapkan karena melanggar prinsip kesopanan khusunya maksim penerimaan penghargan. 4.2.1.4 Pelanggaran Maksim Kerendahan Hati Kesederhanan Maksim kerendahan hati menuntut penutur untuk selalu mengurangi pujian pada dirinya sendiri dan memaksimalkan cacian pada dirinya sendiri. Pelaku komunikasi yang menaati maksim ini akan dianggap sebagai seorang yang rendah hati dan tidak sombong. Pelanggaran terhadap maksim kerendahan hati secara terus menerus akan membentuk stigma kepada si pelaku sebagai orang yang sombong, bersikap anti sosial, dan bahkan yang terburuk penutur seperti itu akan dijauhi lawan tuturnya, karena bagaimanapun bertransaksi komunikasi dengan orang yang selalu melanggar maksim kerendahan hati akan sangat tidak nyaman. Seperti tuturan di bawah ini: No Data : 10 HariTanggal : Jumat, 11 Februari 2011 KONTEKS Dituturkan oleh penutur yang kesal dengan kelangkaan dan mahalnya gas 3 kg DATA Harga gas mahal, kosong. Kepada pertamina, gimana sih, udah harga gas 3 kg Rp. 17.500, cari susah. Kemana-mana kosong. Kasihan dong orang kecil. 08574342XXX ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena mencaci dan berkesan menyalahkan 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada sikap tidak menghargai 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kemurahan hati kesederhanaan , karena peserta tindak tutur telah meminimalkan kerugian bagi diri sendiri, dan memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Pemaknaan : Ketidak puasan akan suatu hal menjadikan penutur terkadang menjadi arogan dan bersikap anti sosial dengan menuturkan tuturan yang pedas. Padahal tindakan tersebut kadang merugikan diri penutur sendiri. Mitra tutur akan menjadi tidak menghormati penutur. ” Harga gas mahal, kosong. Kepada pertamina, gimana sih, udah harga gas 3 kg Rp. 17.500, cari susah. Kemana-mana kosong. Kasihan dong orang kecil”, tuturan yang disampaikan penutur tidak enak didengar dan kurang sopan. Tuturan itu menunjukkan kemarahan dan terkesan menyalahkan puhak pertamina. Tuturan “gimana sih” sangat jelas bahwa tuturan tersebut mencaci pihak pertamina. Bentuk protes yang berlebihan terkadang menjadikan penutur menjadi kurang sopan dalam bertutur. Oleh sebab itu, untuk menghindari terjadinya ketidaksopanan dalam bertutur hendaknya kita bersikap lebih menghargai mitra tutur. Mengurangi pujian pada diri sendiri dan memaksimalkan cacian pada diri sendiri sesuai dengan maksim kerendahan hati akan membuat sopan dalam berkomunikasi. No Data : 11 HariTanggal : Kamis, 3 Maret 2011 KONTEKS Dituturkan oleh penutur yang memprotes seorang guru karena tunjangan yang belum dibayarkan DATA 3 Bulan Tunjangan GTT Belum Cair Tunjangan fungsional bagi GTT selama 3 bulan terakhir tahun 2010 kenapa belum dibayarkan? Gimana ini dinas- dinas yang terkait ..08574362XXX ANALISIS 1. Tuturan di atas kurang enak didengar karena mencaci dan berkesan menyalahkan 2. Sasaran ujaran tersebut mengarah kepada sikap tidak menghargai 3. Tuturan ini termasuk ke dalam Pelanggaran Prinsip Kesopanan dengan Maksim Kemurahan hati kesederhanaan , karena peserta tindak tutur telah meminimalkan kerugian bagi diri sendiri, dan memaksimalkan keuntungan diri sendiri. Pemaknaan : Tuturan di atas bicara dengan kepahitan dan sindiran pedas. Sasaran ujarannya mengarah kepada bentuk protes ketidak senangan dan prestasi. Ketika penutur menuturkan” Gimana ini dinas-dinas yang terkait” terlihat kesan penutur yang mempertanyakan kinerja dinas terkait. Penutur memprotes keras dinas terkait agar gaji tunjangannya segera diberikan. Sikap tersebut membuat penutur tidak lagi mempunyai rasa hormat pada mitra tutur. Tuturan ini termasuk ke dalam pelanggaran prinsip kesopanan dengan maksim kerendahan hati, karena telah meminimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri, dan memaksimalkan rasa hormat pada diri sendiri. Tuturan tersebut dikategorikan tuturan yang tidak santun.

4.2.1.5 Pelanggaran Maksim Kesetujuan Kesepakatan Kecocokan

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN MOTIVASI MAHASISWA MENJADI JURNALIS DALAM RUBRIK SWARA KAMPUS DI SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT (Studi Kualitatif Terhadap Motivasi Mahasiswa yang Menjadi Jurnalis Dalam Rubrik Swara Kampus di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat).

0 3 26

PENUTUP MOTIVASI MAHASISWA MENJADI JURNALIS DALAM RUBRIK SWARA KAMPUS DI SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT (Studi Kualitatif Terhadap Motivasi Mahasiswa yang Menjadi Jurnalis Dalam Rubrik Swara Kampus di Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat).

0 3 60

HALAMAN PERSETUJUAN Kompetisi Surat Kabar yang Beredar di Eks Karesidenan Surakarta Berdasarkan Keberagaman Pemasukan Iklan (Pengukuran Kompetisi Surat Kabar Pengukuran Kompetisi Surat Kabar Jawa Pos, Suara Merdeka,Solopos, Joglosemar, Kedaulatan Rakyat,

0 2 11

PRESUPOSISI DAN REFERENSI PADA RUBRIK SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 1 16

PENDAHULUAN Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 3 127

PRESUPOSISI DAN REFERENSI PADA RUBRIK SUNGGUH-SUNGGUH TERJADI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT Presuposisi Dan Referensi Pada Rubrik Sungguhsungguh Terjadi Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Desember 2011.

0 2 15

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM WACANA SMS PEMBACA PADA RUBRIK "HALO JOGJA" DI SURAT KABAR HARIAN JOGJA.

9 64 190

KESALAHAN KALIMAT DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT

0 3 139

Campur kode dalam Rubrik Pikiran Pembaca Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat bulan Oktober 2011 - USD Repository

0 0 112

Tingkat kesantunan berdasarkan Maksim Leech rubrik SMS Suara Rakyat di dalam Surat Kabar Kedaulatan Rakyat - USD Repository

0 2 147