Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode membaca sumber dengan menggunakan teknik dasarnya adalah catat tulis; sedangkan teknik
lanjutan yang digunakan adalah teknik teknik catat. Pertama-tama yang dilakukan penulis ketika meneliti adalah membaca atau mengamati pemakaian atau
penggunaan bahasa di dalam surat kabar. Setelah dibaca atau diamati, peneliti kemudian menyadap beberapa pemakaian bahasa tulis di dalam surat kabar yang
dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam membaca penggunaan bahasa di dalam surat kabar seperti yang
dimaksud, peneliti tidak ikut terlibat langsung untuk ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data. Peneliti secara murni hadir sebagai
seorang yang mengamati. Karena itulah maka teknik lanjutan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teknik catat tulis. Setelah data-data dibaca oleh
peneliti, data-data itu kemudian dicatat di dalam beberapa kertas.
3.4 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan tahap setelah data terkumpul. Dalam menganalisis data peneliti menggunakan analisis pragmatik yaitu analisis bahasa berdasarkan
pada sudut pandang pragmatik Rustono 1999:18. Analisis data dilakukan dengan menginterpretasikan berdasakan maksim-maksim yang secara universal diikuti
untuk menunjukkan kesopanan berbahasa terhadap lawan tutunya. Data-data yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah data berupa kata-
kata karena yang diteliti adalah tuturan-tuturan dalam bentuk tulis yang sudah ada di dalam surat kabar. Kata-kata itu diperoleh sebagai hasil dari kegiatan
mengamati dan menyadap penggunaan bahasa di dalam surat kabar Kedaulatan Rakyat diperoleh melalui sumber tertulis.
Setelah data-data dikumpulkan, tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode kontekstual. Adapun yang dimaksud dengan metode analisis kontekstual adalah cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan,
memperhitungkan, dan mengaitkan konteks. Konteks yang dimaksud itu oleh
Brown dan Yule didefinisikan sebagai lingkungan di mana bahasa itu digunakan. Kridalaksana menegaskan bahwa konteks itu adalah aspek-aspek lingkungan fisik
atau sosial yang berkaitan dengan tuturan Rahardi, 2000: 14. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data
kualitatif. Metode analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceriterakan kepada orang lain Bodgan dan Biken melalui Moleong, 2006: 248.
Data yang berupa tuturan yang didapatkan dari membaca suber sms tertulis dari media cetak, yaitu surat kabar Kedaulatan Rakyat kemudian dikumpulkan,
dipilah-pilah berdasarkan jenis, wujud, dan tingkat kesantunannya. Langkah- langkah penggunaan analisis kualitatif ini adalah:
1. Inventarisasi
Langkah dalam inventarisasi adalah pengumpulan data yang sesuai dengan
penelitian. Jadi, peneliti mengumpulkan tuturan-tuturan dalam komunikasi melalui SMS yang ada di media tersebut selama periode Januari-Maret 2011
yang dikumpulkan guna keperluan penelitian. 2.
Identifikasi Data harus memiliki keterkaitan informasi dengan penelitian, yaitu tuturan-
tuturan yang didapatkan dari koran Kedaulatan Rakyat edisi Januari- Maret 2011. Peneliti melakukan identifikasi terhadap data-data yang sudah
diperoleh, membuat ciri-ciri data-data yang telah ada. 3.
Klasifikasi Dalam klasifikasi peneliti mulai mengklasifikasi data berdasarkan ciri-ciri
yang telah dibuat dan data-data dikelompokan berdasarkan ciri-ciri masing- masing data. Diklasifikasi dan dianalisi berdasarkan keterangan-keterangan
yang ada pada masing-masing tuturan tersebut. Data yang sesuai dengan penelitian ditranskrip dan dikalisfikasi dengan cara pencatatan. Dengan kata
lain, klasifikasi adalah proses memilih tuturan yang akan dikaji dengan cara pencatatan. Data yang tidak sesuai tidak akan dimasukan dalam analisis
penelitian. 4.
Deksripsi pelaporan Pada tahap ini peneliti melaporkan hasil analisis mengenai tingkat
kesantunan yang terdapat dalam SMS dalam Rubrik Suara Rakyat koran Kedaulatan Rakyat edisi Januari-Maret 2011. Data yang terkumpul ditelaah,
dibuat rangkuman, kemudian disimpulkan. Berdasarkan analisis terhadap tuturan-tuturan dalam komunikasi SMS Suara Rakyat koan Kedaulatan
Rakyat : 1 kesantunan berbahasa yang disapaikan melalui SMS , 2 wujud kesantunan tuturan dalam interaksi tersebut dan 3 bagaimana tingkat
kesantunan tuturan dalam interaksi di dalam Rubrik Suara Rakyat tersebut.
Tuturan yang telah terkumpul sebagai data diinventaris, diklasifikasikan serta diperikan ciri-cirinya. Selanjutnya data diinterpretasikan sesuai acuan pada
landasan teori. Tahap selanjutnya adalah membahas data secara terperinci. Contohnya sebagai berikut.
1 RS Sarjito mohon lebih membenahi dan meningkatkan pelayanan
terhadap pasien dan pengunjung. Jangan beda terlalu jauh malu dengan rumah sakit swasta. 0857642xxx.
2 Sampah depan Fak Geografi UGM menumpuk. Tanggungjawab
siapa untuk membersihkan ? 08572737XXX
Dari tuturan tersebut, peneliti mengklasifikasikan dan memerikan ciri-ciri masing-masing tuturan. Ciri-ciri tersebut kemudian disusun dalam bentuk tabel
seperti di bawah ini.
Tuturan Santun
tidak santun
Penyebab Indikator Keterangan
1. RS Sarjito
mohon
lebih membenahi dan
meningkatkan pelayanan
terhadap pasien dan
pengunjung. Jangan beda
terlalu jauh malu dengan
rumah sakit Santun
• Mematuhi
maksim kebijaksanaan
Tidak menjelek-
jelekan pihak lain
Tuturan tersebut sopan karena menggunakan
kata ‘mohon’ sehingga mempunyai kesan
positif
swasta. 0857642xxx.
Segera Turunkan Harga
1. Untuk orang-
orang yang kerja di
pemerintahan, tolong cepat
turunkan harga sembako,
karena sudah manut wudele
dewe. Terima kasih.
08573540XXX .
Tidak Santun
• Melanggar
maksim simpati
Bersifat memaksa
dan menyuruh
Tuturannya bersifat menyuruh dan
memaksa
Tuturan tersebut jika dianalisis dengan prinsip kerja sama, bahwa tuturan 1 merupakan tuturan yang sopan, karena mematuhi maksim kebijaksanaan.
Penutur memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan. Tidak mengada-ada dan tidak menjatuhkan pihak lain. Pengirim juga menuturkan dengan sopan
karena menggunakan kata ‘mohon’ sehingga terlihat lebih menghargai pihak lain. Tuturan 2 melanggar maksim simpati, hal itu terlihat pada kalimat kedua
“tolong cepat”. Kalimat tersebut berkesan menyuruh orang lain secara paksa.
3.5 Keabsahan Data dan Triangulasi