Teori Atom Dalton Teori Modern Struktur Atom
1. Teori Atom Dalton
Masa modern kimia diawali sejak proposal John Dalton tentang teori atom dalam bukunya “New system of chemical philosophy” 1808. Teori atom Dalton mampu menumbuhkan ilmu kimia. Beberapa postulat teori Dalton dapat dituliskan sebagai berikut. a. Materi terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom. Atom tidak dapat dibagi lagi dan tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. b. Atom digambarkan dengan bola pejal yang sangat kecil. Atom suatu unsur yang sama memiliki sifat yang sama dalam segala hal ukuran, bentuk, dan massa tetapi berbeda sifat-sifatnya dari atom unsur lain. c. Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan, atau penyusunan kembali atom-atom. d. Atom suatu unsur dapat bergabung dengan atom unsur lain membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Gambar 1. Model atom Dalton atom seperti bola pejal2. Teori Modern Struktur Atom
2 Ditemukan adanya elektron dan gejala radioaktif menjelang abad ke- 9, maka atom bukan lagi partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi, melainkan atom itu mengandung sejumlah partikel sub-atomik. Partikel sub atomik yang dimaksud ialah elektron, proton, dan netron. Partikel lain yang terdapat di dalam atom ialah positron, neutrino dan meson.a. Elektron
Tabung Geisler yang berisi gas dengan tekanan sangat rendah bila dilewatkan pada suatu muatan listrik, maka akan diemisikan seberkas sinar dari katoda. Sinar ini biasa disebut sinar katoda yang ditemukan oleh Plucker 1859 dan diteliti oleh Hittorf 1869 dan William Crookes 1879 – 1885. Thomson 1897 berhasil menentukan harga perbandingan em, yaitu perbandingan muatan listrik dengan massa. Stoney 1874 memberikan nama partikel tersebut sebagai elektron yang selalu dikandung oleh semua materi dengan harga em yang sama. Harga em yang terbesar dimiliki oleh atom hidrogen, yaitu harga e = 1,602 x 10 -19 C dan m = 9,11 x 10 -34 g. Gambar 2. Pembuktian sinar katoda Kode C = Katoda; A = Anoda; E = lempeng kondensor bermuatan listrik; M = magnet; F = layar berfluoresens. Berkas 1 : Hanya dengan adanya medan listrik, berkas sinar katoda dibelokkan keatas menyentuh layar pada titik 1. Berkas 2 : Hanya dengan adanya medan magnit, berkas sinar katoda dibelokkan kebawah menyentuh layar pada titik 2. Berkas 3 : Berkas sinar katoda akan lurus dan menyentuh layar dititik 3, bila medan listrik dan medan magnit sama besarnyab. Proton
Elektron yang merupakan penyusun atom yang bermuatan negatif, bila materi harus netral, maka materi harus mengandung penyusun lain yang bermuatan positif. Pembuktian adanya partikel tersebut dilakukan oleh Goldstein 1886 dan Wien yang juga disebut 3 sinar terusan atau sinar kanal. Partikel positip ini terjadi karena tabrakan antara partikel gas dalam tabung dengan elektron berenergi besar yang bergerak dari katoda ke anoda dalam tabung gas. Gambar 3. Percobaan Goldstein membuktikan bahwa di dalam atom terdapat proton yang bermuatan positif. Berdasarkan eksperimen tersebut diperoleh dua perbedaan terpenting dari pengukuran em terhadap elektron. a. Perbandingan muatanmassa untuk ion positip berbeda, jika gas dalam tabung berbeda. Pada massa pengukuran em elektron diperoleh harga yang sama apapun jenis gas yang terdapat di dalamnya. b. Harga muatanmassa untuk ion positip jauh lebih kecil dari harga untuk elektron. Fakta ini menunjukkan bahwa ion positip terbentuk dari gas yang terdapat dalam tabung dan memiliki massa lebih besar dari massa elektron. Berdasarkan fakta tersebut dipostulatkan, bahwa H + adalah suatu partikel dasar atom yang besar muatannya sama dengan muatan elektron tetapi tandanya berlawanan. em elektron = 1,76 x 108 Coulombg em ion H + = 965201,008 Coulombg massa massa + H elektron = 008 , 1 . 10 . 76 , 1 96520 8 = 1837 1 Gambar 4. Pembuktian sinar positipc. Netron
Rutherford 1920 meramalkan bahwa kemungkinan besar di dalam inti terdapat partikel dasar yang tidak bermuatan atau netral, maka partikel ini sukar dideteksi. James Chadwick tahun 1932 telah 4 melakukan percobaan dari reaksi inti, partikel α dengam massa 4 dapat ditangkap oleh Boron Ar = 11 menghasilkan Nitrogen Ar = 14 dan netron dengan massa 1. Reaksi inti ini ditunjukkan oleh persamaan 2 He 4 + 5 B 11 7 N 14 + n 1 Berdasarkan bercobaan tersebut dapat menemukan partikel netral yang disebut netron. Dengan demikian partikel dasar penyusun materi adalah elektron, proton dan netron. Tabel 1. Beberapa Sifat Partikel Sub-atomik Partikel Simbol Massa sma Massa gram Muatan Elektron e 11837 atom H =0.00055 9,11 x 10- 28 -4,803 x 10- 30 esu -1,9 x 10- 19 c Proton p 1,0073 1,763 x 10- 24 +4,803 x 10- 14 esu +1,6 x 10- 19 c Neutron n 1,0087 1,765 x 10- 24d. Inti Atom
Inti atom ditemukan oleh Rutherford pada tahun 1911. Ia menemukan bahwa apabila partikel α yang bermuatan positip yang berasal dari sumber radioaktif menumbuk lembar tipis logam, partikel itu banyak yang mengalami penyimpangan deflection. Selain itu sebagian besar partikel α juga diteruskan dan sebagian lagi mengalami penolakan. Rutherford menyimpulkan, bahwa atom sebagian besar berupa ruang kosong dan di pusatnya merupakan partikel yang bermuatan positip yang selanjutnya disebut inti. Selama atom bersifat netral, berarti besarnya muatan + seimbang dengan banyaknya elektron yang bermuatan -. 5 Gambar 5. Diagram yang menunjukkan adanya penyimpangan bila partikel α menumbuk inti atom3. Model Atom Rutherford dan Kelemahannya
Parts
» Prasyarat Petunjuk Penggunaan Modu
» Latar Belakang KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
» Standar Kompetensi Deskripsi Bahan Ajar
» Latar Belakang KEBIJAKAN UMUM PEMBINAAN DAN
» Empat Tahap Mewujudkan Guru Profesional
» Alur Pengembangan Profesi dan Karir
» Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan
» Kebijakan dan Pemerataan Guru
» Kewenangan Pemerintah Provinsi atau KabupatenKota
» Esensi Peningkatan Kompetensi PENINGKATAN KOMPETENSI
» Prinsip-Prinsip Peningkatan Kompetensi dan Karir
» Pendidikan dan Pelatihan Jenis Program
» Pengembangan Diri Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
» Publikasi Ilmiah Karya Inovatif
» Kompetensi Sosial Kompetensi Profesional
» Latar Belakang PENILAIAN KINERJA
» Persyaratan Prinsip Pelaksanaan PENILAIAN KINERJA
» Aspek yang Dinilai PENILAIAN KINERJA
» Tahap Penilaian Prosedur Pelaksanaan
» Konversi Nilai Hasil PK Guru ke Angka Kredit
» Penilai PK Guru PENILAIAN KINERJA
» Ranah Pengembangan Guru PENGEMBANGAN KARIR
» Penugasan Ranah Pengembangan Karir
» Kenaikan Pangkat PENGEMBANGAN KARIR
» Pengantar PERLINDUNGAN DAN PENGHARGAAN
» Definisi PERLINDUNGAN DAN PENGHARGAAN
» Perlindungan Atas Hak-hak Guru
» Mediasi Negosiasi dan Perdamaian
» Konsiliasi dan perdamaian Advokasi Litigasi
» Penghargaan Guru Berprestasi Penghargaan dan Kesejahteraan
» Penghargaan bagi Guru SD Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Penghargaan bagi Guru PLBPK Berdedikasi
» Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan
» Tunjangan Profesi Tunjangan Guru
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Khusus
» Maslahat Tambahan Tunjangan Guru
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
» Hubungan Guru dengan Peserta Didik
» Hubungan Guru dengan OrangtuaWali Siswa Hubungan Guru dengan Masyarakat
» Hubungan Guru dengan Sekolah dan Rekan Sejawat
» Hubungan Guru dengan Profesi Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi
» Pelanggaran dan Sanksi ETIKA PROFESI
» TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Model Pembelajaran PAIKEM
» TEORI BELAJAR KOGNITIF Model Pembelajaran PAIKEM
» TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK Model Pembelajaran PAIKEM
» Kemampuan Mengatur Diri Sendiri Kemampuan untuk Berefleksi RANGKUMAN
» Pembelajaran Kooperatif Konsep dan Ciri-ciri PAIKEM
» Metode Kuantum Konsep dan Ciri-ciri PAIKEM
» Metode Partisipatori Konsep dan Ciri-ciri PAIKEM
» Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Ciri-ciri PAIKEM
» Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
» Kegiatan Inti Pelaksanaan Pembelajaran
» PENGERTIAN, RASIONAL, DAN FUNGSI MEDIA PEMBELAJARAN a. Pengertian Media
» Rasional Penggunaan Media Menurut Teori Kerucut Pengalaman Cone of
» JENIS, KLASIFIKASI, DAN PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
» Media Audio Media Pembelajaran
» PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN a. Pembuatan Media Visual
» PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN Media Pembelajaran
» PENGUKURAN, ASESMEN, DAN EVALUASI
» Penilaian Unjuk Kerja Teknik Asesmen
» Penilaian Sikap Teknik Asesmen
» Tes Tertulis Penilaian Proyek
» Penilaian Produk Penilaian Portofolio
» Penilaian Diri Teknik Asesmen
» Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik Bentuk Laporan
» Rekap Nilai Rapor PENENTUAN KENAIKAN KELAS
» LATAR BELAKANG Pengembangan Silabus dan RPP
» Pengembang Silabus KOMPONEN SILABUS
» Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Pengembangan Silabus dan RPP
» Merumuskan Indikator Pengembangan Silabus dan RPP
» Penilaian Pengembangan Silabus dan RPP
» PENGERTIAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN RPP Pengertian RPP Prinsip-prinsip Pengembangan RPP
» PENDAHULUAN Pembelajaran IPA Terpadu
» Hakikat Pembelajaran Sains Terpadu
» Analisis kurikulum Model-Model Pembelajaran Sains Terpadu
» Mengidentifikasi Masalah Materi 1. Perencanaan dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
» Menganalisis dan Merumuskan Masalah Merencanakan Perbaikan
» Melaksanakan PTK Materi 1. Perencanaan dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
» Cara Membuat Proposal Materi 1. Perencanaan dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
» Laporan Penelitian Tindakan Kelas
» Artikel Ilmiah Kegiatan menyusun karya ilmiah, baik berupa laporan hasil penelitian
» Rumusan Masalah Tujuan Penelitian ManfaatPenelitian Definisi Operasional
» Penguasaan Konsep Pembelajaran Tematik
» Metode Discovery Kajian Pustaka
» Kerangka Berfikir Kajian Pustaka
» Subjek dan Lokasi Penelitian Prosedur Penelitian
» Data dan Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data
» Metode Ilmiah Prosedur Ilmiah Untuk Mempelajari Benda-Benda Alam 1. Pendahuluan
» Standar untuk SI Besaran Pokok dan Besaran Turunan
» Ketelitian dalam Pengukuran Pengukuran Dasar
» Angka Penting Pengukuran Menggunakan Alat Ukur
» Termometer Suhu dan Peran Kalor dalam Mengubah Wujud Zat 1.
» Kalor Pada Perubahan Wujud Zat
» Kerangka Acuan, Sistem Koordinat, dan Pengertian Gerak
» Vektor dan Skalar Beberapa Pengertian dalam Gerak
» Percepatan Beberapa Pengertian dalam Gerak
» Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh Akibat Gaya terhadap Benda Hukum Newton tentang Gerak a.
» Tekanan Pada Benda Padat Tekanan Zat Cair Tekanan Udara
» Energi Potensial Gravitasi Energi 1.
» Energi Potensial Pegas Energi 1.
» Gaya-gaya Konservatif dan Nonkonservatif
» Kekekalan Energi dan Keuntungan Mekanik
» Materi Getaran Getaran pada Pegas Ayunan Sederhana
» Cermin Pembiasan Cahaya Kegiatan Belajar 2 : Optik 1.
» Aturan dalam Titik Fokus Lensa Cembung
» Listrik Statik a. Pengertian Muatan Listrik
» Listrik Dinamis a. Pengertian Arus Listrik.
» Pendahuluan Materi a. Benda Bersifat Magnetik dan Non Magnetik
» Pendahuluan Materi Kegiatan Belajar 5 SISTEM TATA SURYA
» Orientasi Inti MATERI BIOLOGI KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 :ORGANISASI TUBUH MANUSIA
» Sel Saraf Neuron Sistem Saraf
» Terjadinya Gerak Biasa dan Gerak Refleks
» Indra penglihatan mata SISTEM INDRA
» Indra pendengaran telinga Indra peraba kulit
» Sistem Organ Populasi Makanan
» Pembuahan Tunggal Pembuahan ganda
» Pendahuluan Fertilisasi pada hewan Pendahuluan
» Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi
» Keanekaragaman Tumbuhan ILMU PENGETAHUAN ALAM
» Keanekaragaman Hewan ILMU PENGETAHUAN ALAM
» Tingkatan Trofik ILMU PENGETAHUAN ALAM
» Pendahuluan Gerak Higroskopis Gerak Endonom Pendahuluan
» Alat Pernapasan Sistem Pernapasan Manusia
» Pendahuluan Tahapan DNA Rekombinan
» Pendahuluan ILMU PENGETAHUAN ALAM
» Biotransformasi Plant Made Pharmaceutical PMP,
» Bioteknologi dalam teknologi Fermentasi Mikrobia dalam teknologi produksi senyawa baru
» Bioteknologi dalam Bidang Pertanian dan Peternakan Bioteknologi dalam bidang pengendalian aquatic
» Bioremediasi Perlatihan Bioteknologi dalam bidang lingkungan
» Pendahuluan Mengapa orang Bisa terkena penyakit stroke? Tekanan Yang Terjadi Pada Darah
» Jantung Alat Peredaran Darah
» Pembuluh Darah Peredaran Darah
» Pendahuluan Fotosintesis ILMU PENGETAHUAN ALAM
» Reaksi terang Reaksi Utama Fotosintesis
» Reaksi Fiksasi Carbon ATP sintase
» Otot lurik Otot Rangka Otot Polos Otot
» Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis Pendahuluan Pendahuluan Uraian Materi
» Albuminuria Hematuria Nefrolitiasis Nefritis Gagal Ginjal
» Diabetes Insipidus Diabetes Melitus Hepatitis Sirosis Hati Gangren
» Kencing Batu Perlatihan Kelainandan penyakit yang menyerang sistem ekskresi
» Inti Orientasi Pada kegiatan belajar ini anda akan melakukan metode ilmiah, maka setelah
» Perlatihan LKS STRUKTUR BUNGA
» Teori Atom Dalton Teori Modern Struktur Atom
» Model Atom Rutherford dan Kelemahannya Model Atom Bohr
» RUMUS KIMIA DAN PENAMAAN RUMUS KIMIA
» Bahan Pembersih Bahan Kimia dalam Rumah Tangga
» Pestisida Bahan Kimia dalam Rumah Tangga
» Pengertian Zat Aditif Penggolongan Zat Aditif
» Dampak Penggunaan Bahan Makanan Tambahan Penyalahgunaan Bahan Kimia dalam Makanan
» Zat Adiktif Lain Efek Zat Adiktif dan Psikotropika terhadap Perilaku
» Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif dan Psikotropika
Show more