Kalor Pada Perubahan Wujud Zat

24 energi. Untuk menentukan panas jenis suatu bahan dengan menggunakan kalorimeter adalah sebagai berikut: a. Sepotong bahan yang akan dicari panas jenisnya c b ditimbang massanya, misalnya m b kemudiandipanaskan di dalam tungku atau di dalam uap air sampai suhu tertentu, misalnya t b b. Menimbang massa kalorimeter kosong m k , memasukkan air ke dalam kalorimeter kemudian ditimbang massanya m k+a , sehingga massa air dapat diketahui yaitu m a = m k+a - m k c. Air di dalam kalorimeter diaduk pelan-pelan dan diukur suhunya, misalnya t 1 . d. Potongan bahan yang akan ditentukan panas jenisnya setelah dipanaskan dimasukkan ke dalam kalorimeter dengan cepat lalu diaduk dan suhunya dicatat, misalnya t 2 . e. Jika panas jenis kalorimeter dan air diketahui masing-masing c k dan c a serta selama percobaan tidak ada panas yang hilang dari kalorimeter, maka berdasarkan azas Black: Panas yang dilepaskan = panas yang diterima m b c b t b - t 2 = m k c k t 2 - t 1 + m a c a t 2 - t 1 • Karena c a = 1 kalg o C maka : m b c b t b - t 2 = m k c k + m a t 2 - t 1 Dengan demikian: c b = m k c k + m a t 2 - t 1 ...............................……….41 m b t b - t 2

4. Kalor Pada Perubahan Wujud Zat

Zat dapat mempunyai beberapa tingkat wujud yaitu padat, cair, dan gas. Dalam perubahan dari wujud yang satu ke wujud yang lain disertai penyerapan kalor atau pelepasan kalor dan biasanya diikuti perubahan volume. Perubahan wujud zat sering disebut juga sebagai perubahan fase. Peristiwa penyerapan kalor atau pelepasan kalor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. PAD GAS CAIR d a 25 Keterangan gambar: a = menyerap kalor d =melepas kalor b = melepas kalor e =melepas kalor c = menyerap kalor f =menyerap kalor Ketiga wujud zat tersebut diilustrasikan pada gambar berikut 5. Diagram Fase Pada uraian ini akan ditinjau suatu benda dalam keadaan padat dengan suhu T 1 akan diubah menjadi fase gas dengan suhu T 2 . Proses perubahan benda dari fase padat ke fase gas dapat dijelaskan dengan skema diagram perubahan fase sebagai berikut suhu RANGKUMAN 1. Zat adalah segalasesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. 2. Berdasarkan wujudnya zat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas 3. Sifat partikel-partikel zat padat, zat cair dan zat gas yaitu Zat padat : jarak antar partikelnya sangat berdekatan, jadi ikatannya paling kuat. Pad at Cair Gas T Q T 2 Q Q T L Q T Pa dat Ca ir U T t 26 Zat cair : jarak antar partikelnya lebih renggang dibanding zat padat, sehingga ikatan antar partikelnya kurang kuat dibandingkan dengan zat padat. Zat gas : jarak antar partikelnya sangat renggang dibanding zat cair, sehingga ikatan antar partikelnya sangat lemah dibandingkan dengan zat cair. 4. Proses perubahan wujud dari zat cair menjadi zat gas disebut menguap. Proses perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair disebut mengembun. Proses perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat disebut membeku. Proses perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair disebut melebur. Proses perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat disebut menghablur. Proses perubahan wujud dari zat padat menjadi zat gas disebut menyublim. KINEMATIKA PARTIKEL A. Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas tentang kinematika partikel. Cabang ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel tanpa meninjau penyebab geraknya disebut sebagai kinematika. Setelah mempelajari Kinematika Partikel ini, diharapkan Anda dapat: 1 menjelaskan fungsi kerangka acuan. 2 menjelaskan perbedaan posisi, kecepatan, dan percepatan. 3 menjelaskan perbedaan faktor yang mempengaruhi gerak dengan kecepatan konstan dan percepatan konstan. 4 menjelaskan hubungan akibat dari beberapa kombinasi gerak. 5 menganalisis penyebab gerak melingkar beraturan. 6 menjelaskan hubungan kerangka acuan dengan gerak relatif.

B. Beberapa Pengertian dalam Gerak