Peta kendali proporsi Deskripsi data penelitian

2. Peta kendali proporsi

subtotal reject Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah subtotal ketidaksesuaian subtotal rejects masih dalam kendali atau tidak. Setelah pengumpulan data di atas selesai dilakukan, langkah pertama adalah mengetahui banyaknya produk yang tidak sesuai dalam arti berada di luar batas toleransi yang telah ditetapkan. Cara mengetahuinya dengan mengamati keseluruhan data di atas kemudian memisahkan produk yang berada di luar batas toleransi berat yang telah ditentukan. Batas toleransi berat yaitu gula yang dikemas beratnya tidak kurang dari 998 gram dan tidak melebihi dari 1015 gram. Selanjutnya, data yang menyimpang dari batas toleransi dikelompokan dalam masing-masing subgrup tabel pengamatan. Data yang akan dianalisis merupakan data atribut dengan ukuran sampel yang konstantetap. Produk yang berada di luar batas toleransi berat gula akan tampak seperti pada tabel di bawah ini: Tabel 5.2. Pengamatan sampel dan jumlah produk tidak sesuai Observasi ke- Jumlah sampel Jumlah produk tidak sesuai 1 30 2 30 2 3 30 4 30 3 5 30 3 6 30 1 7 30 4 8 30 3 9 30 8 10 30 1 11 30 3 12 30 1 13 30 7 14 30 4 15 30 4 16 30 3 17 30 2 18 30 19 30 4 20 30 3 21 30 2 22 30 1 23 30 1 24 30 2 25 30 4 Jumlah 750 66 Berdasarkan tabel di atas diketahui data produk tidak sesuai dalam setiap pengambilan sampel yang terdiri dari 25 subgrup, kemudian dilakukan analisis data menggunakan statistik proses kontrol dengan tujuan menjawab rumusan masalah pertama yaitu untuk mengetahui apakah proporsi banyaknya produk tidak sesuai masih dalam batas kendali p-chart . Sebelum mengetahui data tersebut masih dalam batas kendali atau tidak, langkah awal yang dilakukan adalah menghitung proporsi ketidaksesuaian. Untuk mengetahui proporsi ketidaksesuaian atau cacat pada sampel atau sub kelompok setiap kali melakukan observasi dengan menggunakan cara sebagai berikut Ariyani, 2005:133 p = Di mana: p = proporsi ketidaksesuaian dalam setiap sampel x = banyaknya produk yang tidak sesuai dalam setiap sampel n = banyaknya sampel yang diambil dalam pengamatan Setelah itu, langkah berikutnya adalah membuat peta pengendalian proporsi ketidaksesuaian dengan cara menentukan garis pusat, batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah. Garis pusat center line peta pengendali proporsi ketidaksesuaian ini adalah: CL = keterangan: p = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian Xi = banyaknya ketidaksesuaian dalam setiap sampel atau dalam setiap kali observasi n = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi g = banyaknya observasi yang dilakukan Batas pengendalian atas Upper Control Limit menggunakan cara: UCL = ̅ + 3 √ ̅ ̅̅̅ Keterangan : ̅ = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian n = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi Batas pengandalian bawah Lower Control Limit menggunakan cara: LCL = ̅ - 3 √ ̅ ̅̅̅ Keterangan : ̅ = garis pusat peta pengendalian rata-rata proporsi ketidaksesuaian = banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi Cat : jika LCL 0 maka LCL dianggap = 0 g n xi p g i . 1    Dari tahap-tahap tersebut dilakukan suatu analisis perhitungan data dan diketahui hasil perhitungan mengenai proporsi penyimpangan produk dari standar berat adalah sebagai berikut: Tabel 5.3. Proporsi penyimpangan dalam sampel Observasi ke- Jumlah sampel Jumlah produk tidak sesuai Proporsi produk tidak sesuai 1 30 0,00 2 30 2 6,67 3 30 0,00 4 30 3 10,00 5 30 3 10,00 6 30 1 3,33 7 30 4 13,33 8 30 3 10,00 9 30 8 26,67 10 30 1 3,33 11 30 3 10,00 12 30 1 3,33 13 30 7 23,33 14 30 4 13,33 15 30 4 13,33 16 30 3 10,00 17 30 2 6,67 18 30 0,00 19 30 4 13,33 20 30 3 10,00 21 30 2 6,67 22 30 1 3,33 23 30 1 3,33 24 30 2 6,67 25 30 4 13,33 Jumlah 750 66 219,98 Untuk mengetahui apakah presentase penyimpangan terkendali atau tidak maka perlu di buat peta pengendali proporsi ketidaksesuaian. Langkah berikutnya dalam membuat peta pengendali proporsi ketidaksesuaian adalah dengan menentukan garis pusat center line dengan cara: Garis pusat center line peta pengendali proporsi ketidaksesuaian ini adalah: CL = CL = p = 25 30 66 = 750 66 = 0,088 Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang menjadi garis pusat untuk peta kendali p chart adalah 0,088 Batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawahnya adalah: UCL p = 0,088 + 3 √ = 0,243 LCL p = 0,088 - 3 √ = -0,067 = 0 Dari hasil perhitungan diketahui: Garis pusat CL = 0,088 Batas kendali atas UCL = 0,243 g n xi p g i . 1    Batas kendali bawah LCL = - 0,067 Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali p tahap kedua di tampilkan dalam tabel 5.4. seperti berikut: Tabel 5.4. Perhitungan peta k endali “ p ” subtotal ketidaksesuaian tahap 1 Observasi ke- Jumlah sampel Jumlah produk cacat Proporsi cacat CL UCL LCL 1 30 0,00 0,088 0,243 - 0,067 2 30 2 6,67 0,088 0,243 - 0,067 3 30 0,00 0,088 0,243 - 0,067 4 30 3 10,00 0,088 0,243 - 0,067 5 30 3 10,00 0,088 0,243 - 0,067 6 30 1 3,33 0,088 0,243 - 0,067 7 30 4 13,33 0,088 0,243 - 0,067 8 30 3 10,00 0,088 0,243 - 0,067 9 30 8 26,67 0,088 0,243 - 0,067 10 30 1 3,33 0,088 0,243 - 0,067 11 30 3 10,00 0,088 0,243 - 0,067 12 30 1 3,33 0,088 0,243 - 0,067 13 30 7 23,33 0,088 0,243 - 0,067 14 30 4 13,33 0,088 0,243 - 0,067 15 30 4 13,33 0,088 0,243 - 0,067 16 30 3 10,00 0,088 0,243 - 0,067 17 30 2 6,67 0,088 0,243 - 0,067 18 30 0,00 0,088 0,243 - 0,067 19 30 4 13,33 0,088 0,243 - 0,067 20 30 3 10,00 0,088 0,243 - 0,067 21 30 2 6,67 0,088 0,243 - 0,067 22 30 1 3,33 0,088 0,243 - 0,067 23 30 1 3,33 0,088 0,243 - 0,067 24 30 2 6,67 0,088 0,243 - 0,067 25 30 4 13,33 0,088 0,243 - 0,067 Jumlah 66 219,98 Setelah mengetahui batasan-batasan peta pengendalian p chart , selanjutnya data- data yang telah diolah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali, maka akan tampak seperti pada gambar berikut ini. Gambar 5.1. Peta Kendali p Tahap 1 Dari grafik peta kendali p tahap satu berdasarkan batasan kendali 3 sigma di atas, ditemukan adanya data pada observasi ke-9 ada di luar batas pengendalian yang disebabkan karena sebab khusus assignable cause , maka harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali UCL dan LCL dibuangtidak disertakan, sehingga hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat, batas pengendalian bawah dan batas pengendalian atasnya menjadi: -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 np UCL 0,243 LCL -0,067 CL 0,088 Peta Kendali p CL = p = 30 750 8 66   = 720 58 = 0,081 Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang menjadi garis pusat untuk peta kendali p chart adalah 0,081 Batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawahnya adalah: UCL p = 0,081 + 3 √ = 0,230 LCL p = 0,081 - 3 √ = - 0,068 = 0 Dari hasil perhitungan diketahui: Garis pusat CL = 0,081 Batas kendali atas UCL = 0,230 Batas kendali bawah LCL = - 0,068 Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali p tahap kedua di tampilkan pada tabel 5.5 seperti berikut: Tabel 5.5. Perhitungan Peta Kendali “ p ” subtotal Ketidaksesuaian tahap 2 Observasi ke- Jumlah sampel Jumlah produk cacat Proporsi cacat CL UCL LCL 1 30 0,00 0,081 0,230 - 0,068 2 30 2 6,67 0,081 0,230 - 0,068 3 30 0,00 0,081 0,230 - 0,068 4 30 3 10,00 0,081 0,230 - 0,068 5 30 3 10,00 0,081 0,230 - 0,068 6 30 1 3,33 0,081 0,230 - 0,068 7 30 4 13,33 0,081 0,230 - 0,068 8 30 3 10,00 0,081 0,230 - 0,068 9 30 1 3,33 0,081 0,230 - 0,068 10 30 3 10,00 0,081 0,230 - 0,068 11 30 1 3,33 0,081 0,230 - 0,068 12 30 7 23,33 0,081 0,230 - 0,068 13 30 4 13,33 0,081 0,230 - 0,068 14 30 4 13,33 0,081 0,230 - 0,068 15 30 3 10,00 0,081 0,230 - 0,068 16 30 2 6,67 0,081 0,230 - 0,068 17 30 0,00 0,081 0,230 - 0,068 18 30 4 13,33 0,081 0,230 - 0,068 19 30 3 10,00 0,081 0,230 - 0,068 20 30 2 6,67 0,081 0,230 - 0,068 21 30 1 3,33 0,081 0,230 - 0,068 22 30 1 3,33 0,081 0,230 - 0,068 23 30 2 6,67 0,081 0,230 - 0,068 24 30 4 13,33 0,081 0,230 - 0,068 Jumlah 58 193,31 Setelah mengetahui batasan-batasan peta pengendalian p chart , selanjutnya data-data yang telah di olah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali, maka akan tampak seperti pada gambar berikut ini. Gambar 5.2. Peta Kendali p tahap 2 Dari grafik peta kendali p tahap dua berdasarkan batasan kendali 3 sigma di atas, ditemukan kembali adanya data pada observasi ke-12 ada di luar batas pengendalian yang disebabkan karena sebab khusus assignable cause , maka harus dilakukan revisi. Selanjutnya data yang keluar dari batas kendali UCL dan LCL dibuangtidak disertakan. Hasil perhitungan tahap kedua untuk garis pusat, batas pengendalian bawah dan batas pengendalian atasnya menjadi: CL = p = 30 720 7 58   = 690 51 = 0,074 Dari perhitungan di atas diketahui bahwa rata-rata proporsi subtotal rejects yang menjadi garis pusat untuk peta kendali p chart adalah 0,074 Batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawahnya adalah: UCL p = 0,074 + 3 √ = 0,217 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 np UCL 0,230 LCL -0,068 CL 0,081 Peta Kendali p LCL p = 0,074 - 3 √ = - 0,069 = 0 Dari hasil perhitungan diketahui: Garis pusat CL = 0,074 Batas kendali atas UCL = 0,217 Batas kendali bawah LCL = - 0,069 Hasil perhitungan untuk pembuatan peta kendali p tahap kedua di tampilkan pada tabel 5.6. seperti berikut Tabel 5.6. Perhitungan peta k endali “ p ” subtotal ketidaksesuaian tahap 3 Observasi ke- Jumlah sampel Jumlah produk cacat Proporsi cacat CL UCL LCL 1 30 0,00 0,074 0,217 -0,069 2 30 2 6,67 0,074 0,217 -0,069 3 30 0,00 0,074 0,217 -0,069 4 30 3 10,00 0,074 0,217 -0,069 5 30 3 10,00 0,074 0,217 -0,069 6 30 1 3,33 0,074 0,217 -0,069 7 30 4 13,33 0,074 0,217 -0,069 8 30 3 10,00 0,074 0,217 -0,069 9 30 1 3,33 0,074 0,217 -0,069 10 30 3 10,00 0,074 0,217 -0,069 11 30 1 3,33 0,074 0,217 -0,069 12 30 4 13,33 0,074 0,217 -0,069 13 30 4 13,33 0,074 0,217 -0,069 14 30 3 10,00 0,074 0,217 -0,069 15 30 2 3,33 0,074 0,217 -0,069 16 30 0,00 0,074 0,217 -0,069 17 30 4 13,33 0,074 0,217 -0,069 18 30 3 10,00 0,074 0,217 -0,069 19 30 2 6,67 0,074 0,217 -0,069 20 30 1 3,33 0,074 0,217 -0,069 21 30 1 3,33 0,074 0,217 -0,069 22 30 2 6,67 0,074 0,217 -0,069 23 30 4 13,33 0,074 0,217 -0,069 Jumlah 51 169,98 Setelah mengetahui batasan-batasan peta pengendalian p chart , selanjutnya data- data yang telah di olah tersebut diplot ke dalam grafik peta kendali p chart , maka akan tampak seperti pada gambar berikut ini. . Gambar 5.3. Peta Kendali p tahap 3 Pada peta kendali p tahap 3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 23 data yang dianalisis, semua data masuk dalam batas UCL dan LCL. Hal ini berarti semua data yang ada telah dinormalkan dan data yang telah dinormalkan ini dapat digunakan sebagai data yang valid untuk keperluan analisis. Dari data pada tabel di atas dapat ditentukan mean rata-rata tingkat ketidaksesuaian produk dan standar deviasi produk yang di- packaging di gudang hasil PG Madukismo. Mean rata-rata tingkat cacat produk = g xi  = 23 98 , 169 = 7,4 -10,00 -5,00 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 np UCL 0,217 LCL -0,069 CL 0,074 Peta Kendali p Standar Deviasi = √ ∑ ̅ = 4,82 Dari perhitungan data di atas diketahui bahwa presentase rata-rata tingkat produk cacat sebesar 7,4 dan standar deviasi sebanyak 4,82 .

3. Peta kendali Rata-rata dan Standar Deviasi