Produksi Proses Pengolahan di PG Madukismo

Untuk shift 1 : 06.00-14.00 Untuk shift 2 : 14.00-22.00 Untuk shift 3 : 22.00-06.00

F. Produksi

Produksi utama dari PG Madukismo adalah gula pasir dengan kualitas SHS 1A superior head sugar atau GKP gula kristal putih. Mutu produksi dipantau oleh P3GI pasuruan pusat penelitian perkebunan gula indonesia. Produk sampingan dari pabrik ini merupakan spritus yang berasal dari PS Madukismo berupa alkohol murni kadar minimal 95 dan spritus bakar kadar 94. Mutu dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan PT. Sucoffindo Indonesia. Masa produksi untuk pabrik gula sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun. Produksi dilakukan terus-menerus antara bulan Mei sampai dengan Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik. servic, revisi, perbaikan, penggantian, dll. Sedangkan pabrik spritus sekitar 9 sampai 11 bulan per tahun.

G. Proses Pengolahan di PG Madukismo

Dalam proses produksinya, PG Madukismo menghasilkan 2 jenis produksi, yaitu gula dan spritusalkohol yang masing-masing diproduksi oleh pabrik gula PG dan pabrik spritus PS. Adapun proses produksi gula secara singkat sebagai berikut : 1. Pemerahan Nira extraction Proses dipisahkannya bagian padat tebu dengan bagian cair tebu nira. Ampas yang diperoleh sebesar 30 digunakan sebagai bahan bakar di stasiun pembangkit uap ketel. Nira kemudian dikirim ke bagian pemurnian untuk diproses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangnan gula karena bakteri dilakukan sanitasi di stasiun penggilingnan. 2. Pemurnian Nira Dalam pemurnian nira PG Madukismo menggunakan sistem sulfitasi. Nira mentah ditimbang, kemudian dipanaskan dengan suhu 70 o -75 o C, direaksikan dengan susu kapur dalam defekator dan diberi gas SO 2 dalam peti sulfitasi sampai PH 7,00 kemudian dipanaskan lagi hingga mencapai suhu 100 o -105 o C. Kotoran yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendap Dorr Clarifier dan disaring menggunakan Rotary Vacum Filter alat penyaring hampa. Endapan padatnya blotong bisa digunakan sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blotong ini di bawah 2,00 . Nira jernihnya di kirim ke stasiun penguapan. 3. Penguapan Nira Nira jernih dipekatkan dalam pesawat penguapan dengan system multiple effect , yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian. Nira eceran dengan padatan terlarut 16 dapat dinaikkan menjadi 64 dan disebut nira kental yang siap dikristalkan di stasiun kristalisasistasiun masakan. Total luas bidang pemanasannya 5,999m 2 VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO 2 sebagai bleaching pemucatan dan siap dikristalkan. 4. Kristalisasi Nira kental dari stasiun penguapan diuapkan lagi dalam Pan Kristalisasi sampai melewati titik jenuhnya hingga timbul kristal gula. Sistem yang digunakan yaitu ACD, di mana gula A sebagai gula produk, gula C dan D sebagai bibit seed serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan dilakukan dengan munguapkan uap dengan tekanan di bawah atmosfer dengan vacum sebesar 65 cmHg, hingga suhu didihnya hanya 65 o C, jadi sakarosa tidak rusak karena panas tinggi. Hasil masakan merupakan campuran kristal gula dan larutan stroop . Sebelum dipisahkan di stasiun putaran gula terlebih dahulu didinginkan di dalam palung pendingin kultrog . 5. Putaran Gula Centrifugal Alat ini berfungsi memisahkan gula dengan larutannya stroop dengan gaya centrifugal. Putaran gula yang tersedia sebagai berikut : a 3 unit Bradbent 48”x30” untuk masakan A b 6 unit Batch Sangerhausen 48”x28” dan 23 unit B c 2 unit Batch Sangerhausen 48”x28” dan 23 unit Broadbent untuk gula SHS. d 2 unit BMA K850, 2 unit FC 1000 dan 1 unit BMA K1100 untuk gula C e 3 unit HMA K850 untuk gula D 2 6. Penyelesaian dan Gudang Gula Dengan alat penyaring gula, gula SHS dipisahkan antara gula halus, gula kasar, dan gula normal. Gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas dalam karung plastik polipropilene , kapasitas 50 kg dan 1 kg netto gula kemasan. Dalam sehari, gudang gula dapat menghasilkan setidaknya 10 ton atau 10.000 kg gula kemasan.

H. Kegiatan Gudang