hito wo ashietari shidoushitarisuru tachiba ni aru hito. Sono hito wo uyamatte yobu iikata de futsuu, kyoushiya, isha nado wo sasuga,
geijutsukaya, seijika nado ni mo tsukau .
Yang artinya :
Orang memiliki pendirian yang mengajarkan atau membimbing orang lain. Orang tersebut biasanya berbicara dengan cara yang sopan dan baik,
misalnya pengajar guru, dokter dan juga seniman dan politikus.
2.1.2. Kelas Kata Sensei
Pembagian kelas kata dalam bahasa Jepang disebut dengan hinsi bunrui. Hinshi
berarti jenis kata atau kelas kata word class atau part of speech, sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori atau pembagian. Jadi
hinshi bunrui dalam Sudjianto, dapat berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan
berbagai karakteristiknya secara gramatikal 2004 : 25. Dalam Yamada Bunpo terdapat 14 kelas kata pada bahasa Jepang, yaitu : meishi, daimeshi, sushi, doushi,
keiyoushi, sonzaishi, keishiki doushi, keishiki keiyoshi, joutai fukushi, teidofukushi, chinjutsu fukushi, setsuzoku fukushi, kandoushi
dan joushi.
Menurut kelas katanya, kata sensei termasuk kepada kelas kata jiritsugo. Menurut Sudjianto dalam bukunya yang berjudul “Gramatika Bahasa Jepang”
dijelaskan bahwa jiritsugo adalah kelompok kelas kata yang dapat berdiri sendiri, dapat membentuk sebuah kalimat tanpa sokongan kata lain. Satu jiritsugo selalu
terkandung dalam satu bunsetsu. Jiritsugo dibagi atas 2 jenis, yakni
Universitas Sumatera Utara
1. Jiritsugo yang mengenal konjugasideklinasi
Jiritsugo jenis ini adalah kelompok kata yang tidak dapat berdiri
sendiri, harus diikuti oleh fuzokugo.Contoh kalimatnya :
ホ 親
Miho san wa shinsetsu da Miho adalah orang yang ramah
Pada contoh kalimat diatas, ada bagian kalimat yang menjadi jawaban pertanyaan “Bagaimana seseorangsesuatu itu?” maka
jawaban dari pertanyaan tersebut adalah “shinsetsu da”. Bagian dari jawaban pertanyaan tersebut itu yang disebut sebagai jiritsugo
yang mengenal konjugasi deklinasi.
2.
Jiritsugo yang tak mengenal konjugasi deklinasi
Jiritsugo yang tidak mengenal konjugasi adalah jiritsugo yang
dapat berdiri sendiri tanpa diikuti oleh fuzokugo. Contoh kalimatnya adalah :
a.
,僕
あ
,朝野
Boku ga Asano desu Saya adalah Asano
b.
い う
,北海道 日本
一番来 あ
Hokkaido wa Nihon no ichiban kita ni aru Tempat yang paling ingin saya kunjungi adalah Hokkaido
Universitas Sumatera Utara
Pada dua kalimat diatas terdapat kata boku dan Hokkaido. Dua kata tersebut adalah jiritsugo yang tak mengenal konjugasi
deklinasi. Bila jiritsugo tersebut dapat digabungkan dengan fuzokugo
partikel atau kata bantu sehingga membentuk sebuah bunsetsu, itu disebut dengan meishi kata benda.
Nomina disebut juga kata benda dalam bahasa Indonesia, dalam bahasa Inggris disebut noun, sedangkan dalam bahasa Jepang disebut meishi. Nomina
noun ialah kelas kata yang yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak; yang dalam bahasa Inggris ditandai
dengan kemungkinannya untuk bergabung dengan sufix plural; misalnya rumah adalah nomina, karena tidak rumah adalah tidak mungkin. Kridalaksana dalam
Sudjianto menjelaskan bahwa kelas kata ini biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa; kelas kata ini sering berpadanan dengan orang,
benda atau hal lain yang dibendakan dalam alam diluar bahasa.
Nomina atau kata benda dalam gramatikal bahasa Jepang disebut meishi. Meishi
adalah kata yang menyatakan benda atau perkara, tidak mengalami konjugasi atau deklinasi, dapat menjadi subjek, objek, predikat atau adverbia.
Meishi disebut juga dengan taigen Masao, 1982 : 148. Didalam “Gaikokujin No
Tame No Kihongo Yorei Jiten” lebih jelas lagi diterangkan bahwa meishi ialah
kata yang menyatakan nama-nama benda, tempat atau orang, misalnya hana bunga, hon buku, gakkou sekolah, Tokyo nama kota, Tanaka nama orang
dan sebagainya. Meishi dapat menyatakan benda abstrak atau benda yang tidak dapat diraba, dirasakan atau dilihat dengan jelas nyata seperti pada kata heiwa
Universitas Sumatera Utara
perdamaian, kekkon pernikahan, ryuugaku masuk sekolah perguruan tinggi, kangae
pikiran, yorokobi kegembiraan dan sebagainya. Ciri-ciri meishi adalah:
1. Meishi nomina termasuk kelas kata yang berdiri sendiri jiritsugo dan tidak mengenal konjugasi atau deklinasi. Kata-kata yang termasuk
kelompok nomina tidak mengalami perubahan misalnya kedalam bentuk lampau, bentuk negatif dan sebagainya. Ciri yang pertama ini
membedakan meishi dengan doushi verba, keiyoushi adjektiva-i, keiyoudoshi
adjektifa-na dan joudoshi verba bantu. Keempat belas kelas kata yang disebutkan terakhir termasuk kelas kata yang
mengalami konjugasi deklinasi. 2. Meishi dapat menjadi subjek, objek, predikat dan adverbia, sehingga
secara langsung dapat diikuti joshi partikel atau jodoushi verba bantu. Nomina yang diikuti joshi dan nomina yang diikuti jodoushi itu
dapat membentuk sebuah bunsetsu.
a. Meishi bila diikuti joshi partikel wa, ga, mo, koso,dake atau sae dapat menjadi subjek atau tema dalam suatu kalimat. Contoh
kalimatnya :
a. ,電車 来
Densha ga kimashita Kereta listrik sudah datang
b.
う
,地球 丸い
Universitas Sumatera Utara
Chikyuu wa marui Bumi itu bulat
c. 先生 出席 Sensei mo shusseki saremasu
Bapak Ibu sudah hadir
Meishi bila diikuti joshi partikel yo, diikuti jodoshi verba bantu
da, desu, rashii dan bila diikuti joshi partikel no + verba bantu
you da dapat menjadi predikat. Contoh kalimatnya adalah :
a. 私
本 Sore wa watashi no hon yo
Itu adalah buku saya
b. 桜
Kore wa sakura da Ini adalah bunga sakura
d. Meishi bila diikuti partikel o dapat menjadi objek. Contoh kalimatnya adalah :
a. 見
Terebi o mimasu Menonton televisi
b. 食
Ringo o taberu Makan jeruk
Universitas Sumatera Utara
e. Meishi bila diikuti partikel o, ni, e, to, yori, kara, atau de dapat menjadi keterangan adverbia. Contoh kalimatnya adalah :
a. 空 飛 Sora o tobu
Terbang ke langit
b. 山 Yama ni noboru
mendaki gunung
c. 進
Kita e susumu Maju ke utara
d. 姉 出 Ane to dekakeru
Pergi keluar rumah bersama kakak
Ada juga meishi yang berfungsi sebagai adverbia tanpa diikuti pertikel. Contoh kalimatnya adalah :
a. 父 朝散歩
い Chichi wa maiasa sanposhiteimasu
Setiap pagi ayah berjalan-jalan
b. 昨日火事 あ Kinou kaji ga atta
Semalam ada kebakaran
Sedangkan apabila meishi diikuti joshi partikel no maka dapat menerangkan meishi yang lainnya. Contoh kalimatnya adalah :
a. 世界 和
Universitas Sumatera Utara
Sekai no heiwa Perdamaian dunia
b. 日本 歴史 Nihon no rekishi
Sejarah Jepang
3. Meishi atau nomina dalam bahasa Jepang disebut juga taigen. Hal ini membedakan meishi dengan doushi verba, keiyoushi adjektiva-i dan
keiyoudoshi adjektiva-na. Ketiga kelas kata yang disebutkan terakhir
termasuk kelompok yougen. 4. Seperti telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa meishi ialah
kelas kata yang menyatakan benda atau nama benda, tempat, orang atau hal lain yang dibendakan baik benda konkret maupun benda
abstrak. Ciri yang terakhir ini tidak dimiliki oleh kelas kata lain, sehingga hal inilah yang membedakan meishi dengan kelas kata lain.
Menurut Hamzon Situmorang, 2007 : 34 kata benda terbagi atas 4, yakni :
1. Futsuu meishi
Futsuu meishi adalah kata benda yang menyatakan suatu benda.
Misalnya hito, inu, mizu.
2. Koyuu meishi
Universitas Sumatera Utara
Koyuu meishi adalah kata benda terbatas. Pada koyuu meishi ini terbagi
2 jenis, yaitu :
a. Kata benda yang menjelaskan nama daerah tempat
Misalnya : Medan, Tokyo, Jakarta
b. Kata benda yang menjelaskan nama orang
Misalnya : Suzuki, Ali, dll
3. Suushi
Suushi merupakan kata benda yang menyatakan bilangan. Suushi ini
terbagi lagi menjadi beberapa jenis.
4. Daimeshi
Daimeshi atau yang sering disebutkan kata ganti nama terdiri dari 3
jenis, yakni :
a. Kata ganti penunjuk pertama
Misalnya : watashi, watakushi, atashi, ore, dll
b. Kata ganti penunjuk kedua
Universitas Sumatera Utara
Misalnya : anata, anta, kimi, dll
c. Kata ganti penunjuk ketiga
Misalnya : kare, kanojo, sonohito, dll
2.2. Studi Semantik