Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa jumlah subjek yang telah merantau selama 1 tahun sebanyak 4 orang 6,7, 2 tahun sebanyak 10 orang 16,7, 3 tahun sebanyak 9 orang 15, 4 tahun sebanyak 27 orang 45, 6 tahun sebanyak 2 orang 3,3, 7 tahun sebanyak 3 orang 5, 8 tahun sebanyak 3 orang 5, dan 10 tahun sebanyak 2 orang 3,3.

5. Frekuensi Mengonsumsi Alkohol

Frekuensi mengonsumsi alkohol subjek penelitian, dibagi ke dalam dua kategori seperti berikut: Tabel 4.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Frekuensi Mengonsumsi Alkohol Frekuensi N Persentase Sering 12 20 Kadang-kadang 48 80 Total 60 100 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa jumlah subjek yang sering mengonsumsi alkohol sebanyak 12 orang 20, sedangkan subjek yang hanya sesekali mengonsumsi alkohol sebanyak 48 orang 80.

6. Pengalaman Pertama Mengonsumsi Alkohol

Pengalaman pertama mengonsumsi alkohol subjek penelitian memperlihatkan gambaran penyebaran sebagai berikut: Tabel 4.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Pengalaman Pertama Minum Alkohol Pertama Kali N Persentase SD 4 6,6 SMP 7 11,7 SMA 28 46,7 Kuliah 21 35 Total 60 100 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah subjek yang pertama kali mengonsumsi alkohol di Sekolah Dasar SD sebanyak 4 orang 6,6, di Sekolah Menengah Pertama SMP sebanyak 7 orang 11,7, di Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 28 orang 46,7, dan di bangku kuliah sebanyak 21 orang 35.

7. Jumlah Uang Saku Per Bulan

Jumlah uang saku per bulan subjek penelitian memperoleh gambaran penyebaran sebagai berikut: Tabel 4.7 Gambaran Subjek Berdasarkan Jumlah Uang Saku Perbulan Pertama Kali N Persentase Rp. 1.000.000 – 1.999.999,- 51 85 Rp. 2.000.000 – 2.999.999,- 9 15 Total 60 100 Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa jumlah subjek yang memiliki uang saku Rp. 1.000.000 – Rp. 1.999.999,- per bulan sebanyak 51 orang 85, sedangkan jumlah subjek yang memiliki uang saku Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999,- sebanyak 9 orang 15.

C. Hasil Penelitian

1. Hasil Perhitungan Korelasi

Berdasarkan tujuan penelitian, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan uji Spearman Rank. Uji Spearman Rank dipilih karena terdapat perbedaan pada jenis kelompok data, yaitu data self-esteem merupakan data interval sedangkan data binge drinking merupakan data ordinal. Agar kedua kelompok data dapat dihitung dengan terlebih dahulu disetarakan derajatnya maka digunakan uji Spearman Rank. Hasil uji statistik dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.8 Korelasi Spearman Rank Self-esteem Binge drinking Self- esteem Spearman’s rho Correlation Coefficient 1 -.275 Sig. 1-tailed .017 Binge drinking Spearman’s rho Correlation Coefficient -.275 1 Sig. 1-tailed .017 Correlation is significant at the 0.05 level 1-tailed Pengujian statistik dengan Spearman Rank menghasilkan nilai r = - 0,275 dengan ρ 0,05 untuk korelasi antara self-esteem dengan perilaku berisiko binge drinking pada remaja. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Hi diterima. Hasil memperlihatkan hubungan yang signifikan dan negatif antara self-esteem dengan perilaku berisiko binge drinking pada remaja. Semakin tinggi tingkat self-esteem maka