semakin rendah risiko perilaku binge drinking. Semakin rendah tingkat self- esteem, maka semakin tinggi perilaku berisiko binge drinking.
2. Kategorisasi Subjek Berdasarkan Skor Tiap-tiap Skala
Pengkategorisasian hasil penelitian mengacu pada kriteria kategorisasi yang dibuat dengan memperhatikan skor kumulatif tiap-tiap skala.
Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal sehingga dapat dibuat skor teoritis yang terdistribusi menurut model
normal Azwar, 1999. Kategorisasi subjek penelitian dibagi dalam tiga kategori, yaitu tinggi, rendah, dan sedang. Pada penelitian ini, peneliti
menggolongkan subjek penelitian berdasarkan pada skor kumulatif pada masing-masing skala ke dalam tiga kategori sebagai berikut:
Tabel 4.9 Kriteria Kategorisasi
Dimana: µ = mean teoritis
σ = standar deviasi
Skala self-esteem terdiri dari 31 aitem dengan rentang skor antara 1 sampai 4. Dengan demikian, skor terendah adalah 31 x 1 = 31 dan skor
tertinggi adalah 31 x 4 = 124. Maka, untuk mencari luas bentangan yaitu
Interval skor Kriteria
µ + 1 σ ≤ X Tinggi
µ - 1 σ ≤ X µ + 1 σ
Sedang X µ -
1 σ Rendah
dengan mengurangkan skor tertinggi dan skor terendah 124 - 31 = 93. Kemudian luas bentangan tersebut kita bagi ke dalam enam satuan standar
deviasi sehingga diperoleh 93 : 6 = 15,5. Angka ini merupakan estimasi besarnya satuan standar deviasi populasi
σ yang digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Adapun mean teoritisnya µ diperoleh dari
jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori respon yaitu 31 x 2,5 = 77,5. Pembagian didasarkan dalam enam satuan standar deviasi karena suatu
distribusi normal terbagi atas enam bagian atau enam satuan standar deviasi. Tiga bagian beraa di sebelah kiri mean bertanda negatif dan tiga bagian
berada di sebelah kanan mean bertanda positif. Pada skala binge drinking keseluruhan aitem berjumlah 14 buah dan
masing-masing aitem diberi skor 1 sampai 4. Dengan demikian skor terendah adalah 14 x 1 = 14 dan skor tertinggi adalah 14 x 4 = 56. Maka, untuk
mencari luas bentangan yaitu dengan mengurangkan skor tertinggi dan skor terendah 56
– 14 = 42. Kemudian luas bentangan tersebut kita bagi ke dalam enam satuan standar deviasi sehingga diperoleh 42 : 6 = 7. Angka ini
merupakan estimasi besarnya satuan standar deviasi populasi σ yang
digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Adapun mean teoritisnya µ diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori
respon yaitu 14 x 2,5 = 35.