Hipotesis Penelitian LANDASAN TEORITIS

dalam menghadapi perubahan dan tuntutan, seperti lingkungan baru, teman baru, budaya sosial yang baru, dan nilai-nilai sosial baru. Mereka juga memiliki kewenangan pribadi dalam mengatur keuangan yang diterima dari orangtua setiap bulannya. Berdasarkan wawancara peneliti pada beberapa teman mahasiswa rantau, mereka mengakui bahwa uang saku di atas Rp. 1.000.000,- seringkali berkelebihan untuk semua keperluan pokok mereka sehingga mereka mempergunakannya untuk bersenang-senang. Berdasarkan rentang usia, mahasiswa yang berusia antara 17 hingga 25 tahun berada di tahap perkembangan peralihan antara masa remaja dan masa dewasa awal Papalia, 2008. Tahap ini dianggap sebagai tahap perkembangan dengan banyak masalah dan tekanan. Berbagai macam perubahan yang menimbulkan tekanan ini yang membuat mereka rentan terhadap perilaku-perilaku berisiko dan menyebabkan mereka menjadi akrab dengan minuman beralkohol. Faktor-faktor ini kemudian menjadi pertimbangan peneliti dalam menentukan kriteria subjek penelitian. E. Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Jenis Alat Ukur Alat ukur penelitian berjenis skala, yaitu skala self-esteem dan skala binge drinking. Skala self-esteem yang digunakan merupakan adaptasi dari Sorensen Self-esteem Test 2005 yang terdiri dari 50 buah item untuk mengukur low self-esteem. Peneliti memilih Sorensen Self-esteem Test karena dianggap paling sesuai dengan aspek-aspek self-esteem yang dikemukakan oleh Branden 2005. Mengingat kebutuhan penelitian ini adalah mengukur self- esteem secara keseluruhan, baik rendah maupun tinggi, maka peneliti memilih 23 item yang merujuk pada low self-esteem unfavorable dan membuat 23 item lainnya yang merujuk pada high self-esteem favorable. Skala binge drinking disusun sendiri oleh peneliti didasarkan pada ciri-ciri perilaku binge drinking yang telah dipaparkan pada definisi operasional Stolle, dkk, 2009. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode skala berupa kuesioner. Metode skala digunakan mengingat data yang ingin diukur berupa konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2000. Menurut Hadi 2002, skala psikologis mendasarkan diri pada laporan-laporan pribadi self-report. Selain itu, skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut: 1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2. Apa yang dikatakan oleh subjek tentang dirinya kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya. 3. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti. Metode skala psikologis digunakan dalam penelitian atas dasar pertimbangan: 1. Metode skala psikologis merupakan metode yang praktis. 2. Dalam waktu yang relative singkat dapat dikumpulkan data yang banyak.