Hubungan Antara Self-esteem dan Perilaku Berisiko

26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih. Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel yang dapat dikuantitatifkan. Tingkatan hubungan diungkapkan sebagai suatu koefisien korelasi Emzir, 2009.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel X : self-esteem 2. Variabel Y : binge drinking

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati dan diukur Azwar, 2011. Definisi operasional dirumuskan untuk menghindari kesalahpahaman mengenai data dan untuk menghindari kesesatan alat pengumpulan data.

1. Self-esteem

Self-esteem merupakan tingkat evaluasi atau penilaian yang dibuat oleh seorang individu mengenai dirinya sendiri dan bagaimana ia bertindak. Pengukuran self-esteem mencakup aspek-aspek self-esteem sebagai berikut: a. Keefektifan diri perasaan bahwa diri efektif, yaitu tingkat keyakinan dalam diri individu mengenai berfungsinya pemikiran, menilai, memilih, dan memutuskan; keyakinan akan kemampuan untuk memahami fakta-fakta yang berada dalam batasan-batasan minat dan kebutuhan yang diinginkan, kepercayaan diri yang kognitif, serta keadaan diri yang kognitif. Individu dengan self-esteem tinggi memiliki tingkat keyakinan akan fungsi pemikiran yang juga tinggi. Ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan mampu mengetahui batasan-batasan akan kemampuan dirinya. b. Menghormati diri self respect, yaitu suatu sikap tegas menuju hak pribadi untuk hidup dan bahagia; kenyamanan dalam menegaskan pemikiran, keinginan, dan kebutuhan; perasaan bahwa suka cita adalah warisan yang paling alami. Individu dengan self-esteem tinggi memiliki ketegasan dalam menentukan sikap tidak neko-neko dan mampu mengembangkan perasaan bahagia dari dalam dirinya sendiri.

2. Binge drinking

Binge drinking didefinisikan sebagai perilaku mengonsumsi alkohol sebanyak empat gelas untuk perempuan dan lima gelas untuk laki-laki dengan standar unit alkohol misal: 0.3 L bir, 0.2 L Wine, atau 0.04 L spirits dengan tujuan menjadi mabuk Stolle, dkk, 2009. Secara operasional, seseorang dikatakan melakukan binge drinking apabila ia melakukan perilaku berlebihan dalam mengonsumsi alkohol tersebut dalam jangka waktu 2 minggu dengan standar ukuran 0.3 L bir, 0.2 L Wine, atau 0.04 L spirits dan dilakukan dalam kurun waktu kurang dari 2 jam Stolle, dkk, 2009. Remaja yang melakukan binge drinking seringkali mengendarai motor tanpa menggunakan helm, mengemudi sambil mabuk, atau menjadi penumpang dari temannya yang sedang mabuk. Mereka juga cenderung mengabaikan tanggung jawab, terlibat perkelahian atau adu mulut, bolos sekolah, mengemudi setelah minum mabuk, memancing perilaku bunuh diri, dan memancing perilaku seksual berisiko Miller, dkk, 2006.

D. Subjek Penelitian

Populasi penelitian dapat didefinisikan sebagai “keseluruhan universum dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian ” Bungin, 2006, dalam Siregar, 2013. Sedangkan, sampel adalah sebagian populasi yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling. Teknik nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Jenis teknik nonprobability sampling yang dipilih adalah teknik purposive sampling yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30 orang Basrah, 2010. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang dipilih dengan memperhatikan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Subjek penelitian adalah para mahasiswai yang sedang menempuh pendidikan pada beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta. Kriteria subjek penelitian yang dipilih, yaitu: 1. Mahasiswa aktif pada perguruan tinggi di Yogyakarta. 2. Mahasiswa perantau dari luar DIY dalam Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. 3. Pengalaman merantau minimal 1 tahun. 4. Rentang usia 17 sampai 25 tahun. 5. Pernah mengonsumsi alkohol. 6. Memiliki uang saku per bulan di atas Rp. 1.000.000,-. Mahasiswa perantau dipilih sebagai subjek dalam penelitian ini karena umumnya mereka mengalami kebebasan lebih banyak dan kendali sosial lebih sedikit