Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Normalitas Deskripsi Hasil Penelitian

Daftar pertanyaan diserahkan kembali sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti. d. Observasi Merupakan paket yang tercakup dalam proses wawancara dan pengumpulan data yang tercatat dalam dokumentasi perusahaan.

3.4. Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan Uji Normalitas

3.4.1. Uji Validitas

Menurut Ghozali 2006: 49, validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengumgkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Sebagai kriteria pemilihan item total berdasar korelasi item total, biasanya digunakan batasan rix hitung 0,36 r tabel. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,36 daya pembedanya dianggap memuaskan Ghozali , 2006: 40.

3.4.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2006: 41 reliabilitas adalah sebenarnya untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Croncbach Alpha. Dan kriteria pengujian sebagai berikut:  Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel  Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono 2004: 40 uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov. Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah:  Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal  Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal 3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Uji Asumsi Klasik Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi mutikolonieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.

1. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali 2006: 9 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai cutt off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. multikolonearitas adalah sama dengan nilai VIF10. Setiap peneliti harus menentukan kolonieritas yang masih dapat ditolerir Ghozali, 2006: 93.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2006: 105. Menurut Santoso 2001: 208, untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah:  Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas  Nilai probabilitas 0,05 berati terkena dari heteroskedastisitas

3. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali 2006: 95 uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk mengetahui tidak adanya autokorelasi, maka perlu dilihat dari tabel Durbin Watson. Sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 3.1. : Ketentuan Uji Durbin Watson Nilai d Kesimpulan 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi positif 4 – dl d 4 Tidak ada auto korelasi negatif 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi negatif du d 4 – du Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Sumber : Ghozali, 2006: 96

3.5.2. Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut : Y = βo + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e Gujarati, 1995: 130. Keterangan: Y = Efektifitas Sistem Pengendalian Manajemen X1 = Sistem Informasi X2 = Penganggaran X3 = Pelaporan dan analisis βo = Konstanta β1 = Koefisiean Regresi Variabel X1 β2 = Koefisien Regresi Variabel X2 β3 = Koefisien Regresi Variabel X3 e = Faktor Kesalahan Baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.3. Uji Hipotesis

1. Uji F Untuk menguji kesesuaian model dan membuktikan adanya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat secara bersama, maka dapat digunakan uji F. a. Adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut : H 0 : β1 = β2 = β3 = 0 Model regresi tidak sesuai H 1 : β1 = β2 = β3 ≠ 0 Model regresi sesuai b. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan n-k, dimana n= jumlah pengamatan, k= jumlah variabel. c. Dengan F hitung sebesar. F hit = Keterangan: F hitung = Hasil perhitungan R² = Koefisien determinan n = Jumlah variabel independent k = Jumlah variabel bebas d. Kriteria Pengujian uji F adalah sebagai berikut : 1. Apabila nilai probabilitas 0,50 Ho diterima dan Hi ditolak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho ditolak dan Hi diterima 4. Uji t Untuk membuktikan pengaruh secara parsial variable bebas terhadap variable terikat dapat digunakan uji t. a. Adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut : H 0 : β1 = β2 = β3 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang nyata antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang nyata antara variabel bebas terhadap variabel terikat. b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n: jumlah pengamatan, dan k: jumlah variabel c. Dengan nilai t hitung : = Keterangan : : Hasil perhitungan bj : Koefisien regresi Sebj : Standart Error d. Kriteria Pengujian uji t adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho diterima dan Hi ditolak 2. Apabila nilai probabilitas 0,05 Ho ditolak dan Hi diterima Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Samsung Elektronik Indonesia merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia. Didirikan pada 1 Maret 1938 di Daegu, Korea. Samsung yang dalam bahasa Korea berarti tiga bintang, didirikan oleh Lee Byungchui. Perusahaan ini beroperasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 208.000 pekerja. Sekarang ini, Samsung beroperasi di 6 bidang bisnis, yaitu telekomunikasi telepon genggam dan jaringan, Peralatan Rumah Tangga Digitaltermasuk mesin cuci,oven,gelombang mikro,kulkas,pemutar VHS dan DVD,dll, media digital, LCD,semikonduktor,dan kendaraan bermotor Termasuk alat berat. Berawal dari bisnis ekspor kecil di Taegu, Korea, Samsung telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan elektronik terkemuka di dunia, dengan spesialisasi pada media dan peralatan digital, semikonduktor, memori, dan integrasi sistem. Kini proses dan produk inovatif dan berkualitas. Samsung telah diakui di dunia itu semua menjadi tonggak utama dalam sejarah Samsung, menunjukkan bagaimana perusahaan ini telah mengembangkan jajaran dan pencapaian produknya, meningkatkan pendapatan dan saham pasarnya, dan mengikuti misinya untuk memberikan hidup yang lebih baik bagi pelanggan di seluruh dunia. 50 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51

4.1.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi bagi suatu perusahaan sangatlah penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan aktivitas perusahaan tersebut, dimana dengan struktur organisasi yang tepat, maka perusahaan dapat berjalan atau berfungsi dengan baik. Namun dengan demikian bukan berarti baiknya struktur organisasi perusahaan merupakan jaminan suksesnya aktivitas perusahaan, tetapi harus ditunjang dengan faktor lain. Dengan struktur organisasi harus ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas dan tegas serta adanya koordinasi yang baik. Apabila kita melihat struktur organisasi yang ada pada PT. Samsung Elektronik Indonesia dapat dikatakan bahwa struktur organisasinya berbentuk garis. Dimana dalam bentuk organisasi garis ini kekuasaan dan tanggung jawab tertinggi mengalir melalui garis lurus kepada bawahan yang paling rendah. Secara lebih jelas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Collector

Mempersiapkan tagihan ke dealer, memonitoring tagihan agar pembayaran sebelum jatuh tempo,dan mempersiapkan data pendukung yang menjadi hak dealer sebelum proses penagihan ke pihak dealer.

2. Administrasi Piutang

Memonitoring pembayaran dan tagihan dealer, menyiapkan laporan pembayaran dealer ke manajemen, menyiapkan laporan jadwal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 52 pembayaran setiap bulan ke manajemen,dan mengkontrol aktivitas piutang.

3. Administrasi Sales

Monitoring penerimaan barang, monitoring pengiriman sampai kembalinya barang,dan menyiapkan laporan barang setiap bulan.

4. Administrasi Umum

Montoring utang di cabang Surabaya, monitoring konfirmasi piutang, menyiapkan dokumen pemasukan dan pengeluaran barang,dan monitoring operasional kantor cabang Surabaya kebersihan,keamanan,absensi karyawan,inventory.

5. Sales

Mengontrol piutang, mengatur persediaan di toko, memasarkan produk lebih luas, mendisplay barang, dan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran barang.

6. Marketing Division

Membuat laporan display barang, menyiapkan laporan penjualan, dan membuat laporan penerimaan dan pengeluaran barang. Untuk lebih jelasnya bagan struktur organisasi ini dilihat pada gambar berikut ini: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54

4.1.3. Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan

Visi Samsung Elektronik untuk dekade ini adalah ”Inspire the World, Create the Future.”. Visi terbaru ini mencerminkan komitmen samsung Elektronik untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan tiga kekuatan utama Samsung “Teknologi Terbaru”, “Produk Inovatif”, “Solusi Kreatif”. Dan untuk mempromosikan nilai baru bagi jaringan utama Samsung Industri, Mitra kerja dan Karyawan. Melalui upaya ini, Samsung berharap dapat berkontribusi untuk dunia yang lebih baik dan pengalaman yang lebih kaya bagi semua. Misi Perusahaan Semua yang Samsung lakukan dipandu oleh misi yaitu menjadi “Digital Company” yang terbaik. 1. Untuk menciptakan produk dan layanan teknologi yang memimpin Industri 2. Menempatkan manajemen dan proses produksi yang paling efisien 3. Mempertahankan fokus yang mantap untuk memperkuat organisasi demi terus menjadi pemimpin teknologi global dan perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dari populasi yang ditetapkan sebanyak 30 responden di PT. Samsung Elektronik Indonesia, telah disebarkan kuisioner secara langsung kemudian diberikan nilai dan skor. Berikut ini akan dijelaskan jawaban responden oleh peneliti yang dilakukan terhadap 30 responden sebagai berikut:

4.2.1. Tabulasi Hasil Jawaban Responden Mengenai Variabel Sistem Informasi X1

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang paling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Berikut ini Tabulasi hasil jawaban responden variabel sistem informasi X1 : Tabel 4.1 : Tabulasi hasil jawaban responden variabel sistem informasi X1. Skor No Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total 1 Data Masukan yang diterima mampu dikoreksi atau diseleksi dengan baik 0 0 4 21 5 30 Prosentas 0 0 13,3 70 16,7 100 2 Data masukan yang mampu membantu kinerja 0 0 8 18 4 30 Prosentas 0 0 26,7 60 13,3 100 3 Data masukan yang di proses dengan baik, Mampu menghasilkan informasi yang baik pula 0 0 2 12 16 30 Prosentas 0 0 6,7 40 53,3 100 4 Informasi yang dihasilkan mampu memuaskan bagi pengguna informasi 0 0 8 20 2 30 Prosentas 0 0 26,7 66,7 6,7 100 Total 0 73,4 236,7 90 Sumber : PT Samsung Elektronik Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56 Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata Prosentase tertinggi 70 terletak pada sekor 4 yang berarti para manajer setuju bahwa data masukan yang diterima mampu menghasilkan informasi yang dapat membantu kinerja manajer.

4.2.2. Tabulasi Hasil Jawaban Responden Mengenai Variabel Penganggaran X2

Penganggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program. Berikut ini Tabulasi hasil jawaban responden variabel penganggaran X2: Tabel 4.2. : Tabulasi Hasil Jawaban Responden Variabel Penganggaran X2 Skor No Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total 1 Mampu mengajukan usulan yang baik dalam proses kegiatan 0 7 19 4 30 Prosentas 0 23,3 63,3 13,3 100 2 Anggaran yang diajukan sudah realitis 1 2 22 5 30 Prosentas 3,3 6,7 73,3 16,7 100 3 Mampu melaksanakan pemantauan yang baik dalam pelaksanaan anggaran yang sudah berlangsung 0 8 14 8 30 Prosentas 0 26,7 46,7 26,7 100 4 Tindakan koreksi dalam pelaksanaan anggaran mampu menguangi penyimpangan yang terjadi 0 0 11 14 5 30 Prosentas 0 36,7 46,7 16,7 100 Total 3,3 93,4 230 73,4 Sumber : PT Samsung Elektronik Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata Prosentase tertinggi 73,3 terletak pada sekor 4 yang berarti bahwa anggaran yang diajukan manajer sudah realistis. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 57

4.2.3. Tabulasi Hasil Jawaban Responden Mengenai Variabel Pelaporan dan Analisis X3

Pelaporan dan analisis X3 adalah proses untuk menyusun dan menyajikan laporan pada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi akuntan yang berkaitan dengan pos dan alasan mungkin tidak sesuai. Berikut ini Tabulasi hasil jawaban responden variabel pelaporan dan analisis X3: Tabel 4.3 : Tabulasi hasil jawaban responden pelaporan dan analisis X3. Skor No Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total 1 Laporan yang dihasilkan mampu diterbitkan tepat waktu 0 0 6 15 9 30 Prosentas 20 50 30 100 2 Laporan yang dihasilkan mampu menunjukan laporan akurat dan tepat 0 0 3 24 3 30 Prosentas 10 80 10 100 3 Analisis yang diperoleh mampu menghasilkan keakuratan yang baik guna menunjang pengambilan keputusan 0 0 6 21 3 30 Prosentas 20 70 10 100 Total 0 50 200 50 Sumber : PT Samsung Elektronik Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata prosentase tertinggi sebesar 80 terletak pada skor 4 yang berarti bahwa laporan yang dihasilkan oleh para manajer mampu menunjukkan laporan yang akurat dan tepat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58

4.2.4 Tabulasi Hasil Jawaban Responden Mengenai Variabel Efektivitas Sistem pengendalian Manajemen Y

Efektivitas sistem pengendalian manajemen adalah kemampuan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengimplementasikan stategi secara efektiv dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berikut ini Tabulasi hasil jawaban responden variabel efektivitas sistem pengendalian manajemen Y: Tabel 4.4 : Tabulasi hasil jawaban responden variabel efektivitas sistem Pengendalian manajemen Y Skor No Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total 1 Misi dan visi perusahaan dijalankan setiap bagian organisasi tercermin dalam kegiatan operasi 0 0 6 21 3 30 Prosentas 0 0 20 70 10 100 2 Perencanaan kegiatan dibuat mampu menggambarkan strategi yang diharapkan 0 0 6 22 2 30 Prosentas 0 0 20 73,3 6,7 100 3 Interaksi Kerjasama yang baik dalam berorganisasi mampu meningkatkan efektivitas kinerja 0 0 6 21 3 30 Prosentas 0 0 20 70 10 100 4 Pengendalian manajemen mengendalikan keseluruhan kegiatan bawahan dalam bekerja 0 0 1 8 21 30 Prosentas 0 0 3,3 26,7 70 100 Total 0 63,3 240 96,7 Sumber : PT Samsung Elektronik Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata prosentase tertinggi sebesar 73,3 terletak pada skor 4 yang berarti bahwa para manajer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 setuju dimana misi dan visi perusahaan yang dijalankan oleh setiap bagian organisasi mampu tercermin dalam kegiatan operasi.

4.3. Pengujian Kualitas Data