B. Jenis- Jenis Motivasi
Jenis- jenis Motivasi dalam Hasibuan 2006:99 1.
Motivasi Positif Insentif positif. manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka
yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-
baik saja. 2.
Motivasi Negatif Insentif negatif. manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada
mereka dengan pekerjaannya kurang baik prestasi rendah. Dengan motivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan
meningkat, karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik.
Dalam praktek kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh manajer suatu perusahaan.Penggunaannya harus tepat dan seimbang, supaya dapat
meningkatkan semangat kerja karyawan.
C. Teori- teori Motivasi
Pimpinan perusahaan adalah sosok yang sangat berpengaruh pada peningkatan motivasi pegawai. Teori motivasi harus dipahami oleh pimpinan, sehingga
mampu mengidentifikasi apa yang memotivasi pegawai bekerja. Ada beberapa teori motivasi yang dikemukakan oleh ilmuwan yang menekuni
kegiatan pengembangan teori motivasi. Berikut beberapa teori motivasi:
Universitas Sumatera Utara
Teori hirearki menurut Maslow ArepTanjung 2005:25 teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar dia
termotivasi untuk bekerja. Menurut Maslow, pada umummya terdapat lima hierarki kebutuhan manusia yaitu:
1. Kebutuhan fisiologik PhsycologicalNeeds
Misalnya, makanan, minuman, istirahattidur, seks.Kebutuhan inilah yang merupakan kebutuhan pertama dan utama yang wajib dipenuhi pertama-tama oleh
tiap individu.Karena dengan terpenuhinya kebutuhan ini, orang dapat mempertahankan hidup dari kematian. Kebutuhan utama inilah yang mendorong
setiap individu untuk melakukan pekerjaan apa saja, karena ia akan memperoleh imbalan, baik yang berupa uang ataupun barang yang akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan utama ini. 2.
Kebutuhan keamananperlindungan safetyneeds. Tiap individu mendambakan keamanan bagi dirinya, termasuk
keluarganya.Setelah kebutuhan pertama dan utama terpenuhi, timbul perasaan perlunya pemenuhan kebutuhan keamananperlindungan. Contoh sederhana, jika
orang telah memiliki rumah tinggal, maka untuk dapat dirasakan aman dari gangguan penjahat, dibangun pagar disekeliling rumah itu, apakah sekedar dari
bambu, kayu, tembok, bahkan mungkin ditambah dengan memelihara anjing galak atau menggaji satpam bagi orang yang mampu.
3. Kebutuhan akan kebersamaan SocialNeeds.
Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia lain. Selama hidup manusia didunia ini tak mungkin lepas dari bantuan pihak lain.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun sudah terpenuhi kebutuhan pertama dan kedua, jika ia tidak dapat bergaul dengan pihak lain, maka pasti ia merasakan sangat gelisah hidupnya. Hal
inilah salah satu tujuan mengapa orang mencari pasangan hidup suami atau istri yang dicintai, karena selain pemenuhan kebutuhan biologis, sang istri atau suami
merupakan kawan hidup yang paling dekat untuk dapat mengutarakan segala isi hati, baik senang maupun susah. Hal ini sangat berbeda dengan hewan yang kawin
hanya semata-mata memenuhi kebutuhan biologisnya agar tidak punah dari muka bumi ini.
4. Kebutuhan penghormatan dan penghargaan kebutuhan harga diri.
Sejelek-jeleknya kelakuan manusia, tetap mendambakan penghormatan penghargaan. Itulah sebabnya orang berusaha melakukan pekerjaan kegiatan
yang memungkinkan ia mendapat penghormatan dan penghargaan masyarakat. Misalnya hebat dibidang tinju, main bola, tari-tarian dan sebagainya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri.
Yakni, senantiasa percaya kepada diri sendiri.Inilah kebutuhan puncak yang paing tinggi, sehingga seseorang ingin mempertahankan prestasinya secara
optimal.Jadi, hal pertama yang harus dipenuhi dulu adalah kebutuhan fisik.Jika kebutuhan fisik telah terpenuhi, maka kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan
keamanan.Demikianlah seterusnya sampai pada kebutuhan tertinggi, yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Hierarki kebutuhan Maslow ditunjukkan pada bentuk piramida pada bagian berikut:
Universitas Sumatera Utara
Hirearki Kebutuhan Maslow
Sumber: Maslow dalam ArepTanjung 2005:67 Gambar 2.2
Hirearki Kebutuhan Maslow
Teori dua faktor Hezberg dalam Arep Tanjung 2005:28. Disini oleh Hezberg, kebutuhan disebut dengan istilah two factor view.
Menurut dia, kepuasan manusia terdiri atas dua hal, puas dan tidak puas. pitssburgh melakukan studi yang kemudian melahirkan teori two faktor Hygine
Disini ada perasaan negatif atau ketidak puasan kerja. Dalam teori ini terdapat beberapa faktor yang menimbulkan ketidakpuasan dikalangan karyawan yaitu:
a. Kebijakan dan administrasi perusahaan.
b. Pengawasan.
c. Hubungan dengan pengawas.
d. Kondisi kerja.
e. Gaji.
Universitas Sumatera Utara
f. Hubungan dengan rekan sekerja.
g. Kehidupan pribadi.
h. Hubungan dengan bawahan.
i. Status,dan keamanan.
Beberapa faktor yang sering memberikan kepuasan kepada karyawan, yaitu:
a. Tercapainya tujuan.
b. Pengakuan.
c. Pekerjaan itu sendiri.
d. Pertanggung jawaban.
e. Peningkatan.
f. Pengembangan.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan motivasi, maka manajer harus menghilangkan ketidakpuasan dan memberikan peluang untuk pencapaian
prestasi, peningkatan dan tanggung jawab. Herzberg dalam Hasibuan 2007:108, menyatakan ada tiga hal penting
yang harus diperhatikan dalam memotivasi pegawai yaitu: 1.
Hal- hal yang mendorong pegawai adalah “pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan untuk berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan
dapat menikmati pekerjaan itu sendiri dan adanya pengakuan atas semuanya itu”.
2. Hal-hal yang mengecewakan karyawan adalah terutama faktor yang
bersifat embel-embel saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan,
Universitas Sumatera Utara
penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan, dan lain- lainnya.
3. Karyawan kecewa, jika peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan
menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan. Teori motivasi berprestasi Mc. Clelland’s dalam Prabu 2009:67
Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory dalam Prabu 2009:67 atau Teori motivasi prestasi dikemukakan oleh David Mc. Clelland’s. Teori ini
berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial.Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi
seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Mc. Clelland’s mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang dapat
memotivasi gairah bekerja yaitu: 1.
Kebutuhan akan prestasi NeedforAchievement. 2.
Kebutuhan akan afiliasi NeedforAffiliation. 3.
Kebutuhan akan kekuatan Needfor Fower. Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat karena seseorang. Karena itu kebutuhan akan prestasi mendorong seseorang untuk mngembangkan kreativitas dan mengarahkan semua kemampuan
serta energy yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang optimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan kemunkinan untuk
hal itu diberikan kesempatan. Seseorang menyadari bahwa hanya dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang
Universitas Sumatera Utara
besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya ia dapat memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Kebutuhan akan afiliasi ini menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu kebutuhan akan afiliasi ini yang
merangsang gairah kerja seseorang karyawan, sebab setiap orang menginginkan: a.
Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja.
b. Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya
penting. c.
Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal. d.
Kebutuhan akan perasaan ikut serta seseorang karena kebutuhan akan afiliasi ini memotivasi dan mengembangkan dirinya serta memanfaatkan
semua energinya untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Kebutuhan akan kekuatan ini merupakan daya penggerak yang memotivasi
semangat kerja seorang karyawan. Karena itu kebutuhan akan kekuatan ini yang merangsang dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua
kemampuan demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.
Ego manusia yang ingin lebih berkuasa dari manusia lainnya sehingga menimbulkan persaingan.Persaingan ini oleh manajer ditumbuhkan secara sehat
dalam memotivasi bawahannya, supaya mereka termotivasi untuk bekerja giat. Dalam memotivasi para bawahan, manajer hendaknya menyediakan peralatan,
menciptakan suasana pekerjaan yang baik dan memberikan kesempatan untuk
Universitas Sumatera Utara
promosi, sehingga memungkinkan para bawahan meningkatkan semangat kerjanya untuk mencapai kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, dan
kebutuhan akan kekuatan yang diinginkannya. Karena kebutuhan akan prestasi, kabutuhan akan afilisai dan kebutuhan akan kekuatan ini merupakan daya
penggerak yang memotivasi karyawan untuk mengerahkan semua potensi yang dimilikinya.
Dengan data yang bersumber dari wawancara dengan pimpinan, motivasi yang diberikan pimpinan kepada karyawan yaitu dengan menggunakan motivasi positif
insentif positif dan motivasi negatif insentif negatif. Pimpinan di PT.Putra Salfan memberikan motivasi positif insentif positif kepada karyawan yaitu
dengan cara memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan, selain dengan memberikan gaji setiap bulan kepada karyawan. Pimpinan juga memberikan
bonus kepada karyawan ,apabila karyawan mengerjakan pekerjaanya sebelum waktu yang ditentukan sudah selesai, maka karyawan akan mendapatkan bonus,
karena karyawan cepat selesai melakukan pekerjaanya itu sebelum waktu yang telah ditentukan. Misalnya karyawan mengerjakan pekerjaanya dengan jangka
waktu yang sudah ditentukan, tetapi karyawan mengerjakan pekerjaan dengan jangka waktu sebelum ditentukan sudah selesai, maka karyawan akan diberikan
bonus, karena karyawan mengerjakan pekerjaanya sebelum waktu yang ditentukan, oleh karena itu otomatis akan meningkatkan kinerja perusahaan,
karena perusahaan mengerjakan pekerjaanya sebelum waktu yang ditentukan dan perusahaan yang bekerja sama dengan PT.Putra Salfan merasa senang karena
Universitas Sumatera Utara
pekerjaanya cepat selesai sebelum waktu yang ditentukan, sehingga PT.Putra Salfan dapat di percaya atas kerja sama yang mereka jalankan.
Motivasi negatif insentif negatif PT.Putra Salfan selain memberikan motivasi positif juga memberikan motivasi negatif. Motivasi negatif yang
diberikan pimpinan PT.Putra Salfan yaitu dengan cara, apabila ada karyawan yang malas-malasan dalam melakukan pekerjaan akan diberi sanksi yaitu diberi
nasehat, apabila karyawan tersebut tidak peduli tetap saja melakukan hal tersebut, maka akan diberikan surat peringatan, karena telah menghiraukan nasehat yang
telah diberikan pimpinan dan melawan kepada pimpinan yang sedang berbicara, apabila dengan cara diberi nasehat dan diberi surat peringatan tetap saja tidak
berubah maka dengan cara yang terakhir yaitu dengan dipecat dari perusahaan. Oleh karena itu dengan cara tersebut membuat karyawan yang bekerja lebih baik
lagi dan tidak malas-malasan dalam bekerja. Dengan cara memberikan motivasi positif kepada karyawan dengan cara memberikan bonus kepada karyawan yang
bekerja sebelum waktu yang ditentukan maka karyawan akan lebih semangat dalam melakukan pekerjaan, oleh karena itu dengan memberikan motivasi negatif
kepada karyawan, agar karyawan yang bekerja tetap disiplin dalam melakukan pekerjaanya.
D. Pengertian Karakter Individu.