Identifikasi Variabel Penelitian Metode Analisa Data

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan hasil penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian komparatif. Selanjutnya dalam bab ini akan dibahas mengenai : identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian dan analisis data Hadi, 2000.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variable-variabel dalam penelitian, terdiri dari : Variabel Tergantung : Keintiman Variabel Bebas : Status identitas Universitas Sumatera Utara

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Keintiman

Keintiman adalah bagaimana seseorang dapat menjalin hubungan yang dekat atau akrab dengan orang lain dengan menunjukkan perasaan saling percaya, saling berbagi keterbukaan diri, adanya hubungan timbal balik dan terbentuknya komitmen dalam suatu hubungan. Peneliti mengukur keintiman berdasarkan tiga kriteria yang dikemukakan oleh Olforsky dalam Marcia,dkk., 1993 yaitu berdasarkan tingkat keterlibatan individu dalam hubungan dengan lawan jenis yang sedang dijalaninya yang terlihat melalui banyaknya waktu yang dihabiskan bersama-sama untuk saling mengenal pasangan lebih dalam, menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki pasangan, dan kedekatan emosional mereka dalam suatu hubungan yang sedang dijalani dan apakah hubungan yang terjalin dapat berjalan dalam waktu yang lama atau relatif singkat, apakah individu tersebut terlibat atau sudah terlibat dalam komitmen yang dibangun melalui hubungan, bertahan dalam suatu hubungan seperti pada pasangan yang berpacaran yang dapat dilihat dari kehadiran pasangan saat dibutuhkan, pembicaran mengenai kelanjutan suatu hubungan di masa depan seperti ke jenjang pernikahan, dan komitmen yang terdapat dalam suatu hubungan yang membuat hubungan tersebut dapat bertahan ketika terdapat permasalahan dalam hubungan tersebut. Komitmen yang dapat Universitas Sumatera Utara digunakan untuk mendiskusikan dan memecahkan masalah yang terjadi dalam suatu hubungan dan dari kedalaman atau kualitas hubungan persahabatan dan cinta atau pacaran yang dilihat dari karakteristik suatu hubungan yang di dalamnya terdapat keterbukaan yang meliputi keterbukaan diri mengenai kehidupannya, mengenai apa yang dirasakan, apa yang terjadi dalam suatu hubungan atau mengenai informasi lainnya, kejujuran yaitu dengan berkata yang sebenarnya kepada pasangan, empati yaitu memahami keadaan pasangan dan menerima segala perbedaan yang ada, saling memberikan perhatian yaitu berusaha untuk memberikan perasaan yang positif kepada pasangan, dan sikap dan perilaku seksual dalam hubungan tersebut. Skor total yang tinggi dalam skala keintiman mengindikasikan bahwa individu tersebut memiliki keintiman yang tinggi, dan skor yang rendah mengindikasikan bahwa individu tersebut memiliki keintiman yang rendah.

2. Status Identitas

Status identitas seseorang adalah bagaimana seseorang dalam menentukan pilihan, kepercayaan dan nilai-nilai yang diambilnya dalam bidang ideologi dan interpersonal yang diperoleh melaui sejumlah krisis dan apakah telah mencapai komitmen terhadap bidang-bidang tersebut. Skala status identitas disusun berdasarkan krisis dan komitmen yang terjadi dan kemudian menggolongkannya ke dalam status identitas tertentu. Marcia 1993 membagi status identitas ke dalam empat kategori berdasarkan krisis Universitas Sumatera Utara dan komitmen yang dialami yaitu diffusion yaitu individu yang belum mengalami krisis dan belum memiliki komitmen. Foreclosure adalah individu yang sudah memiliki komitmen tanpa mengalami krisis sebelumnya. Moratorium yaitu individu yang sudah mengalami krisis akan tetapi belum memiliki komitmen dalam hidupnya dan achievement yaitu individu yang telah mengalami krisis dan telah memiliki komitmen. Adapun pengertian krisis adalah suatu masa di mana seseorang melakukan sejumlah pencarian dengan cara mempertanyakan, mengkaji dan mencari tahu pilihan yang akan diambilnya. Kriteria yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya krisis yaitu : 1. Kemampuan Mengetahui Kemampuan untuk mengetahui secara luas dan mendalam dalam menyelidiki berbagai pilihan yang tersedia. 2. Aktivitas Yang Bertujuan Untuk Mengumpulkan Informasi Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu keputusan diantara berbagai pilihan yang tersedia. 3. Mempertimbangkan Alternatif Elemen Identitas yang Potensial Kemampuan yang menggambarkan keuntungan serta kerugian dari setiap alternatif yang ada. Universitas Sumatera Utara 4. Bentuk-bentuk Emosi Emosi yang dihasilkan ketika dewasa awal berusaha memilih nilai- nilai yang baru untuk menggantikan tujuan atau nilai yang telah dianut sebelumnya yang dianggap tidak sesuai dengan kondisi yang ada pada saat ini. Kondisi emosi biasanya berupa kecemasan. Komitmen adalah masa dimana seseorang sudah dapat bertanggungawab terhadap pilihan yang diambilnya dan tindakan yang dilakukannya. Adapun kriteria yang digunakan untuk mengukur ada tidaknya komitmen yaitu : 1. Kemampuan Mengetahui Kemampuan yang mendalam dan akurat mengenai satu tujuan yang sudah dipilih dan yang sudah diputuskan. 2. Aktivitas yang Ditujukan untuk Memperoleh Informasi Aktivitas yang dilakukan untuk mendukung nilai, tujuan atau kepercayaan yang telah diambil. 3. Bentuk-Bentuk Emosi Emosi yang dimiliki dewasa awal lebih tenang karena mereka telah menemukan pilihan yang akan diambil. Pilihan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan untung dan rugi yang akan diperoleh ketika seseorang memutuskan untuk mengambil suatu pilihan. Universitas Sumatera Utara 4. Identifikasi dengan Orang yang Penting Tokoh panutan menjadi sumber informasi penting untuk memberikan berbagai informasi mengenai keputusan yang telah diambil. Orang yang sering dijadikan tokoh panutan yaitu pasangan. 5. Proyeksi dari Masa Depan Seseorang Kemampuan untuk memproyeksikan gambaran diri sendiri karakteristik pribadi pada masa depan dan menggambarkan berbagai aktivitas yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. 6. Ketahanan Terhadap Godaan Kemampuan untuk menghindari godaan-godaan yang berasal dari luar terhadap pilihan yang telah diambil. Untuk skor krisis yang rendah dikategorikan krisis rendah jika skor krisis yang diperoleh individu berada di bawah skor total rata-rata kelompok dan skor krisis yang dikategorikan tinggi adalah jika skor krisis individu berada di atas skor rata-rata kelompok. Untuk skor komitmen yang rendah dikategorikan komitmen rendah jika skor komitmen yang diperoleh individu berada di bawah skor total rata-rata kelompok dan skor komitmen yang dikategorikan tinggi adalah jika skor komitmen individu berada di atas skor rata-rata kelompok. Penggolongan ke tiap-tiap status identitas berdasarkan hasil yang diperoleh subjek dari skor krisis dan komitmen, apabila skor krisis dan komitmen rendah maka subjek berada pada status identitas diffusion, Universitas Sumatera Utara apabila skor krisis rendah dan skor komitmen tinggi maka subjek berada pada status identitas moratorium, apabila skor krisis tinggi dan skor komitmen rendah maka subjek berada pada status identitas foreclosure dan apabila skor krisis dan komitmen tinggi maka subjek berada pada status identitas achievement.

C. Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi sebuah penelitian adalah sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Populasi yang ditentukan akan diambil wakil dari populasi yang disebut sampel penelitian. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang sedang berpacaran. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 312 orang. Adapun kriteria populasi dalam penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa Alasan peneliti memilih sampel mahasiswa karena pada masa ini diharapkan telah tercapai status identitas yang baik. Mahasiswa melakukan sejumlah pencarian untuk menemukan identitasnya. Mahasiswa juga memiliki tugas perkembangan untuk menjalin keintiman dengan lawan jenisnya yang direfleksikan melalui pacaran. Individu pada masa ini mempunyai motivasi, tujuan dan strategi tersendiri dalam berpacaran. Tujuan yang ingin diperoleh dari berpacaran pada masa ini adalah Universitas Sumatera Utara keintiman dengan lawan jenis, berbagi dukungan satu sama lain, dan merefleksikan tugas perkembangannya pada masa ini Gembeck Patherick, 2006. 2. Dewasa Awal usia 18- 25 tahun Masa mahasiswa meliputi rentang umur dari 1819 tahun sampai 2425 tahun Winkel,1997. Menurut Hurlock 1999 masa ini termasuk ke dalam masa dewasa awal. Masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40 tahun. Rentang umur mahasiswa ini masih dapat dibagi-bagi atas periode 1819 tahun sampai 2021 tahun, yaitu mahasiswa dari semester I sd semester IV; dalam periode waktu 2122 tahun sampai 2425 tahun, yaitu mahasiswa dari semester V sd semester VIII Winkel,1997. 3. Status Status yang digunakan dalam penelitian ini adalah dewasa awal yang sedang berpacaran. Hal ini dilakukan agar subjek penelitian dapat mengetahui bagaimana keintiman yang terjadi dalam hubungan berpacaran dengan lawan jenisnya.

2. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel

Mengingat keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, peneliti hanya memilih sebagian dari keseluruhan populasi untuk dijadikan subjek penelitian yang dinamakan sampel Azwar, 2004. Menurut Hadi 2000, Universitas Sumatera Utara pengertian sampel adalah sebagian populasi yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan dari populasi. Penelitian ini menggunakan probability technique sampling, yaitu dengan teknik sampel acak sederhana yaitu metode pengambilan sampel secara acak atau tanpa pandang bulu. Dalam tehnik sampel acak sederhana, semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama, diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel penelitian Hadi, 2000. Teknik ini dilakukan dengan mendata jumlah mahasiswa angkatan 2004, 2005, 2006 dan 2007 yang sedang berada pada semester dua sampai semester delapan. Mahasiswa psikologi S-1 nantinya akan diberikan angket untuk mengetaui jumlah yang berpacaran. Kemudian hasilnya akan dirandom dengan menggunakan undian untuk mengisi skala yang akan diberikan tiap angkatan.. Jumlah sampel dalam penelitian ini minimal 60 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 2004 yang menyatakan bahwa sampel yang lebih dari 60 orang, secara statistika sudah cukup banyak dan representatif. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan terhadap 100 orang mahasiswa.

D. Metode Pengumpulan Data

Usaha mengumpulkan data penelitian memerlukan suatu metode. Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Universitas Sumatera Utara Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2004. Azwar 2004 mengemukakan kebaikan-kebaikan skala dan alasan-alasan penggunaannya, yaitu : 1 Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan subjek sendiri yang tidak disadari. 2 Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal 3 Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap melalui pertanyaan skala. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala status identitas dan skala keintiman. 1. Skala Status Identitas Skala ini disusun berdasarkan beberapa area dalam teori perkembangan identitas oleh Marcia 1993 yaitu berdasarkan ada tidaknya komitmen dan krisis yang terjadi pada orang dewasa. Berdasarkan krisis dan komitmen yang terjadi seseorang dapat digolongkan ke dalam status identitas yang sesuai. Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Blue Print Skala Status Identitas Sebelum Uji Coba No Krisis Komitmen Jlh Kriteria F UF Kriteria F UF

1. Kemampuan

mengetahui 9, 10, 26 3, 22, 23 Kemampuan mengetahui 15, 59, 46 16, 21, 24, 27, 13

2. Aktivitas yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi 5, 30, 37 41 47, 48, 55 Aktivitas yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi 6, 12, 28 7, 39, 45 13

3. Mempertimbangka

n alternatif elemen identitas yang potensial 18, 32, 58, 52 56, 63 64 Bentuk-bentuk emosi 19, 42, 61 4, 34, 40 13 4. Bentuk-bentuk emosi 25, 43, 35 11, 33, 57 Identifikasi dengan orang yang penting 14, 31, 44 1, 38, 49 12 5. Proyeksi dari masa depan seseorang 8, 29, 50 20, 62, 2 6

6. Ketahanan

terhadap pengaruh luar 17, 36, 51, 53, 13,54, 60 7 Jlh 14 12 19 19 64 Metode skala yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan atau dikenal dengan metode Likert Azwar, 2004. Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable positif dan unfavorable negatif. Skala yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban yaitu : SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, STS Sangat Tidak Sesuai. Untuk subskala favorable penilaiannya adalah STS Sangat Tidak Sesuai akan diberi skor 1, TS Tidak Sesuai akan diberi skor 2 , S Sesuai diberi Universitas Sumatera Utara skor 3, SS Sangat Sesuai akan diberi skor 4. Subskala yang unfavorable penilaiannya adalah SS Sangat Sesuai akan diberi skor 1, S Sesuai akan diberi skor 2, TS Tidak Sesuai akan diberi skor 3, STS Sangat Tidak Sesuai akan diberi skor 4. 2. Skala keintiman Skala ini disusun berdasarkan kriteria keintiman yang dikemukakan oleh Olforsky dalam Marcia, dkk., 1993 menyebutkan bahwa terdapat tiga kriteria keintiman yaitu tingkat dimana individu terlibat dalam persahabatan dengan pria dan wanita. Apakah hubungan yang terjalin dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, apakah individu tersebut terlibat atau sudah terlibat dalam komitmen yang dibangun melalui hubungan, bertahan dalam suatu hubungan seperti pada pasangan yang berpacaran, kedalaman atau kualitas dari hubungan persahabatan dan cinta atau pacaran. Kriteria ini berfokus pada tingkat dimana individu sudah mencapai kapasitas dalam suatu hubungan yang dikarakteristikkan dengan keterbukaan, kejujuran, perhatian, menerima dan mamahami perbedaan yang ada, sikap dan perilaku seksual. Metode skala yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan atau dikenal dengan metode Likert Azwar, 2004. Pernyataan dalam skala ini terdiri dari pernyataan favorable positif dan unfavorable negatif. Skala yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban yaitu : SS Sangat Sesuai, S Sesuai, TS Tidak Sesuai, STS Sangat Tidak Sesuai. Universitas Sumatera Utara Untuk subskala favorable penilaiannya adalah STS Sangat Tidak Sesuai akan diberi skor 1, TS Tidak Sesuai akan diberi skor 2 , S Sesuai diberi skor 3, SS Sangat Sesuai akan diberi skor 4. Subskala yang unfavorable penilaiannya adalah SS Sangat Sesuai akan diberi skor 1, S Sesuai akan diberi skor 2, TS Tidak Sesuai akan diberi skor 3, STS Sangat Tidak Sesuai akan diberi skor 4. Skor pada masing-masing dimensi skala saling bebas satu sama lain. Skor pada masing-masing dimensi tidak berhubungan dengan skor pada dimensi lainnya dan hanya menggambarkan bagaimana skor pada dimensi tersebut. Semakin tinggi skor yang dicapai seseorang dalam tiap dimensi berarti semakin tinggi pula keintimannya dalam dimensi tersebut. Skor yang tinggi menggambarkan individu yang intimate dan sebaliknya skor yang rendah menggambarkan individu yang isolated . Tabel 3.Blue Print Skala Keintiman Sebelum Uji Coba No. Kriteria Favourable Unfavourable Jumlah 1. Tingkat keterlibatan dengan teman pria atau wanita 1, 16, 29, 46 6, 20, 32, 45, 57 9 2. Komitmen 7, 19, 39, 47 10, 25, 37, 48, 53 9

3. Kualitas hubungan

a. Keterbukaan 2, 23, 31, 56 15, 28, 41, 44 8 b. Kejujuran 11, 18, 33, 49 3, 24, 40 7 c. Perhatian 8, 22, 38, 50 12, 27, 35, 54 8 d. Empati 4, 26, 34, 55, 21 14, 42, 52 8 e. Sikap Perilaku Seksual 9, 17, 30, 51 5, 13, 36, 43 8 Jumlah 28 28 57

III. E. Uji Coba Alat Ukur

Universitas Sumatera Utara Peneliti akan melakukan uji coba pada kedua skala terhadap sejumlah responden, dengan tujuan memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Hadi 2000 mengemukakan beberapa tujuan dari uji coba adalah sebagai berikut : 1. Menghindari pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudnya 2. Menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing, terlalu akademik, ataupun kata-kata yang menimbulkan kecurigaan. 3. Memperbaiki pernyataan-pernyataan yang biasa dilewati atau hanya menimbulkan jawaban-jawaban dangkal. 4. Menambah aitem yang sangat perlu ataupun meniadakan aitem yang ternyata tidak relevan dengan tujuan penelitian.

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Menurut Sukadji 2000, validitas merupakan derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas suatu tes tidak begitu saja melekat pada tes itu sendiri, tetapi tergantung penggunaan dan subjeknya. Penelitian ini kedua alat ukur akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi. Validitas isi tes menunjuk kepada sejauh mana tes yang merupakan seperangkat soal-soal dilihat dari isinya memang mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Ukuran sejauh mana ditentukan berdasarkan derajat representatifnya isi tes itu bagi isi hal yang akan diukur. Validitas isi tes ditentukan melalui pendapat profesional Suryabrata, 2002. Universitas Sumatera Utara

2. Reliabilitas

Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal, yang mana prosedurnya menggunakan tes yang dikenakan hanya satu kali saja pada sekelompok subjek. Pendekatan ini bertujuan melihat konsistensi antar aitem dalam tes itu sendiri. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2004. Untuk Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 12.0.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan

Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain : a. Rancangan alat dan instrumen penelitian Universitas Sumatera Utara Peneliti mempersiapkan instrumen sebagai alat yang digunakan untuk pengambilan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala keintiman dan skala status identitas model Likert. b. Penentuan sampel Dalam penelitian ini subjek yang dijadikan sampel penelitian adalah mahasiswa yang berusia 18-25 tahun di Fakultas Psikologi USU angkatan 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007. c. Pengambilan data Skala keintiman dan status identitas ini diberikan kepada sampel pada saat uji coba. Setelah itu data yang didapat diolah dengan SPSS versi 12.0 untuk mendapatkan aitem yang memenuhi kriteria reliabilitas dan validitas. Skala tersebut kemudian direvisi. Skala revisi diberikan kepada sampel yang bukan termasuk sampel uji coba.

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian untuk memperoleh data yang sesungguhnya dilakukan setelah diperoleh alat ukur yang telah diuji terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya. Pengambilan data dilakukan pada mahasiswa Fakultas Psikologi USU S1 yang berusia 18 sampai dengan 25 tahun yang berada pada angkatan 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 11 Mei 2008 sampai dengan 13 Mei 2008. Peneliti mendapatkan bantuan dari mahasiswa Fakultas Psikologi USU untuk menyebarkan skala kepada mahasiswa yang sudah dipilih secara acak dari Universitas Sumatera Utara daftar populasi mahasiswa yang berpacaran. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.

3. Tahap Pengolahan Data a. Hasil Uji Coba

Uji coba terhadap keintiman dan status identitas dilaksanakan pada tanggal 30 April 2008 sampai dengan 3 Mei 2008. Uji coba dilakukan pada mahasiswa UISU Medan yang berusia 18 sampai dengan 25 tahun. Total skala yang disebarkan berjumlah 135 skala dan yang kembali sejumlah 100 skala. Pada saat uji coba skala setiap subjek diberikan dua buah skala sekaligus. Penyebaran skala dan tes hasil belajar dilakukan oleh peneliti dengan bantuan dari mahasiswa UISU. 1. Hasil uji coba Skala Status Identitas Jumlah aitem yang diujicobakan sebanyak 64 aitem yang terdiri dari 26 aitem krisis dan 38 aitem komitmen. Aitem krisis diterima sebanyak 12 aitem yang memenuhi indeks diskriminasi r ix ≥ 0,275 dengan reliabilitas sebesar 0.781. Sebanyak 14 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 3, 5, 11, 18, 25, 26, 32, 33, 35, 37, 43, 52, 56 dan 57. Indeks diskriminasi r ix bergerak dari – 2.76 sampai dengan 0,591 N = 26. Sedangkan indeks aitem yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari 0,341 sampai dengan 0,534 N=12. Aitem komitmen diterima sebanyak 24 aitem yang memenuhi indeks diskriminasi r ix ≥ 0,275 dengan reliabilitas sebesar 0.889. Sebanyak 14 aitem yang Universitas Sumatera Utara dinyatakan gugur yaitu aitem nomor 1, 6, 7, 13, 15, 16, 17, 20, 21, 24, 34, 36, 40 dan 49. Indeks diskriminasi r ix bergerak dari –3.13 sampai dengan 0.592 N = 38. Sedangkan indeks aitem yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari 0,283 sampai dengan 0,705 N=24. Distribusi aitem-aitem krisis dan komitmen yang memiliki daya beda tinggi disajikan dalam tabel 4. Tabel 4. Distribusi Aitem-aitem Skala Status Identitas yang Digunakan dalam Penelitian No Krisis Komitmen Jlh Kriteria F UF Kriteria F UF

1. Kemampuan

mengetahui 9, 10 22, 23 Kemampuan mengetahui 59, 46 27 7

2. Aktivitas yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi 30, 41 47, 48, 55 Aktivitas yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi 12, 28 39, 45 9

3. Mempertimbangkan

alternatif elemen identitas yang potensial 58 63, 64 Bentuk-bentuk emosi 19, 42 61 4 7 4. Bentuk-bentuk emosi Identifikasi dengan orang yang penting 14, 31, 44 38 4

5. Proyeksi

dari masa depan seseorang 8, 29, 50 62, 2 5

6. Ketahanan

terhadap pengaruh luar 51, 53 54, 60 4 Jlh 5 7 15 9 36 Selanjutnya dilakukan penomoran ulang bagi aitem-aitem yang diikutsertakan dalam skala untuk penelitian. Distribusi aitem-aitem status identitas yang digunakan dalam penelitian setelah penomoran ulang disajikan pada tabel 5. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Distribusi Aitem-aitem Skala Status Identitas yang Digunakan dalam Penelitian Setelah Penomoran Ulang No Krisis Komitmen Jlh Kriteria F UF Kriteria F UF

1. Kemampuan

mengetahui 1, 30 14, 31 Kemampuan mengetahui 17, 32 19, 7

2. Aktivitas yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi 16, 33 15, 28, 36 Aktivitas yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi 7, 20 18, 27 9

3. Mempertimbangkan

alternatif elemen identitas yang potensial 29 34, 35 Bentuk-bentuk emosi 2, 6, 26 4 7 4. Bentuk-bentuk emosi - - Identifikasi dengan orang yang penting 5, 12, 23 8 4

5. Proyeksi

dari masa depan seseorang 3, 10, 25 13, 21 5

6. Ketahanan

terhadap pengaruh luar 11, 22 9, 24 4 Jlh 5 7 15 9 36 2. Hasil uji coba Skala Keintiman Jumlah aitem yang diujicobakan sebanyak 57 aitem. Dari 57 aitem tersebut diperoleh koefisien reliabilitas alpha 0.911 dan terdapat 35 aitem yang memenuhi indeks diskriminasi r ix ≥ 0,275. Sebanyak 22 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem nomor: 4, 5, 10, 13, 14, 15, 16, 21, 26, 30, 34, 35, 38, 40, 42, 43, 46, 47, 50, 51, 52 dan 56 . Indeks diskriminasi r ix bergerak dari – 2,41 sampai dengan 0, 874 N = 57. Sedangkan indeks aitem yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari 0,280 sampai dengan 0,654. Distribusi aitem-aitem yang memiliki daya beda tinggi disajikan dalam tabel 6. Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Distribusi Aitem-aitem Skala Keintiman yang Digunakan dalam Penelitian No. Kriteria Favourable Unfavourable Jumlah

1. Tingkat keterlibatan dengan

teman pria atau wanita 1, 29 6, 20, 32, 45, 57 7

2. Komitmen

7, 19, 39 25, 37, 48, 53 7 3. Kualitas hubungan a. Keterbukaan 2, 23, 31 28, 41, 44 6 b. Kejujuran 11, 18, 33, 49 3, 24 6 c. Perhatian 8, 22 12, 27,54 5 d. Empati 55 - 1 e. Sikap Perilaku Seksual 9, 17 36 3 Jumlah 35 Selanjutnya dilakukan penomoran ulang bagi aitem-aitem yang diikutsertakan dalam skala untuk penelitian. Distribusi aitem-aitem keintiman yang digunakan dalam penelitian setelah penomoran ulang disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi Aitem-aitem Skala Keintiman yang Digunakan dalam Penelitian Setelah Penomoran Ulang No. Kriteria Favourable Unfavourable Jumlah 1. Tingkat keterlibatan dengan teman pria atau wanita 1, 28 4, 13, 19, 25, 31 7 2. Komitmen 5, 11, 21 12, 24, 34, 35 7 3. Kualitas hubungan a. Keterbukaan 2, 22, 30 18, 27, 29 6 b. Kejujuran 8, 16, 17, 32 3, 23 6 c. Perhatian 6, 20 9, 15, 26 5 d. Empati 14 - 1 e. Sikap Perilaku Seksual 10, 17 33 3 Jumlah 17 18 35

H. Metode Analisa Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian kemudian akan dianalisis dengan metode statistik. Alasan yang mendasari digunakannya analisis statistik adalah analisa statistik bekerja dengan angka, bersifat objektif dan statistik bersifat Universitas Sumatera Utara universal, artinya dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian Hadi, 2000. Sebelum dilakukan analisa statistik, data hasil penelitian akan dikenakan uji asumsi terlebih dahulu. Adapun uji asumsi yang digunakan adalah : 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian kedua variable terdistribusi secara normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan metode statistik Kolmogorov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p0.05 Hadi, 2000. Adapun maksud dari uji normalitas ini adalah untuk mengetahui apakah distribusi pada penelitian variabel tergantung telah menyebar secara normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah subjek yang digunakan dalam penelitian ini homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini, dianalisa dengan menggunakan Anova melalui Levene.’s Test. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode Anava satu arah. Alasan penggunaan metode ini adalah untuk melihat perbedaan yang signifikan pada keintiman dalam berpacaran ditinjau dari status identitas yang dimilikinya. Keseluruhan analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.0. Universitas Sumatera Utara

I. Post Hoc Test

Berdasarkan hasil analisis varians anova satu arah, bila nantinya diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di antara keempat kelompok status identitas maka dapat dilanjutkan dengan analisis lanjutan untuk melihat pada kelompok mana yang terdapat perbedaan yang signifikan dan pada kelompok mana yang tidak terdapat perbedaan. Analisis tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan post hoc test. Post hoct test adalah suatu proses yang dilakukan untuk melihat perbedaan mean yang signifikan di antara ketiga kelompok atau lebih sampel yang berbeda dengan cara membandingkan mean ketiga kelompok atau lebih kelompok tersebut Santoso, 2003. Bonferoni merupakan salah satu Post Hoc Test yang umumnya banyak digunakan dalam penelitian psikologi. Analisis varians dan Bonferoni dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 12. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

Bab ini akan membahas mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan dengan analisa dan interpretasi dari data penelitian serta hasil tambahan penelitian.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi USU S1 yang berpacaran. Subjek penelitian berjumlah 100 mahasiswa Fakultas Psikologi USU angkatan 2002, 2003, 2004, 2005, 2006 dan 2007 yang berusia 18 sampai dengan 25 tahun yang telah dipilih secara random melalui undian. Dari 100 subjek penelitian, 14 subjek penelitian dinyatakan gugur karena memiliki status tidak berpacaran. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 86 orang. Berdasarkan hal tersebut didapatkan gambaran subjek penelitian menurut jenis kelamin dan usia.

1. Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin N Jumlah Persentase Laki-laki 13 orang 15 Perempuan 73 orang 85 Total 86 100 Tabel 8 menunjukkan bahwa subjek penelitian yang terbanyak adalah perempuan yaitu 73 orang 85 sedangkan subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 13 orang 15. Universitas Sumatera Utara