Teknik Penentuan Skor Teknik Analisa Data

b Studio dokumentai adalah dilakukan dengan menelaah catatan tertulis, dokumen, dan arsip yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan kantor Camat Tebing Tinggi Kota di Kota Tebing Tinggi.

E. Teknik Penentuan Skor

Teknik pengukuran skor ini dapat menggunakan angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini di hitung derdasarkan alternatif jawaban a,b,c,d dan e, akan diberi skor sebagai berikut : 1. Untuk pilihan jawaban “a” diberi nilaiskor 5 2. Untuk pilihan jawaban “b” diberi nilaiskor 4 3. Untuk pilihan jawaban “c” diberi nilaiskor 3 4. Untuk pilihan jawaban “d” diberi nilaiskor 2 5. Untuk pilihan jawaban “e” diberi nilaiskor 1 Untuk mengetahui atau menentekan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang atau rendah maka ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut: banyaknya bilangan Skor tertinggi – Skor terendah Maka di peroleh : 5-1 5 = 0.8 Universitas Sumatera Utara Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu : Tabel Interval Untuk Menentukan Kategori Jawaban Responden No Skor Kategori 1 4,2 – 50 Sangat Tinggi 2 3,3 – 4,1 Tinggi 3 2,4 – 3,2 Sedang 4 1,5 – 2,3 Rendah 5 0,8 – 1,4 Sangat Rendah Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui jawaban responden termasuk kategori yang mana : Sugiono, 2005: 214

F. Teknik Analisa Data

1. Penggunaan Koefisien Korelasi Penggunaan teknik korelasiseperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk melihat apakah jawaban responden tergolong sangat kuat, kuat, sedang, rendah dan sangat rendah. Dalam supranto 2009: 62 dikatakan koefisien ialah suatu nilai untuk menggambarkan kuatnya hubungan korelasi antara variabel bebas X dan variabel terikat Y. Adapun rumus Koefisien Korelasi tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara r= √Σx² √Σy² nΣxy Dimana : r = Koefisien Korelasi x = X – X deviasi y = Y – Y deviasi atau dapat digunakan rumus : � �� = � ∑ ��−∑ �∑ � ��� ∑ 2−∑ �2 � ���∑ 2−∑ �2 � � r = Koefisien korelasi antara X dan Y, yaitu bilangan yang menunjukan besar kecilnya hubungan antara X dan Y X = Variabel Bebas Y = Variabel Terikat N = Jumlah Bilangan populasisampel Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu: - Nilai r yang positif menunjukan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain - Nilai r yang negatif menunjukan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain - Nilai r yang sama dengan nol menunjukan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu meskipun yang Universitas Sumatera Utara lainnya berubah. Untuk menghitung adanya hubungan atau tinggi rendahnya tingkat hubungan kedua variabel berdasarkan nilai r koefisienan Koelasi digunakan penafsiran atau interprestasi dilihat dari angka-angka, dan sugiyono 2004: 149 menyatakan sebagai berikut: Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi r Tingkat Hubungan Antara 0,08 – 1,00 Antara 0,60 – 0,79 Antara 0,40 – 0,59 Antara 0,20 – 0,39 Antara 0,00 – 0,19 Sangat Kuat Kuat Sedang Rendah Sangat Rendah tidak berkorelasi Dengan nilai r koefisien Korelasi yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung melalui tabel koelasi yang menguji apakah nilai r Koefisien Korelasi yang kita peroleh tersbut berarti atau tidak, tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r Koefisien Korelasi yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan, 5 bila nilai r Koefisien Korelasi tersebut signifikan yang berarti hipotesis dapat diterima. Contohnya : Misalkan nilai r adalah 0,3 jadi dihubungkan melalui tabel maka hasilnya adalah rendah. Universitas Sumatera Utara 2. Uji Signifikan Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentuka apakah hipotesa diteriam atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila t hitung lebih besar dari t-tabel t hitung t-tabel, dan dapat diterima apabila harga t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel t hitung t-tabel, dengan rumus sebagai berikut : t hitung : Nilai dari Uji Signifikan r : Indeks Koefisien Korelasi Product Moment n : Jumlah Responden 3. Penggunaan Koefisien Determinantlasi Teknik ini digunakan untuk mengetahui barapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koofisien korelasi dan dikaitkan dengan 100. D = г² x 100 Dimana D = koefisien Determinan r = koefisien korelasi antara X dan Y Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI PENELITIAN