Supaya terbilang umat Muhammad Mustafa Pekerjaan baik jangan kau alpa
SH:29
Hendaklah mengikuti perbuatan dia Karena sunat segala anbiya
Disuruhkan Allah, tuhan yang kaya Kepada insan, sekalian manusia
SH:91
Dengan kodrat Tuhan yang Ghana Akal budi sangat sempurna
Tambahan arif bijaksana Patuhlah disembah hina dina
SH:111
Pada bait 29 penyair seolah-olah mengambarkan kepada pembaca kalau kita sebagai manusia umatnya Nabi Muhammad janganlah lupa terhadap segala
perintah Allah SWT. Pada bait 91 penyair mengambarkan kepada pembaca kalau kita harus
patuh dan tunduk hanya kepada Allah karena dialah yang patuh disembah Sedangkan 111 penyair mengungkapkan kepada pembaca kalau kita
sebagai manusia adalah makluk yang tidak berdaya dan hanya dialah yang mempunyai kekuasaan dan kodrat yang abad.
4.12.2 Struktur Batin 4.2.2.1. Tema
Tema yang banyak terdapat dalam Syair Haji adalah tema ketuhanan religius.
Universitas Sumatera Utara
Setelah melihat persoalan yang menonjol pada Syair Haji terjemahan Muhammad Fananni dapat disimpulkan kalau tema yang terdapat dalam Syair Haji
bertemakan ketuhanan religius yang menceritakan tentang rukun haji yang tergambar dalam kutipan syair di bawah ini.
Inilah rukun yang dikaji Kepada kita yang sekalian dipegangkan
Serta kepadanya kendaraan Serta tanda yang ditinggalkan
SH :15 Nawayytu I-hajjji wa harramat lebih
Inilah firman tuhan Al-hayyi Kepada Nabi Muhammad si suruhi
Allah dan Rasul memberi suci SH :22
Haji dan umroh kedua sama Itulah rukun islam yang kelima
Seumur hidup sekali wajib agama Jika salah, tiada terima
SH:284
4.2.2.2. Perasaan feeling.
Sehubungan dengan hal tersebut setelah membaca kumpulan syair dapat di paparkan rasa atau perasaan pengarang dalam kumpulan syair tersebut. Seperti
yang terdapat pada kutipan di bawah ini: Hendaklah mengikuti perbuatan Dia
Karena sunat segala anbiya Disuruhkan Allah, Tuhan yang kaya
Kepada insan, sekalian manusia
Universitas Sumatera Utara
SH:92
Dikalam Nabi kita Allah, Rabbul Izzati Kepada nabi kita yang mukjizat
Seperti makanan yang sangat lezat Daripada tuhan yang empunya sifat zat.
SH :95
Kuadrat Allah, Tuhan yang Ala Menjadikan Makkah, negeri yang asli
Tempat ibadah asli sekali Dijauhkan Allah daripada sekalian bala
SH:102
Pada bait ke- 92 “Disuruhkan Allah tuhan yang kaya dan kepada insan sekalian manusia” mengambarkan kalau kita sebagai manusia harus mengikuti
perbuatan yang baik yang yang diperintahkan oleh Allah SWT. Pada bait ke 95 “Nabi kita yang mukjizat dan Tuhan yang empunya sifat
zat” penyair mengambarkan kalau nabi kita adalah seorang yang mulia yang disisi Allah Swt, dan Allah adalah yang empunya sifat zat segalanya.
Sedangkan pada bait ke- 102 penyair mengambarkan kalau Allah maha besar yang telah menjadikan Mekkah sebagai tempat ibadah dan menjauhkannya
dari segala bala.
4.2.2.3. Nada atau Suasana tone
Adapun nada yang digunakan dalam syair haji sebagai berikut: A.
Nada menegaskan Nada ini tercermin pada bait syair di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Allah dan rasul sudah dipuji Inilah kelebihan rukun haji
Di dalam hadist telah berjanji Disuruh jauhi segala yang keji
SH :3
Pada contoh di atas terlihat bahwa penyair mengunakan kata-kata pilihan yang sangat baik sehingga pembaca menjadi tertarik sekaligus memahami akan
makna yang akan disampaikan dalam ungkapan tersebut. Gambaran dari rukun haji yang terdapat dalam hadist dan al’quran. Dengan demikian jauhilah perbuatan
yang keji yang perbuatan itu tidak boleh.
B. Nada persuasif Nada persuasif tergambar pada kutipan berikut ini.
Bersahabat dengan yang jahil Senantiasa datanglah afil
Lalaikan kita akan Rabbul jahil Segala Syaitan segera tampil
SH :28 Contoh di atas mengisyaratkan pembaca agar berhati-hati memilih sahabat
karena sahabat sangat berpengaruh bagi kita. Sahabat yang jahil akan melalaikan kita kepada Rabb Allah.
4.2.2.4 Amanat
Bertolak dari uraian tentang amanat, jelaslah bahwa amanat yang ingin disampaikan pengarang dalam sebuah karya sastra, antara lain dapat diketahui
Universitas Sumatera Utara
melalui ajaran yang ditulisnya. Berdasarkan pengamatan Syair Haji berisi ajaran dan petunjuk yang sangat bermafaat bagi umat Islam.
Syair Haji kita berisi mengenai masalah yang berhubungan dengan ibadah haji. Sehubungan dengan itu syair haji sebagai karya sastra secara langsung
memberikan ajaran dan sekaligus menyebarkan dakwah islam. Berikut ini kutipan Syair haji yang berisi dakwah Islam.
Kepada babullahmi haza l-bayta Dengan tawad, merendahkan serta
Pekerjaan yang jahat jangan di cinta Dihilangkan Allah azab dan lata
SH:40
. Di dalam dunia lagi yang demikian
Jika pada akhiratnya beberapa kian Ingat-ingat sahabat sekalian
Janganlah menaruh perkara yang hina SH :169
Ziarah pada tempat yang itu wa mursala Di sanalah maqom Sayyidul Murtada
Kebesaran tuhan Azza wa jalla Batu berlubang bekas kepala
SH:202
Pada bait 40 penyair memberi pesan kepada pembaca jangan pernah mencintai suatu pekerjaan yang jahat karena itu akan mendatangkan azab dari
tuhan. Pada bait 169 penyair menberikan nasihat kepada pembaca kalau kita kita
hidup di dunia hanya sementara karena itu jangan pernah menaruh perkara kepada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan pada bait 202 penyair memberikan amanat kalau kita pergi ke tanah suci jangan lupa berziarah karena itu akan menambah keimanan kita.
4.3 Nilai –Nilai Religius Pada Syair Haji 4.3.1. Ketauhidan