Untuk mengetahui tema dari kumpulan Syair Haji penulis hanya mengunakan salah satu cara yaitu melihat persoalan yang paling menonjol. cara
ini akan diterapkan pada bait syair terjemahan Muhammad fanani.
B. Perasaan feeling
Rasa atau feeling mengungkapkan suasana perasaan penyair ikut di ekspresikan dan dihayati oleh pembaca.Waluyo, 2005:39
Ini berarti bahwa rasa menyangkut tentang suasana kejiwaan atau perasaan penyair pengubah terhadap sesuatu yang menjadi persoalan dalam dirinya.
Persoalan ini pula yang menjadi fokus perhatian pengarang dalam membuat puisinya dengan kata lain. Rasa adalah tanggapan atau reaksi pengarang berupa
perasaan terhadap fenomena yang terjadi di sekitarnya.
C. Nada atau Suasana tone
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap penyair terhadap pembaca dari sikap terciptalah suasana puisi Waluyo, 2005 :37.
Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap tertentu terhadap pendengar. Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca dari sikap
itulah terciptalah suasana puisi Waluyo, 2005:37 Nada mempunyai unsur yang penting dalam puisi sebab nada menyangkut,
masalah sikap penyair kepada pembaca. Ada nada menegaskan, persuasifdan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
D. Amanat
Amanat, pesan atau nasihat merupakan kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca puisi. Sikap dan pengalaman pembaca sangat berpengaruh
kepada pembaca. Amanat puisi sangat berkaitan dengan cara pandang pembaca, amanat tidak lepas dari tema dan isi puisi yang dikemukan oleh penyair Waluyo,
2005 :40
2.2. Religiusitas sastra
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2000 religi adalah kepercayaan kepada Tuhan akan adanya kekuatan ada kodrat di atas manusia kepercayaan
animisme, dinamisme dan agama. Sedangkan religius bersifat keagamaan yang bersangkut paut dengan religi. Religi diartikan lebih luas daripada agama, kata
religi menurut asal kata berarti ikatan atau pengikatan diri Atmosuwito, 1989:123 Religius sastra adalah seperangkat dimensi yang muncul dari sikap ide
dan pandangan hidup atau penulis sastra dan akhirnya terefleksi dalam karyanya.
Agama menurut sastra religius bukan kekuasan melainkan sebagai pedemokrasian Atmosuwito, 1989:126
Pada awalnya segala sastra adalah religi, istilah religius membawa konotasi pada makna agama. Religius dan agama memang erat berkaitan.
berdampingan bahkan dapat melebur dalam satu kesatuan, namun sebenarnya keduanya mengarah pada makna yang berbeda. Dengan demikian religius bersifat
mengatasi lebih luas dari agama yang tampak formal dan resmi. Menurut Moenjdjanto dalam Ratnawati, 2000:2”, Religius merupakan
sesuatu yang 1 melintasi agama, 2 melintasi rasiolisasi, 3 menciptakan keterbukaan antar manusia, dan 4 tidak indektik dengan sifat pasifisme”
Universitas Sumatera Utara