Wajib Haji Sunat Haji Hal-hal yang membatalkan Haji

Meninggalkan wajib beroleh susah Dibayar damnya, hajinya sah Demikianlah hukum haji dan umroh SH: 307 Syair di atas menunjukankan, baik rukun maupun wajib mempunyai kedudukan yang sama. Kedua harus dikerjakan, dan keduanya merupakan ibadah yang saling berkaitan, rukun dan wajib itu tidak boleh ditinggalkan. Barangsiapa yang meninggalkannya salah satu rukun dan wajib, jelaslah ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima tidak sah.

D. Wajib Haji

Wajib haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji disamping rukun haji, bila ditiggalkan akan dikenakan dam atau denda Masalah yang menimbulkan adanya dam. Para ulama menjelakan seseorang yang sedang menunaikan ibadah haji dapat dikenakan denda jika ia melanggar atau meninggalkan beberapa butir wajib haji, seperti melakukan haji Qiran atau Tamatu tidak bermalam di Muzdalifah dan Mina, tidak melemparkan Jumrah Aqabah,, melanggar miqat makani, dan tidak tawaf wada; yang mana terdapat dalam syair di bawah ini: Tertib dan takdir sebabnya sembilan Pertama tamatu dan kedua qiran Ketika luput waktu berjalan Pelontar jumrah jua ditinggalkan SH : 310 Bermalam di Muzdalifah tidak I’tina Universitas Sumatera Utara Berjalan lalu turun ke mina Itulah sebab dam yang kelima Keenam tidak bermalam di mina SH : 311 Ketujuh miqa makani di tinggalkan Kedelapan tawaf wada di tinggalkan Menyalahi zadar sebabnya sembilan Cukup sebab sudah sembilan SH:312 Jadi dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menunaikan ibadah haji jika melanggar atau meninggalkan salah satu butir tersebut wajib membayar dam. Jika dam itu telah dibayar oleh orang yang bersangkutan, InsyaAllah hajinya mabrur dan akan diterima Allah.

E. Sunat Haji

Sunat Haji adalah amalan-amalan yang dianjurkan agar dilaksanakan dalam ibadah. Bila amalan tersebut itu dikerjakan akan mendapatkan mendapatkan ganjaran pahala. Namun bila amalan tersebut ditinggalkan, tidak mendapatkan dosa atau celaan. Ulama berpendapat dalam mengklafikasikan amalan-amalan yang menjadi sunat haji adalah. 1. Mabit di Mina pada malam-malamhari tasyri’11,12,dan 13 dzulhijjah 2. Mabit di Muzdalifah pada malam tanggal 10 dzulhijjah, setelah keluar dari arafah 3. Berangkat dari Muzdalifah menuju Mina sebelum terbitnya matahari. Universitas Sumatera Utara 4. Melontar ketiga jumrah dengan tertib.

F. Hal-hal yang membatalkan Haji

Haji menjadi batal lantaran melakukan tiga hal, yaitu: 1. Meninggalkan wukuf di arafah pada waktunya 2. Meninggalkan salah satu rukun haji 3. Berjimak. Namum mengenai waktu batalnya haji. karena berjimak dan syaratnya.

4.3.3. Pelaksanaan ibadah Haji