Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sekolah yang disiapkan untuk mencetak siswa yang berketerampilan, sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja. Pembekalan tersebut berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja secara profesional dan siap terjun langsung di dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan SMK dibagi menjadi beberapa program keahlian, salah satu bidang keahlian adalah program keahlian Administrasi Perkantoran. SMK Negeri 9 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang yang mempunyai visi yaitu mencetak lulusan yang siap untuk bekerja dan bersaing dalam dunia kerja yang profesional dan memiliki keterampilan. Salah satu mata diklat yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK Progam Keahlian Administrasi Perkantoran adalah Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI. Mata diklat ini merupakan bidang studi yang menuntut agar peserta didik mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi komputer dalam kehidupan sehari-hari dan mengaplikasikan komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja. Hasil belajar atau prestasi belajar merupakan tolok ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan selama periode tertentu. Untuk mengetahui hasil belajar, guru perlu mengadakan evaluasi atas kemampuan siswa dalam 1 memahami materi yang telah disampaikan, melalui hasil evaluasi tersebut, maka dapat dilihat hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah fasilitas belajar. The Liang Gie 2004:46 menyatakan bahwa “fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa atau anak didik. Fasilitas belajar meliputi ruang kelas, papan tulis, alat tulis, meja-kursi, over head proyektor, penerangan , buku pelajaran, dan peralatan lainnya ”. Oleh karena itu fasilitas belajar yang memadai sangat penting demi pencapaian hasil belajar siswa yang memuaskan. Salah satu standar fasilitas sekolah yang harus ada di dalam suatu sekolah adalah adanya fasilitas laboratorium yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah. Fasilitas laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan SMK program keahlian Administrasi Perkantoran laboratorium yang biasanya ada yaitu laboratorium komputer, laboratorium mengetik, laboratorium kearsipan. Adanya fasilitas laboratorium komputer yang memadai dan kompetensi yang baik, maka dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif sehingga prestasi belajar yang didapatkan oleh peserta didik lebih optimal. Laboratorium komputer sangat diperlukan dalam mendukung prestasi belajar siswa, terutama untuk mata diklat produktif Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI yang memiliki substansi teknologi informasi. Laboratorium komputer digunakan sebagai sarana dalam mengembangkan kreativitas dibidang teknologi informasi, dimana kegiatan belajar praktikum dilaksanakan di laboratorium ini. Sarana dan prasarana yang harus terdapat di laboratorium komputer diantaranya adalah seperangkat komputer, printer, LAN Local Area Network atau wairless, LCD projector, meja dan kursi. Sarana dan prasarana yang terdapat di dalamnya disesuaikan dengan perkembangan jaman dan disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Laboratorium komputer SMK Negeri 9 Semarang program keahlian Administrasi Perkantoran dapat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan praktik komputer diantaranya yaitu microsoft office, microsoft power point, microsof excel, internet, dan sofwere lainnya. Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Slameto 2003:54 adalah faktor guru. Keberadaan guru dalam dunia pendidikan merupakan faktor penentu untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar agar berjalan efektif dan efisien. Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang kompleks sehingga merupakan kegiatan yang sukar dilakukan oleh guru karena guru harus memiliki beberapa kemampuan dasar untuk menjadi pengajar di kelas. Seorang guru hendaknya membantu siswa untuk dapat menggunakan kesempatan belajar, sumber dan media belajar secara efektif, seperti yang dikemukakan oleh Slameto 2003:97 bahwa “dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan, sehingga tercapai keberhasilan dalam proses belajar-mengajar ”. Hal itu merupakan semua kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No. 045U2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 menyatakan Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Berdasarkan survei pendahuluan di SMK Negeri 9 Semarang diketahui bahwa siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran prestasi belajar siswa mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI masih belum optimal, hal ini dapat dilihat dari nilai mata diklat dari 120 siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran nilainya masih banyak siswa memperoleh nilai dibawah batas kriteria ketuntasan minimal KKM yaitu 72. Tabel 1.1. Kriteria Nilai Rata-rata Kelas Siswa X Administrasi Perkantoran Semester Genap Tahun Ajaran 20102011 Kelas Jumlah keseluruhan Siswa KKM Tuntas Belum tuntas Jumlah Siswa Jumlah Siswa X-AP1 40 72 62,5 25 37,5 15 X-AP2 40 72 67,5 27 32,5 13 X-AP3 40 72 57,5 23 42,5 17 Sumber: Data Sekolah yang diolah 2011 Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa diduga ditentukan oleh faktor kompetensi guru. Kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru baik dibidang kognitif seperti penguasaan bahan akan sangat menunjang proses pembelajaran. Mucciararone Gus 2002 September Journal Education Departement of Western Australia “Teacher Competencies and Professional Standards Competency Framework for Teachers” menjelaskan bahwa ada lima dimensi kompetensi dasar guru di Australia Barat sebagai berikut: amemfasilitasi pembelajaran siswa, bmenilai hasil belajar siswa, cmelibatkan dalam pembelajaran profesional, dberperan serta mengembangkan program dan kurikulum dalam lingkungan yang berfokus kepada hasil belajar, emembangun kebersamaan dalam masyarakat sekolah. Kompetensi guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI dapat dikatakan baik, hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, ibu Vivien Agustaviani, S.Pd yang sudah lulus sertifikasi guru profesional bidang studi Administrasi Perkantoran sebagai guru SMK Negeri 9 Semarang. Banyaknya siswa yang tidak tuntas dalam belajar jangan begitu saja mempersalahkan pihak guru, sebab mungkin saja dari siswa sendiri tidak ada motivasi untuk belajar. Sardiman 2006:74 berpendapat bahwa “Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu ”. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajarnya yang akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Berdasarkan observasi untuk motivasi siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang sudah baik, dilihat dari minat siswa dalam mempersiapkan dan mengikuti pembelajaran, ditunjukkan juga dengan sikap siswa yang sungguh-sungguh dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Penulis melakukan wawancara dengan guru mata diklat KKPI bahwa tingkat motivasi siswa sudah baik, dapat dilihat dari keinginan siswa atau antusiasme siswa, hal ini dibuktikan dengan respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan aktifnya siswa dalam bertanya, selain itu siswa mempunyai keinginan yang tinggi untuk menguasai materi mata diklat KKPI. Prestasi belajar diduga juga ditentukan oleh fasilitas belajar Djamarah 2004:46 berpendapat bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan anak didik. Fasilitas belajar yang mendukung kegiatan belajar peserta didik akan menyebabkan proses belajar mengajar menyenangkan dan memperoleh hasil belajar yang diharapkan ”. Mata diklat KKPI merupakan mata pelajaran produktif dimana kegiatan belajar lebih ditekankan pada praktik. Fasilitas penunjang untuk mata diklat ini tidak lain adalah laboratorium komputer, observasi awal menunjukkan fasilitas komputer di SMK Negeri 9 Semarang sudah cukup memadai, hal ini ditunjukkan dengan tabel fasilitas komputer sebagai berikut: Tabel 1.2. Fasilitas Laboratorium Komputer Mata Diklat KKPI SMK Negeri 9 Semarang No. Nama Alat Jumlahunit Keadaan 1. Komputer siswa 40 Cukup baik 2. Komputer guru 2 Baik 3. Meja siswa 40 Baik 4. Meja guru 2 Baik 5. Kursi siswa 40 Baik 6. Kursi guru 2 Baik 7. LCD Projector 1 Baik 8. Printer 1 Baik 8. Scanner 1 Baik 9. Titik akses internet LAN Sedang 10. Stabilizer Baik 11. Modul praktik 5 Baik 12. Papan tulis 2 Baik 13. Spidol 4 Baik 14. Penghapus 2 Baik 15. Tempat sampah 2 Baik 16. Pendingin ruanganAC 3 Cukup baik Sumber: Data Sekolah yang diolah 2011 Secara umum laboratorium komputer di SMK Negeri 9 Semarang ada 2 ruangan, namun yang digunakan untuk praktik Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi hanya ada satu ruangan. Penelitian Nighat Sana Kirmani 2008 mengenai pengaruh fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar siswa, dikatakan bahwa “fasilitas laboratorium komputer sekolah memberikan kontribusi yang signifkan terhadap hasil belajar siswa ”. Dari gambaran uraian di atas terdapat kesenjangan antara kompetensi guru dan fasilitas belajar dalam hal ini fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi belajar siswa mata diklat KKPI, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Fasilitas Laboratorium Komputer dan Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI pada Siswa Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang Tahun Ajaran 20102011”

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK ANTONIUS

0 9 121

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTO

0 3 82

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN X AP SMK NEGERI 1 JORLANG HATARAN T.P 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK DI SMK BUKIT CAHAYA SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 3 22

PENGARUH KREATIVITAS GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR DI KELAS X AP SMK NEGERI 1 KABANJAHE T.P 2011/2012.

0 2 16

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 3

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 115

PENGARUH FASILITAS PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 102

HUBUNGAN PERILAKU BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KKPI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI DAN VIASUAL (DKV) SMKN 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 155

Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Komputer terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Pemograman Web Siswa Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 125