BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Tentang Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya ”
Slameto, 2003:2 Anni 2006:16 berpendapat ada tiga unsur pokok tentang pengertian belajar
yaitu: a adanya perubahan perilaku, b adanya proses pengalaman, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, c lamanya waktu
perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar yang berbentuk perubahan kognitif, efektif dan psikomotorik.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan perilaku individu yang
disebabkan oleh proses pengalaman, baik menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga terjadinya perubahan perilaku yang dimiliki oleh
pembelajar yang senantiasa mengarah yang lebih baik.
11
2.1.2 Tujuan Belajar
Menurut Sardiman 2007 : 26 – 29 tujuan belajar ada 3 jenis, yaitu :
1. Untuk mendapat pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan
dan kemampuan berfikir sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir
tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan.
2. Penanaman konsep dan pengetahuan Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan menitik beratkan pada
keterampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang belajar, sedangkan keterampilan rohani lebih abstrak,
menyangkut persoalan-persoalan, penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyesuaikan dan merumuskan suatu
masalah konsep.
3. Pembentukan sikap Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik,
guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir
dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik
tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu,
guru tidak sekedar “pengajar“ tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.
Sugandi 2004 : 23 mengungkapkan ranah tujuan pembelajaran antara lain : 1. Tujuan pembelajaran ranah kognitif
Tujuan pembelajaran ranah kognitif BS Bloom yaitu : pengetahuan pemahaman, penerapan analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Tujuan pembelajaran ranah afektif Tujuan pembelajaran ranah afektif dari Kratwohl yaitu : pengenalan,
pemberian respon,
penghargaan nilai,
pengorganisasian dan
pengalaman. 3. Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik dari Sympson yaitu : peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian dan naturalisasi.
2.1.3 Prestasi Belajar