termasuk kriteria tinggi, kompetensi sosial guru ditunjukkan dengan guru mampu menjalin komunikasi dengan pihak sekolah dan masyarakat sekitar dengan baik.
4. Kompetensi Kepribadian
Hasil analisis untuk indikator kompetensi kepribadian ditunjukkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Indikator Kompetensi Kepribadian Interval Persentase
Kriteria Frekuen
si Persentase
Presentase rata-rata
81,26 skor ≤100
Sangat Tinggi
31 33,33
75,76 Tinggi
62,51 skor ≤81,25
Tinggi 45
48,39 43,76 skor
≤62,50 Rendah
17 18,28
25,00≤skor≤43,75 Sangat
Rendah 0,00
Sumber: data penelitian yang diolah tahun 2011 Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden 45 siswa
48,39 berpendapat kompetensi kepribadian dalam kategori tinggi dan responden 17 siswa 18,28 berpendapat kompetensi guru dalam kategori sangat rendah,
dengan persentase rata-rata sebesar 75,76 berdasarkan analisis deskriptif persentase termasuk kriteria tinggi, kompetensi kepribadian guru ditunjukkan dengan guru
mampu memberikan contoh yang baik pada siswa.
4.1.3 Deskripsi Prestasi Belajar
Gambaran hasil belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi KKPI siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9
Semarang dapat dilihat lebih pada tabel berikut :
Tabel 4.13. Daftar Distribusi Jawaban Responden tentang Variabel Prestasi Belajar
Kriteria KKM
Frekuensi Persentase
Tuntas ≥ 72
51 54,8
Belum Tuntas 72
42 45,2
Jumlah 93
100 Sumber: Data Ketuntasan Nilai KKPI Kelas X-AP Tahun 20102011
Tabel diatas menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada kelas X program keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 9 Semarang sebanyak 51 siswa 54,8 memiliki prestasi belajar dengan nilai
≥ 72 yang berarti telah mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM yang telah ditentukan sekolah, sedangkan sisanya sebanyak 42 siswa
45,2 mendapat hasil belajar 72 dan termasuk dalam kategori belum tuntas. Data nilai yang peneliti dapatkan menunjukkan bahwa prestasi belajar mata diklat
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi siswa kelas X Progam Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang masih kurang optimal.
4.1.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis variabel fasilitas laboratorium komputer X
1
dan kompetensi guru X
2
terhadap prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Y siswa kelas X program
keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan perhitungan
komputer SPSS for windows release 16.
Tabel 4.14. Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 25.378
5.553 4.570
.000 fasilitas laboratorium
komputer .361
.140 .294
2.583 .011
kompetensi guru .300
.065 .524
4.606 .000
a. Dependent Variable: prestasi belajar
Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk variabel bebas fasilitas laboratorium komputer X
1
= 0,361 dan variabel kompetensi guru X
2
= 0,300 dengan konstanta sebesar 25,378, sehingga model persamaan regresi ganda yang
diperoleh adalah : Y = 25,378 + 0,361 X
1
+ 0,300 X
2
Dimana : 1. Bilangan Konstanta
�
sebesar 25,378. Berarti jika variabel fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru
dianggap 0 maka variabel hasil belajar adalah 25,378. 2. Koefisien regresi Fasilitas Laboratorium Komputer X
1
dari perhitungan linier berganda diperoleh nilai coefficients b
1
= 0,361. Hal ini berarti setiap ada peningkatan satu skor fasilitas laboratorium
komputer X
1
maka prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Y juga akan mengalami peningkatan sebesar 0,361
dengan anggapan variabel kompetensi guru X
2
adalah tetap. 3. Koefisien regresi variabel kompetensi guru X
2
dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients b
2
= 0,300. Hal ini berarti setiap ada
peningkatan satu skor kompetensi guru X
2
maka prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Y akan mengalami
peningkatan sebesar 0,300 dengan anggapan variabel fasilitas laboratorium komputer X
1
adalah tetap.
4.1.5 Hasil Uji Asumsi Klasik