PENGARUH FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA DIKLAT KKPI PADA SISWA KELAS X AP SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010 2011

(1)

PENGARUH FASILITAS LABORATORIUM

KOMPUTER DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA MATA DIKLAT KKPI

PADA SISWA KELAS X AP SMK NEGERI 9

SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Badi’atur Rodliyah

NIM 7101407140

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011


(2)

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada :

Hari : Tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Suhermini, M.Si Drs. Marimin, M.Pd

NIP. 194807121976032001 NIP. 195604271982031002

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Dr. Partono Thomas, M.S NIP. 195212191982031002


(3)

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Tanggal :

Penguji

Drs. Ade Rustiana, M.Si NIP. 196801021992031002

Anggota I Anggota II

Dra. Suhermini, M.Si Drs. Marimin, M.Pd

NIP. 194807121976032001 NIP. 195604271982031002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. S. Martono, M.Si NIP.196603081989011001


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atau keseluruhan. Pendapat serta temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, Juli 2011

Badi’atur Rodliyah

NIM. 7101407140


(5)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

“Belajar adalah petualangan yang tiada akhir,

tidak ada batasan usia untuk belajar, kita layak belajar sepanjang hidup kita. (Andrie Wongso)

Persembahan

Untuk Ayahku dan ibuku Dosen dan Guruku


(6)

6

PRAKATA

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala nikmat yang telah diberikan kepada makhuk-Nya karena dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Fasilitas Laboratorium Komputer dan Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Diklat

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada Siswa Kelas

X Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang

Tahun Ajaran 2010/2011”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad S.A.W yang telah memberikan pencerahan dan inspirasi kepada umat manusia menuju jalan yang benar.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak yang mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan menuntut ilmu di UNNES.

2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang memberi kesempatan menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNNES.

3. Dr. Partono Thomas, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberi ijin penelitian.

4. Dra. Suhermini, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.


(7)

5. Drs. Marimin, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.

6. Dra. Siti Fadhilah, M.Pd, Kepala SMK Negeri 9 Semarang yang memberi ijin untuk mengadakan penelitian di SMK Negeri 9 Semarang.

7. Dra. Surtikanti, M.M, Wakasek Kesiswaan SMK Negeri 9 Semarang.

8. Vivien Agustaviani, S.Pd, Guru pengampu mata diklat KKPI SMK Negeri 9 Semarang.

9. Siswa-siswi kelas X AP1, X AP2 dan XAP3, SMK Negeri 9 Semarang atas kerjasama dan kesediaanya untuk menjadi responden dalam penelitian.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan berperan dalam membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.

Semarang, Juli 2011

Penyusun


(8)

SARI

Badi’atur Rodliyah. 2011. Pengaruh Fasilitas Laboratorium Komputer dan Kompetensi Guru terhadap Presatasi Belajar Mata Diklat KKPI pada Siswa Kelas X

Program Keahlian AP SMK Negeri 9 Semarang Tahun 2010/2011. Skripsi. Jurusan

Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Dra.Suhermini, M.Si. Pembimbing II : Drs. Marimin, M.Pd.

Kata Kunci : Fasilitas Laboratorium Komputer, Kompetensi Guru dan Prestasi Belajar.

Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya adalah fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru, dengan adanya fasilitas laboratorium komputer yang memadai maka akan meningkatkan prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, begitu pula dengan kompetensi guru, dengan kompetensi guru yang tinggi maka akan meningkatkan prestasi belajar mata diklat KKPI. Berdasarkan persepsi siswa tentang fasilitas laboratorium komputer untuk praktik sudah baik dan kompetensi guru sudah tinggi, akan tetapi kenyataannya masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 7,2.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan uji F yang diperoleh Fhitung = 71,248 sehingga H3 yang berbunyi ”Ada pengaruh yang

positif fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata diklat KKPI”, diterima. Pada pengujian secara parsial (uji t) untuk variabel fasilitas laboratorium komputer (X1) diperoleh thitung = 2,583 dengan signifikansi

0,011<0,05, sehingga H1 yang berbunyi “Ada pengaruh yang positif fasilitas

laboratorium komputer terhadap prestasi belajar mata diklat KKPI”, diterima. Untuk variabel kompetensi guru (X2) diperoleh thitung = 4,606, dengan signifikansi

0,000<0,05 sehingga H2 yang berbunyi “Ada pengaruh yang positif kompetensi guru

terhadap prestasi belajar mata diklat KKPI”, diterima. Secara simultan fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 60,4%. Secara parsial pengaruh fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi belajar sebesar 6,92 % dan pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar sebesar 19,1%.

Simpulan penelitian ini adalah fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru berpengaruh terhadap prestasi belajar baik secara simultan maupun parsial, disarankan kepada siswa hendaknya lebih meningkatkan keterampilan komputer. Pihak sekolah untuk meningkatkan fasilitas laboratorium komputer terutama menambah buku-buku penunjang/literatur yang berkaitan dengan mata diklat KKPI. Guru disarankan untuk lebih meningkatkan pemberian tugas praktik atau soal-soal bagi siswa agar lebih meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagi peneliti lanjut disarankan untuk menambah variabel lain baik faktor ekstern maupun intern yang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... . 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... ... 11

2.1 Tinjauan Tentang Belajar ... 11

2.1.1 Pengertian Belajar ... 11

2.1.2 Tujuan Belajar ... 12

2.1.3 Prestasi Belajar ... 13

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... . 14

2.2 Tinjauan tentang Fasilitas Laboratorium Komputer Sekolah... . 16

2.2.1 Pengertian Fasilitas Sekolah ... ... . 16

2.2.2 Ruang Laboratorium Komputer ... 18

2.3 Karakteristik Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi ... 19


(10)

2.4 Kompetensi Guru .. ... 24

2.4.1 Pengertian Kompetensi Guru ... 24

2.4.2 Tujuan dan Manfaat Kompetensi Guru ... 26

2.4.3 Kompetensi Guru dalam Hubungan dengan Prestasi Belajar Siswa ... 26

2.5 Penelitian Terdahulu Yang Relevan... ... 27

2.6 Kerangka Berfikir ... 27

2.7 Hipotesis ... . 31

BAB III METODE PENELITIAN ... . 33

3.1 Pendekatan Penelitian ... 33

3.2 Objek Penelitian ... 33

3.2.1 Populasi ... 33

3.2.2 Sampel ... 34

3.3 Variabel Penelitian ... 36

3.3.1 Variabel Bebas ... 36

3.3.2 Variabel Terikat ... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.4.1 metode Observasi ... 37

3.4.2 Metode Dokumentasi ... 38

3.4.3 Metode Angket (Kuesioner) ... 38

3.5 Uji Instrumen ... 39

3.5.1 Validitas ... 39

3.5.1.1. Hasil Uji Validitas ... 40

3.5.2 Reliabilitas ... 44

3.6 Teknik Analisis Data ... 45

3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ... 46

3.6.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... .... .. 47

3.7 Uji Asumsi Klasik ... 48

3.7.1 Uji Normalitas ... ... 48

3.7.2 Uji Multikolinieritas ... 49

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ... 49


(11)

3.8 Uji Hipotesis ... 49

3.8.1 Uji Simultan (Uji F) ... 49

3.8.2 Uji Parsial (Uji t) ... 50

3.8.3 Koefisien Determinasi Simultan (R2) ... 50

3.8.4 Koefisien Determinasi Parsial (r2) ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... .. 52

4.1 Hasil Penelitian ... 52

4.1.1 Deskripsi Penelitian Variabel Fasilitas Laboratorium Komputer (X1) ... 52

4.1.2 Deskripsi Penelitian Variabel Kompetensi Guru (X2) ... 59

4.1.3 Deskripsi Prestasi Belajar ... 63

4.1.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 64

4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 66

4.1.5.1 Hasil Uji Normalitas ... 66

4.1.5.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 67

4.1.5.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 67

4.1.6 Hasil Uji Hipotesis ... 68

4.1.6.1 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 68

4.1.6.2 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 69

4.1.6.3 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Simultan (R2) ... 71

4.1.6.4 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... Parsial (r2) ... 72

4.2 Pembahasan ... .. 73

BAB V PENUTUP ... 77

5.1 Simpulan ... 77

5.2 Saran … ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... . 79


(12)

12

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kriteria Nilai Rata-rata Kelas X Siswa Administrasi Perkantoran

Semester Genap tahun Ajaran 2010/2011 ... 5

Tabel 1.2 Data Fasilitas Laboratorium Komputer Mata Diklat KKPI SMK Negeri 9 Semarang ... 6

Tabel 1.3 Data Penelitian yang Relevan ... 27

Tabel 3.1 Data Jumlah Populasi Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Perhitungan Proporsi Sampel dari Perwakilan Kelas ... 35

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 37

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Fasilitas Laboratorium Komputer (X1)... ... 41

Tabel 3.5 Hasil Uji validitas Kompetensi Guru (X+2) ... 42

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 3.7 Interval Kelas Presentase dan Kategori. ... 47

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Fasilitas Laboratorium Komputer... 52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Indikator Tempat Ruangan Belajar... ... 53

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Indikator Penerangan ... 54

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Pendingin Ruangan/AC ... 55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Buku-buku Penunjang ... 56

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Peralatan Komputer...…. . 57

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Indikator Kebersihan Ruangan ... 58

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru ... 59

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Kompetensi Pedagogik ... 60

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Kompetensi Profesional ... 61

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Kompetensi Sosial ... 62

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Indikator Kompetensi Kepribadian ... 63

Tabel 4.13 Deskripsi Prestasi Belajar ... 64

Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 67

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinieritas Data Penelitian ... 68

Tabel 4.16 Hasil Analisis Uji F (Uji Simultan) ... 70


(13)

Tabel 4.17 Hasil Analisis Uji t (Uji Parsial)... ... 71 Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Secara Simultan ... 72 Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Parsial ... 73


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skema Kerangka Berpikir ... ... 31 Gambar 4.1. Grafik Normal P-P Plot ... 66 Gambar 4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 69


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Pengisian Angket Kepada Siswa ... 82

Lampiran 2 Kisi – Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian ... 83

Lampiran 3 Instrumen Penelitian ( Uji Coba) ... 84

Lampiran 4 Kisi-Kisi Angket Penelitian ... 88

Lampiran 5 Angket Penelitian ... 89

Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 92

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Penelitian ... 106

Lampiran 8 Deskripsi Persentase Per Soal ... 108

Lampiran 9 Deskriptif Persentase Per Indikator dan Per Variabel ... 114

Lampiran 10 Analisis Regresi Berganda antara X1 dan X2 terhadap Y ... 120

Lampiran 11 Uji Asumsi Klasik ... 122

Lampiran 12 Daftar Nama Responden ... 123

Lampiran 13 Data Nilai Siswa ... 127

Lampiran 14 Surat Ijin Observasi ... 130

Lampiran 16 Surat ijin penelitian ... 131

Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 132


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan adalah sekolah yang disiapkan untuk mencetak siswa yang berketerampilan, sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja. Pembekalan tersebut berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja, sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja secara profesional dan siap terjun langsung di dunia kerja. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dibagi menjadi beberapa program keahlian, salah satu bidang keahlian adalah program keahlian Administrasi Perkantoran.

SMK Negeri 9 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang yang mempunyai visi yaitu mencetak lulusan yang siap untuk bekerja dan bersaing dalam dunia kerja yang profesional dan memiliki keterampilan. Salah satu mata diklat yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Progam Keahlian Administrasi Perkantoran adalah Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

Mata diklat ini merupakan bidang studi yang menuntut agar peserta didik mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi komputer dalam kehidupan sehari-hari dan mengaplikasikan komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja. Hasil belajar atau prestasi belajar merupakan tolok ukur keberhasilan siswa dalam mempelajari materi yang disampaikan selama periode tertentu. Untuk mengetahui hasil belajar, guru perlu mengadakan evaluasi atas kemampuan siswa dalam


(17)

memahami materi yang telah disampaikan, melalui hasil evaluasi tersebut, maka dapat dilihat hasil belajar yang diperoleh oleh siswa.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, salah satunya adalah fasilitas belajar. The Liang Gie (2004:46) menyatakan bahwa “fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa atau anak didik. Fasilitas belajar meliputi ruang kelas, papan tulis, alat tulis, meja-kursi, over head proyektor, penerangan , buku pelajaran, dan peralatan lainnya”. Oleh karena itu fasilitas belajar yang memadai sangat penting demi pencapaian hasil belajar siswa yang memuaskan.

Salah satu standar fasilitas sekolah yang harus ada di dalam suatu sekolah adalah adanya fasilitas laboratorium yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah. Fasilitas laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Administrasi Perkantoran laboratorium yang biasanya ada yaitu laboratorium komputer, laboratorium mengetik, laboratorium kearsipan. Adanya fasilitas laboratorium komputer yang memadai dan kompetensi yang baik, maka dapat menciptakan kondisi belajar yang kondusif sehingga prestasi belajar yang didapatkan oleh peserta didik lebih optimal.

Laboratorium komputer sangat diperlukan dalam mendukung prestasi belajar siswa, terutama untuk mata diklat produktif Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) yang memiliki substansi teknologi informasi. Laboratorium komputer digunakan sebagai sarana dalam mengembangkan kreativitas dibidang teknologi informasi, dimana kegiatan belajar praktikum dilaksanakan di laboratorium ini.


(18)

Sarana dan prasarana yang harus terdapat di laboratorium komputer diantaranya adalah seperangkat komputer, printer, LAN (Local Area Network) atau

wairless, LCD projector, meja dan kursi. Sarana dan prasarana yang terdapat di dalamnya disesuaikan dengan perkembangan jaman dan disesuaikan dengan kemampuan sekolah. Laboratorium komputer SMK Negeri 9 Semarang program keahlian Administrasi Perkantoran dapat melakukan aktivitas yang berhubungan dengan praktik komputer diantaranya yaitu microsoft office, microsoft power point,

microsof excel, internet, dan sofwere lainnya.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Slameto (2003:54) adalah faktor guru. Keberadaan guru dalam dunia pendidikan merupakan faktor penentu untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar agar berjalan efektif dan efisien. Mengajar merupakan salah satu kegiatan yang kompleks sehingga merupakan kegiatan yang sukar dilakukan oleh guru karena guru harus memiliki beberapa kemampuan dasar untuk menjadi pengajar di kelas. Seorang guru hendaknya membantu siswa untuk dapat menggunakan kesempatan belajar, sumber dan media belajar secara efektif, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:97) bahwa

“dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan, sehingga tercapai keberhasilan dalam proses belajar-mengajar”. Hal itu merupakan semua kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru.

Kompetensi merupakan kebulatan penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja. Kepmendiknas No. 045/U/2002 menyebutkan kompetensi sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung


(19)

jawab dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggungjawab dalam melaksanakan tugas. Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 tahun 2005 menyatakan Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

Berdasarkan survei pendahuluan di SMK Negeri 9 Semarang diketahui bahwa siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran prestasi belajar siswa mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) masih belum optimal, hal ini dapat dilihat dari nilai mata diklat dari 120 siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran nilainya masih banyak siswa memperoleh nilai dibawah batas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 72.

Tabel 1.1. Kriteria Nilai Rata-rata Kelas Siswa X Administrasi Perkantoran Semester Genap Tahun Ajaran 2010/2011

Kelas

Jumlah keseluruhan

Siswa

KKM

Tuntas Belum tuntas

% Jumlah

Siswa %

Jumlah Siswa

X-AP1 40 72 62,5% 25 37,5% 15

X-AP2 40 72 67,5% 27 32,5% 13

X-AP3 40 72 57,5% 23 42,5% 17

Sumber: Data Sekolah yang diolah 2011

Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa diduga ditentukan oleh faktor kompetensi guru. Kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru baik dibidang kognitif seperti penguasaan bahan akan sangat menunjang proses pembelajaran. Mucciararone Gus (2002 September) Journal Education Departement of Western Australia

“Teacher Competencies and Professional Standards Competency Framework for Teachers” menjelaskan bahwa ada lima dimensi kompetensi dasar guru di Australia


(20)

Barat sebagai berikut: a)memfasilitasi pembelajaran siswa, b)menilai hasil belajar siswa, c)melibatkan dalam pembelajaran profesional, d)berperan serta mengembangkan program dan kurikulum dalam lingkungan yang berfokus kepada hasil belajar, e)membangun kebersamaan dalam masyarakat sekolah.

Kompetensi guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dapat dikatakan baik, hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, ibu Vivien Agustaviani, S.Pd yang sudah lulus sertifikasi guru profesional bidang studi Administrasi Perkantoran sebagai guru SMK Negeri 9 Semarang.

Banyaknya siswa yang tidak tuntas dalam belajar jangan begitu saja mempersalahkan pihak guru, sebab mungkin saja dari siswa sendiri tidak ada motivasi untuk belajar. Sardiman (2006:74) berpendapat bahwa “Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu”. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajarnya yang akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

Berdasarkan observasi untuk motivasi siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang sudah baik, dilihat dari minat siswa dalam mempersiapkan dan mengikuti pembelajaran, ditunjukkan juga dengan sikap siswa yang sungguh-sungguh dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. Penulis melakukan wawancara dengan guru mata diklat KKPI bahwa tingkat motivasi siswa sudah baik, dapat dilihat dari keinginan siswa atau antusiasme siswa, hal ini


(21)

dibuktikan dengan respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan aktifnya siswa dalam bertanya, selain itu siswa mempunyai keinginan yang tinggi untuk menguasai materi mata diklat KKPI.

Prestasi belajar diduga juga ditentukan oleh fasilitas belajar Djamarah (2004:46) berpendapat bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan anak didik. Fasilitas belajar yang mendukung kegiatan belajar peserta didik akan menyebabkan proses belajar mengajar menyenangkan dan memperoleh hasil belajar yang diharapkan”. Mata diklat KKPI merupakan mata pelajaran produktif dimana kegiatan belajar lebih ditekankan pada praktik. Fasilitas penunjang untuk mata diklat ini tidak lain adalah laboratorium komputer, observasi awal menunjukkan fasilitas komputer di SMK Negeri 9 Semarang sudah cukup memadai, hal ini ditunjukkan dengan tabel fasilitas komputer sebagai berikut:

Tabel 1.2. Fasilitas Laboratorium Komputer Mata Diklat KKPI SMK Negeri 9 Semarang

No. Nama Alat Jumlah/unit Keadaan

1. Komputer siswa 40 Cukup baik

2. Komputer guru 2 Baik

3. Meja siswa 40 Baik

4. Meja guru 2 Baik

5. Kursi siswa 40 Baik

6. Kursi guru 2 Baik

7. LCD Projector 1 Baik

8. Printer 1 Baik

8. Scanner 1 Baik

9. Titik akses internet (LAN) Sedang

10. Stabilizer Baik


(22)

12. Papan tulis 2 Baik

13. Spidol 4 Baik

14. Penghapus 2 Baik

15. Tempat sampah 2 Baik

16. Pendingin ruangan/AC 3 Cukup baik

Sumber: Data Sekolah yang diolah 2011

Secara umum laboratorium komputer di SMK Negeri 9 Semarang ada 2 ruangan, namun yang digunakan untuk praktik Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi hanya ada satu ruangan. Penelitian Nighat Sana Kirmani (2008) mengenai pengaruh fasilitas sekolah terhadap prestasi belajar siswa, dikatakan bahwa “fasilitas laboratorium komputer sekolah memberikan kontribusi yang signifkan terhadap hasil belajar siswa”.

Dari gambaran uraian di atas terdapat kesenjangan antara kompetensi guru dan fasilitas belajar dalam hal ini fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi belajar siswa mata diklat KKPI, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Fasilitas Laboratorium Komputer dan Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi (KKPI) pada Siswa Kelas X Program Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang Tahun Ajaran 2010/2011”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah gambaran kompetensi guru, fasilitas laboratorium komputer dan prestasi belajar siswa mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?


(23)

2. Adakah pengaruh fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?

3. Adakah pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011? 4. Adakah pengaruh fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru terhadap

prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran kompetensi guru, fasilitas laboratorium komputer dan prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui adanya pengaruh fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada


(24)

siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMKN 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

4. Untuk mengetahui adanya pengaruh fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X jurusan Administrasi Perkantoran SMKN 9 Semarang tahun pelajaran 2010/2011.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Secara Teoritis

a. Bagi pembaca, dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan tentang dunia pendidikan.

b. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pengembangan penelitian lebih lanjut khususnya tentang pengaruh fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi siswa, dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat dan semangat lagi dalam mempelajari mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI), sehingga prestasi belajar siswa akan meningkat.

b. Bagi guru, hasil penelitian dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya.


(25)

c. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan tentang pentingnya fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa, serta dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam melakukan kontrol terhadap proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru. d. Peneliti mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang pengaruh

fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa.


(26)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Tentang Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

“Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003:2)

Anni (2006:16) berpendapat ada tiga unsur pokok tentang pengertian belajar yaitu: a) adanya perubahan perilaku, b) adanya proses pengalaman, perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman, c) lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar yang berbentuk perubahan kognitif, efektif dan psikomotorik.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh perubahan perilaku individu yang disebabkan oleh proses pengalaman, baik menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga terjadinya perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar yang senantiasa mengarah yang lebih baik.


(27)

2.1.2 Tujuan Belajar

Menurut Sardiman ( 2007 : 26 – 29 ) tujuan belajar ada 3 jenis, yaitu : 1. Untuk mendapat pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya pengetahuan.

2. Penanaman konsep dan pengetahuan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu keterampilan. Keterampilan jasmani adalah keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat, diamati sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak atau penampilan dari anggota tubuh seseorang yang belajar, sedangkan keterampilan rohani lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan, penghayatan dan keterampilan berfikir serta kreativitas untuk menyesuaikan dan merumuskan suatu masalah konsep.

3. Pembentukan sikap

Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu,

guru tidak sekedar “pengajar“ tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya.

Sugandi ( 2004 : 23 ) mengungkapkan ranah tujuan pembelajaran antara lain : 1. Tujuan pembelajaran ranah kognitif

Tujuan pembelajaran ranah kognitif BS Bloom yaitu : pengetahuan pemahaman, penerapan analisis, sintesis dan evaluasi.

2. Tujuan pembelajaran ranah afektif

Tujuan pembelajaran ranah afektif dari Kratwohl yaitu : pengenalan, pemberian respon, penghargaan nilai, pengorganisasian dan pengalaman.

3. Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik

Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik dari Sympson yaitu : peniruan, penggunaan, ketepatan, perangkaian dan naturalisasi.


(28)

2.1.3 Prestasi Belajar

Prestasi tidak lepas dari hasil belajar, prestasi merupakan kecakapan nyata yang dapat diukur dan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalaman siswa dalam interaksi dengan lingkungannya. Suryabrata (2001:232) berpendapat bahwa “prestasi belajar dapat dikatakan sebagai kecakapan yang baru dari proses belajar seseorang yang mempunyai prestasi yang baik dalam belajarnya. Hasil tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai anak dalam periode tertentu”.

Belajar di sekolah mengakibatkan siswa memperoleh suatu perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap atau perilaku yang sesuai dengan tujuan belajar. Bloom dan Max, Darsono (2000:32) berpendapat bahwa “prestasi belajar dirumuskan sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik”.

Selain itu Tu’u (2004:75) berpendapat bahwa “prestasi belajar adalah penguasaan, pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata diklat, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”. Indikator dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) adalah nilai ulangan harian KKPI siswa kelas X AP SMK N 9 Semarang semester genap tahun ajaran 2010/2011.


(29)

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal perlu diperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhinya. Siagalang dalam Tu’u (2004:78) berpendapat

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri sebagai berikut:

1. Faktor Kecerdasan

Kecerdasan menyangkut kemampuan yang luas, tidak hanya kemampuan rasional memahami, mengerti, memecahkan problem, tetapi termasuk kemampuan mengatur perilaku berhadapan dengan lingkungan yang berubah dan kemampuan belajar dari pengalamannya. Siswa yang memiliki kecerdasan tinggi akan lebih mudah memecahkan masalah dan menyesuiakan diri terhadap keadaan yang baru, sebaliknya siswa yang memiliki kecerdasan yang rendah akan lebih sulit dalam memecahkan masalah.

2. Faktor Bakat

Bakat merupakan suatu potensi, keadaan atau sifat yang ada pada individu yang dibawa sejak lahir dan dapat dikembangkan melalui latihan-latihan yang kontinyu. Apabila siswa mempelajari sesuai dengan bakatnya maka siswa akan lebih mudah dan mendapat hasil yang memuaskan.

3. Faktor Minat dan Perhatian

Minat adalah sebuah kecendrungan yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan suatu hal yang menariknya dan merasa senang berkecimpung di dalam bidang itu. Adanya minat akan mendorong individu untuk lebih perhatian terhadap objek yang sedang dipelajari.

4. Faktor Motif

Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu dengan mendasari dan mempengaruhi setiap usaha atau kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Motif merupakan suatu kondisi intern atau disposisi (kesiapsiagaan). Seseorang akan berhasil dalam belajar, apabila pada dirinya sendiri ada keinginan yaitu motif yang baik dan kuat untuk belajar. Hal demikian akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.

5. Faktor cara Belajar

Cara belajar yang efektif memungkinkan mencapai prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien sebagai berikut:

a. Berkonsentrasi pada saat belajar.


(30)

c. Membaca dengan teliti bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasai dengan sebaik-baiknya.

d. Mencoba mengerjakan soal-soal latihan dan menyelesaikannya. 6. Faktor Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah yang dimaksud adalah segala kondisi yang terdapat di lingkungan pendidikan dimana siswa belajar secara sistematis dan kontinyu. Kondisi ini meliputi kompetensi yang dimiliki oleh guru dalam proses pembelajaran, hubungan antara murid dan guru, hubungan antara siswa maupun fasilitas yang mendukung dalam proses belajar.

7. Faktor Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan utama alam proses belajar. Keadaan yang ada pada keluarga akan berpengaruh besar terhadap prestasi belajar misalnya cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, keadaan ekonomi keluarga, keteladanan dari orang tua dan suasana rumah.

8. Faktor Lingkungan masyarakat

Pengaruh yang terjadi dalam kingkungan masyarakat ini terjadi karena siswa merupakan makhluk sosial dan berinteraksi di dalamnya. Kegiatan siswa dengan masyarakat, dengan teman bergaul, perkembangan informasi dalam masa media, secara tidak langsung akan mempengaruhi siswa dalam belajar.

Dari uraian di atas mengenai prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang dicapai ketika mengikuti dan mengerjakan tugas kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Prestasi belajar siswa dinilai terutama pada aspek kognitif karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan harian atau ujian yang ditempuhnya


(31)

Titik perhatian pada penelitian ini adalah terkait dengan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terutama aspek faktor ekstern lingkungan sekolah dalam hal fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru. Kompetensi guru dalam penelitian ini merupakan persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

Guru yang berkompeten dengan melihat situasi yang ada dalam proses belajar mengajar, perlu menentukan apa yang terbaik dalam membantu siswa untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Guru dituntut aktif, inisiatif dan kreatif dalam mengembangkan pembelajaran, karena guru lebih mengetahui secara langsung perkembangan belajar siswa di kelas, sehingga guru perlu mengembangkan pembelajaran yang konstektual, yaitu dengan menyesuaikan model dan contoh pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa.

2.2Tinjauan tentang Fasilitas Laboratorium Komputer Sekolah

2.2.1 Pengertian Fasilitas Sekolah

Djamarah (2004:46) berpendapat bahwa “fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan anak didik. Lingkungan belajar yang tidak menyenangkan, suasana ruang kelas yang pengap, meja dan kursi yang berantakan, fasilitas yang kurang tersedia menyebabkan malas belajar”. Oleh karena itu tugas guru bagaimana menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi anak didik dengan fasilitas yang disediakan sekolah.


(32)

The Liang Gie (2004:46) “Fasilitas adalah persyaratan yang meliputi keadaan sekeliling tempat belajar dan keadaan jasmani siswa atau anak didik”.

Macam-macam fasilitas belajar sebagai berikut: 1. Tempat atau Ruang Belajar

Salah satu syarat untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya adalah tersedianya tempat atau ruang belajar, inilah yang digunakan oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, kebersihan ruangan dengan tempat atau ruang belajar yang memadai dan nyaman untuk belajar maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik.

2. Penerangan Cukup dan sirkulasi udara

Penerangan yang terbaik adalah sinar matahari, karena warnanya putih dan sangat intensif. Namun apabila cuaca tidak baik, pihak sekolah juga harus menyediakan penerangan sehingga tidak akan mengganggu proses belajar mengajar di kelas.

3. Buku-buku pegangan

Syarat yang lain dalam kegiatan belajar mengajar yaitu buku-buku pegangan. Buku-buku pegangan yang dimaksud di sini adalah buku-buku pelajaran yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru.

4. Peralatan Belajar

Peralatan belajar adalah sebagai bagian dari sistem yang harus ada agar kesatuan sistem kegiatan dapat terlaksana dengan sempurna dan terarah ketujuan yang dilakukan. Kekurangan alat, ketiadaan atau kurang tepat alat yang dipergunakan akan mengurangi sempurnanya efisiensi maupun efektivitas kegiatan atau bahkan berhenti sama sekali.

Fasilitas merupakan penunjang tercapainya tujuan pendidikan. Fasilitas yang dimaksud adalah fasilitas laboratorium komputer meliputi semua peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar.

Siswa diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang baik dengan tersedianya fasilitas laboratorium komputer yang memadai. Adapun faktor yang berkaitan dengan fasilitas laboratorium komputer diantaranya : tempat ruangan belajar, penerangan, pendingin ruangan, buku-buku penunjang, peralatan komputer dan kebersihan ruangan.


(33)

Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah fasilitas laboratorium komputer yang meliputi segala sesuatu yang memudahkan dan melancarkan proses belajar mengajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

2.2.2 Ruang Laboratorium Komputer

Bafadal (2003:2-3) mengatakan bahwa “sarana pendidikan di sekolah mencakup semua perangkat peralatan yang digunakan untuk proses belajar, seperti

ruang teori, ruang praktik keterampilan, dan ruang laboratorium”. Standar sarana dan

prasarana SMK bahwa ruang laboratorium komputer adalah tempat yang digunakan sebagai pengembangan keterampilan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran bidang teknologi informasi dan komunikasi. Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum setengah rombongan belajar. Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta didik. Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2. Lebar minimum ruang laboratorium komputer adalah 8 m. Ruangan harus memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang memadai.

Sarana minimal yang harus dimiliki adalah sebagai berikut: 1. Perabot, yang meliputi: kursi, meja, kursi guru, dan meja guru.

2. Peralatan pendidikan, seperti komputer 1 unit/peserta didik, printer, scanner, titik akses internet, LAN, Stabilizer, dan modul praktik.


(34)

4. Peralatan lainnya yang terdiri dari tempat sampah, tempat cuci tangan, jam dinding dan kotak kontak dengan jumlah masing-masing 1 buah perkelas. (Kemendiknas, UU No.40 : 2008)

Mulyasa (2006:65-66) mengatakan bahwa “pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun murid untuk berada di sekolah, disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai”. Fasilitas yang memadai yang dimaksudkan baik secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.

2.3Karakteristik Belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi

(KKPI)

Salah satu mata diklat yang diajarkan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI), mata diklat ini diberikan kepada siswa program keahlian Administrasi Perkantoran dengan tujuan mengajarkan peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk menggunakan teknologi komputer dalam kehidupan sehari-hari dan mengaplikasikan komputer sesuai dengan standar kompetensi kerja. Mata diklat KKPI dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa agar mampu mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Mata


(35)

diklat ini perlu diperkenalkan, dipraktikkan dan dikuasai siswa sedini mungkin agar siswa mempunyai bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global.

Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) merupakan salah satu mata diklat yang menekankan pada aspek keterampilan sehingga di dalam mata diklat KKPI ada karakteristik atau ciri tersendiri. Puspita (2005:49) menyatakan bahwa karakteristik belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dapat dipandang dari 3 segi: (1) Segi disiplin pada mata diklat komputer, disiplin sangat menentukan individu dalam menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan. Disiplin disini dapat dibedakan menjadi dua yaitu disiplin dari dalam diri siswa meliputi disiplin dalam kehadiran, disiplin dalam berlatih, disiplin dalam menyelesaikan tugas dan disiplin yang berasal dari luar diri siswa yang meliputi keberadaan guru belajar pada waktu mengajar, pemberian tugas dari guru;(2) Segi metode, untuk metode pengajaran yang sesuai digunakan adalah metode drill atau latihan, dengan alasan bahwa dalam belajar Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) yang ditekankan pada aspek keterampilan sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk berlatih;(3) Segi peralatan, di dalam belajar komputer dibutuhkan beberapa peralatan seperti mesin tulis (komputer) atau hardware dan software, kertas, meja dan kursi serta ruangan yang baik.

Mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) adalah mata pelajaran yang adaptif yang setiap waktu selalu mengalami perubahan, agar sesuai dengan perkembangan yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, maka kurikulum mata diklat Keterampilan Komputer dan


(36)

Pengelolaan Informasi (KKPI) harus disesuaikan. Kurikulum mata diklat komputer edisi KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004.

Mata pelajaran komputer yang diajarkan pada siswa kelas X di SMK Negeri 9 Semarang sesuai dengan kuikulum edisi KTSP dengan nama “Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi” terdiri dari:

1. Kemampuan minimal yang harus dibekalkan pada siswa agar berwawasan luas terhadap perkembangan informasi dan mampu menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk:

a. Mencari informasi

b. Mengelompokkan, mengklasifikasi, menyimpan c. Mengambil kembali informasi tersebut

d. Mengemas menjadai informasi baru e. Menyusun menjadi bahan paparan f. Memaparkan atau mempresentasikan

2. Berdasarkan standar komperensi, KKPI terdiri dari beberapa pembahasan materi yaitu:

a. Mengetik dengan 10 jari (mengetik pada papan keybord standar) b. Mengidentifikasikan dan mengoperasikan komputer personal c. Mengoperasikan perangkat lunak pengolah data

d. Mengoperasikan perangkat lunak presentasi e. Mengoperasikan perangkat lunak basis data


(37)

f. Melakukan koneksi ke internet dan bekerja sama dengan internet mengoperasikan penulusuran web (webbrouser), mengoperasikan perangkat lunak klien email (email client)

g. Mengelola informasi

h. Mengidentifikasikan kode etik

Mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) juga berfungsi untuk membekali peserta didik untuk beradaptasi dengan dunia kerja dan perkembangan dunia, juga pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Mata diklat KKPI agar sesuai dengan perkembangan kebutuhan dunia kerja maka kurikulum mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi harus disesuaikan. Berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Operator Komputer, KKPI untuk siswa kelas X terdiri dari 2 kompetensi yaitu :

1. Mengoperasikan software aplikasi basis data

Siswa diajarkan bagaimana cara mengoperasikan aplikasi basis data yang dikenal dengan program Microsoft Office Access mulai dari memasukkan data, mengolah data dan sebagainya.

2. Mengoperasikan software presentasi

Siswa dituntut agar dapat mengoperasikan software presentasi atau yang lebih dikenal dengan Microsoft Office Powerpoint. Siswa dituntut agar dapat mendesain tampilan dan mempresentasikannya dengan compact disc


(38)

Setelah menyelesaikan proses belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI), siswa diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut :

1.Mampu mengoperasikan komputer

2.Mampu mengoperasikan sistem operasi software

3.Mampu menggunakan teknologi komputer untuk mengolah data dan keperluan yang terkait dengan kebutuhan dunia kerja

4.Mampu mengoperasikan PC dalam suatu jaringan serta mengoperasikan

web design.

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi karena evaluasi merupakan indikator atau ukuran hasil belajar siswa. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sampai dimana tingkat penyerapan siswa terhadap materi pelajaran misalnya tes tertulis yang berbentuk soal objektif atau uraian maupun tes praktik ataupun tes formatif, tes subsumatif dan tes sumatif. Hasil dari tes tersebut akan diperoleh nilai yang dapat mencerminkan hasil belajar yang memuaskan atau kurang memuaskan. Hasil belajar merupakan indikasi keberhasilan mata diklat, artinya jika hasil belajar siswa baik maka proses pembelajaran mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dapat dikatakan berhasil, begitu pula sebaliknya apabila hasil belajar siswa jelek berarti pembelajaran mata diklat KKPI dinyatakan kurang berhasil.


(39)

Dari berbagai uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator dari fasilitas laboratorium komputer dalam penelitian ini adalah:

1. Tempat/ruangan belajar 2. Penerangan

3. Pendingin ruangan/AC 4. Buku-buku penunjang

5. Peralatan belajar (seperangkat komputer) 6. Kebersihan dan kerapian ruangan

(Gie, 2004:46) 2.4Kompetensi Guru

2.4.1 Pengertian Kompetensi Guru

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran dan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional maka guru harus mempunyai kompetensi. Yamin (2004:127) mengartikan bahwa “kompetensi adalah kemampuan dasar yang dapat dilakukan para guru pada tahap pengetahuan, keterampilan dan sikap”. Kemampuan dasar ini akan dijadikan landasan melakukan proses pembelajaran dan penilaian peserta didik.

Pengertian kompetensi sebagaimana dimaksud dalam UU RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Selain itu, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,


(40)

menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. (UU No. 14 tentang Guru dan Dosen:2005)

Parameter standar yang dijadikan rujukan bagi guru untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru yang profesional yaitu kualifikasi pendidikan dan kompetensi. Berkaitan dengan Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran Haris Suparno dalam Triyanto (2007:72) berpendapat bahwa “kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain: kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial”. Kompetensi- kompetensi yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut:

(a) kompetensi kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, (b) kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki, (c) kompetensi profesional, yaitu kemampuan penugasan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi, (d) kompetensi sosial, yaitu kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat.

Jadi kompetensi guru merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh guru pada tahap pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan kewajiban dan tanggung jawab yang berupa kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian.


(41)

2.4.2 Tujuan dan Manfaat Kompetensi Guru

“Tujuan adanya Kompetensi guru adalah jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap pembelajaran, dengan

sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya”. (Junaidi;2009) Adapun manfaat disusunnya Kompetensi guru ini adalah sebagai acuan

pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan.

2.4.3 Kompetensi Guru dalam Hubungan dengan Prestasi Belajar Siswa

Hamalik (2003:36) berpendapat bahwa “dalam proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola struktur dan isi kurikulum, akan tetapi sebagian besar juga ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing siswa”. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga para siswa belajar pada tingkat optimal. 2.5Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan

No. Nama Peneliti

Judul Penelitian Responden Penelitian

Variabel Penelitian

Hasil Penelitian 1. Rofiatun

Naimah (2008)

Pengaruh

Kompetensi Guru dan Minat Belajar Siswa pada Mata

Siswa SMK Palebon Semarang 2007/2008

Kompetensi Guru (X1)

dan Minat Belajar (X2)

Menunjukkan bahwa secara parsial persepsi siswa terhadap


(42)

Pelajaran Akuntansi terhadap prestasi Belajar mata

Pelajaran Akuntansi.

kompetensi guru (X1)

memberikan kontribusi sebesar 5,57%. 2. Khusnul

Khasanah (2007)

Pengaruh Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar dan Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang Tahun Pelajarn 2005/2007 Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar (X1) dan

Fasilitas Belajar (X2)

Dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar memberikan pengaruh dan kontribusi yang signifikan terhadap hasil belajar siswa sebesar 6,15% 3. Fitri

Handayani (2010)

Pengaruh Motivasi Belajar dan Fasilitas Praktik Mengarsip terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kearsipan Melalui Proses Belajar Mengajar. Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 2 Semarang 2008/2009 Motivasi Belajar (X1)

dan Fasilitas Praktik Mengarsip (X2)

Menunjukkan bahwa secara parsial fasilitas praktik mengarsip berpengaruh positif terhadap prestasi belajar sebesar 23%

2.6Kerangka Berfikir

Pendidikan merupakan salah satu sarana yang sangat menentukan untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah terus menerus menyempurnakan sistem pendidikan nasional dibidang pendidikan yaitu adanya perbaikan pada berbagai sektor. Perbaikan ini dimaksudkan untuk menghasilkan anak didik yang dapat berprestasi secara optimal.

Prestasi belajar dapat dijadikan indikator keberhasilan seseorang dalam kegiatan belajar, sebagai indikator kualitas sekolah, umpan balik bagi pengajar, sebagai alat diagnosis, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan, untuk keperluan


(43)

seleksi, untuk keperluan penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum serta untuk menentukan kebijakan dalam sekolah.

Prestasi belajar yang dicapai mencerminkan kemampuan siswa dalam mempelajari suatu pelajaran. Namun, hal ini bukan berarti prestasi siswa disebabkan oleh karena kemampuan siswa itu sendiri, melainkan disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa terdiri dari: kecerdasan, bakat, minat dan perhatian, motif, kesehatan, dan cara belajar, sekolah dan sarana pendukung belajar yang di dalamnya termasuk fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru.

Fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru merupakan faktor ekstern yang turut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan informasi (KKPI) pada kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran dimana kegiatan belajar lebih difokuskan pada kegiatan praktik komputer secara langsung. Kegiatan praktik mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) sangat berkaitan dengan kelengkapan laboratorium komputer itu. Penelitian ini menggunakan persepsi siswa untuk mengukur pengaruh fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI).

Fasilitas laboratorium komputer tersebut dapat berupa antara lain, tata ruang, pendingin ruangan, peralatan komputer, buku, kebersihan, kerapian ruangan, dan pencahayaan ruangan. Kegiatan belajar mengajar apabila tidak dilengkapi dengan fasilitas yang baik maka kegiatan tersebut tidak akan berjalan dengan maksimal


(44)

seperti yang kita inginkan, begitu pula sebaliknya kegiatan belajar mengajar yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai diharapkan dapat membantu kelancaran kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Harapan dengan tersedianya alat-alat atau fasilitas laboratorium komputer yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun siswa sebagai pelajar.

Selain faktor ekstern yang melibatkan fasilitas belajar siswa di sekolah, faktor guru juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Guru merupakan kunci dalam peningkatan kualitas/mutu pendidikan dan membantu siswa dalam proses belajar mengajar yang efektif sehingga mencapai keberhasilan dalam mencapai prestasi belajar yang optimal, dalam mengerjakan diperlukan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru. Sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 10 Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian/personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi yang langsung mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar di kelas adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, sedangkan kompetensi kepribadian merupakan jembatan yang menghubungkan guru dengan siswa agar guru menjadi tauladan/panutan untuk siswa, dan kompetensi sosial berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar.

Berkaitan dengan Kompetensi guru, siswa mempunyai pandangan/persepsi yang berbeda antara satu siswa dengan siswa yang lain. Hal ini terkait dengan


(45)

kemampuan siswa dalam menerima informasi yang masuk, sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda. Pandangan atau persepsi yang terjadi dapat berupa respon positif maupun negatif. Apabila siswa mempunyai respon positif tehadap kompetensi guru dan fasilitas laboratorium komputer, maka siswa akan dapat meningkatkan prestasi belajar.

Fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru pada mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa untuk mencapai prestasi belajar. Adanya fasilitas laboratorium yang memadai dan persepsi siswa pada kompetensi guru yang baik, maka siswa akan mengikuti pembelajaran dengan perasaan senang dan mencurahkan seluruh perhatiannya dalam mengikuti pembelajaran, dengan demikian akan tercapai hasil/prestasi belajar yang optimal.


(46)

Dari uraian di atas dapat ditunjukkan dalam skema sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir

2.7HIPOTESIS

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data terkumpul. Apabila peneliti telah

mendalami permasalahan penelitiannya dengan seksama serta menetapkan

anggapan dasar, maka kemudian membuat suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji hipotesis” (Suharsimi, 2006:71).

Fasilitas Laboratorium Komputer Sekolah (X1) :

Persepsi siswa terhadap: a. Tempat ruangan belajar b. Penerangan

c. Pendingin ruangan/AC d. Buku-buku penunjang e. Peralatan Komputer f. Kebersihan ruangan

(The Liang Gie, 2004:46)

Kompetensi Guru (X2):

Persepsi siswa terhadap:

1. Kompetensi profesional

2. Kompetensi Pedagogik

3. Kompetensi Sosial

4. Kompetensi Kepribadian (Triyanto, 2007:72)

Hasil Belajar (Y) :

Hasil belajar mata diklat KKPI : Rata-rata Nilai Ulangan Harian Siswa


(47)

Berdasarkan kerangka berpikir di atas maka dapat diambil hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. H1 : Ada pengaruh yang positif fasilitas laboratorium komputer terhadap prestasi

belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang.

2. H2 : Ada pengaruh yang positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar mata

diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang. 3. H3 : Ada pengaruh yang positif fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi

guru terhadap terhadap prestasi belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) pada siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK negeri 9 Semarang.


(48)

33

BAB III

METODE PENILITIAN

3.1Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena tujuannya untuk menunjukkan hubungan antar variabel yaitu mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, hanya mengukur variabel yang ada dan tidak memanipulasi variabel tersebut.

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian non eksperimen, yang berarti penelitian ini tidak mengadakan perlakuan terhadap subjek penelitian melainkan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi dan dialami oleh sasaran penelitian.

3.2Objek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi, 2006:130).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang tahun ajaran 2010/2011 yang terdiri atas 3 kelas dengan jumlah siswa 120. Adapun jumlah kelas dapat dilihat dari tabel 3.1


(49)

Tabel 3.1

Jumlah populasi penelitian

No. Kelas Populasi

1. X-AP1 40

2. X-AP2 40

3. X-AP3 40

Jumlah 120

Sumber: Data yang diolah tahun 2011

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006:131).

Ukuran sampel pada populasi penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin seperti berikut:

2 1 Ne

N n

 

Dimana :

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditukar atau diinginkan yaitu 5%

Alasan peneliti menggunakan 5% dalam pengambilan keputusan pengambilan sampel adalah untuk mengurangi tingkat homogenitas dalam pengambilan data, homogenitas yang dimaksud adalah tingkat kesamaan kriteria responden penelitian diantaranya kelas, guru dan fasilitas yang sama. Teknik pengambilan sampel yang


(50)

digunakan adalah teknik proportional random sampling. Proportional digunakan untuk menentukan besarnya sampel pada tiap kelas, sedangkan Random adalah pengambilan sampel dengan mengacak jumlah sampel artinya semua siswa dianggap sama, random dilakukan dengan cara pengolahan data SPSS, dari hasil pengolahan data SPSS maka sampel yang telah diketahui akan menjadi perwakilan dari tiap kelas. maka perhitungan sampel berikut:

2 , 93 ) 05 , 0 ( 120 1 120 2    n n

maka sampel yang diteliti sebanyak 93 siswa

Dari ukuran sampel yang telah diketahui ini, selanjutnya akan ditentukan perwakilan dari tiap kelas, dimana populasi yang dijadikan objek penelitian tersebut 3 kelas. Adapun perhitungan proporsi dari perwakilan kelas dapat dilihat dari tabel 3.2

Tabel 3.2. Perhitungan proporsi sampel dari perwakilan kelas

No. Kelas Jumlah

Populasi

Populasi/ Sampel

Jumlah Sampel

1. X-AP1 40 siswa

96 , 30 93 % 33 , 33 33 , 33 % 100 120 40   X X

Dibulatkan = 31

31

2. X-AP2 40 siswa

96 , 30 93 % 33 , 33 33 , 33 % 100 120 40   X X

Dibulatkan = 31

31

3. X-AP3 40 siswa

96 , 30 93 % 33 , 33 33 , 33 % 100 120 40   X X Dibulatkan= 31 31


(51)

Jumlah 120 Siswa 93

3.3Variabel Penelitian

Suharsimi (2006:116) berpendapat bahwa “variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian”. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada dua, variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen).

3.3.1 Variabel Bebas

1. Fasilitas Laboratorium Komputer (X1)

Laboratorium komputer merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam mendukung prestasi belajar siswa, terutama untuk mata diklat produktif Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) yang memiliki substansi teknologi informasi. Indikator fasilitas laboratorium komputer pada penelitian ini adalah tempat ruangan belajar, penerangan, pendingin ruangan/AC, buku-buku penunjang, peralatan belajar, kebersihan ruangan (Gie, 2004:46).

2. Kompetensi Guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (X2)

Kompetensi guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam penelitian ini adalah merupakan persepsi siswa terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru yang diukur dengan kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian sebagaimana yang dikutip UU 14 Tahun 2005, pasal 10 (ayat 1).


(52)

3.3.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh suatu gejala. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar (Y) siswa kelas X-AP. Indikator dari variabel ini adalah hasil yang telah dicapai terhadap usaha hasil belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi yang dinyatakan dalam bentuk angka yaitu dari hasil rata-rata nilai ulangan harian siswa yang telah dilaksanakan di sekolah dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 72.

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal

KKM Kriteria

72 Tuntas

72 Belum Tuntas

Sumber: data yang diolah tahun 2011 3.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 3.4.1 Metode Observasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data melalui pengamatan-pengamatan langsung mengenai apa yang sebenarnya terjadi di SMK Negeri 9 Semarang, mulai dari fasilitas laboratorium komputer, guru, siswa dan kegiatan belajarnya.

3.4.2 Metode Dokumentasi

“Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber pada barang-barang tertulis” (Suharsimi, 2006:158). Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data nilai hasil belajar mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) siswa kelas X program keahlian Administrasi


(53)

Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang, selain itu metode dokumentasi juga digunakan untuk mengetahui jumlah dan daftar nama siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 9 Semarang yang menjadi responden dalam penelitian.

3.4.3 Metode Angket (Kuesioner)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi atau hal-hal yang ia ketahui” (Suharsimi, 2006 : 151).

Kuesioner ini terdiri dari butir-butir pertanyaan atau pernyataan untuk mengungkapkan variabel bebas atau untuk memperoleh data mengenai fasilitas laboratorium komputer dan kompetensi guru (persepsi siswa terhadap kompetensi guru mata diklat Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi)

Penggunaan kuesioner diharapkan akan memudahkan bagi responden dalam memberikan jawaban karena responden hanya memberikan tanda cheklist (√) pada

jawaban yang sudah tersedia sehingga untuk menjawabnya hanya perlu waktu

singkat. Penelitian ini menggunakan skala likert. “Skala pengukuran ini digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2009:134).

Penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti menentukan sebagai berikut:

Tabel 3.4 Perskoran Jawaban Responden Skor Jawaban Fasilitas Laboratorium

Komputer

Kompetensi Guru

4 SS = Sangat Setuju SL = Selalu

3 ST = Setuju SR = Sering


(54)

1 TS = Tidak Setuju TP = Tidak Pernah

3.5Uji Instrumen

3.5.1 Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006:168). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Penelitian ini menggunakan validitas internal yaitu menghitung validitas berdasarkan data dan instrumen yang telah dibuat sebelumnya.

Uji validitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipergunakan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen fasilitas laboratorium komputer (X1)

dan kompetensi guru (X2) menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson

yaitu :

  

 

2 2

2

2 x N y y

x N

y x xy

N rxy

Dimana:

xy r

: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : jumlah responden

X : skor item Y : skor total (Suharsimi, 2006 : 170)

Koefisien harga rxy yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas atau dengan bantuan progam SPSS kemudian dikonsultasikan dengan


(55)

tabel harga r product moment pada taraf signifikasi 5% atau interval kepercayaan 95%. Apabila rhitung ≥ rtabel maka butir instrumen dikatakan valid, dan apabila rhitung≤

rtabel maka butir instrumen dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil uji coba kepada 27 responden yang terdiri dari 49 butir pernyataan (lampiran) diperoleh data sebagai berikut:

3.5.1.1 Hasil Uji Validitas

a. Fasilitas Laboratorium Komputer (X1)

Berdasarkan hasil uji coba instrumen kepada 27 responden yang diperoleh dengan populasi 120 - sampel 93, dan dengan 22 item pernyataan fasilitas laboratorium komputer (X1) pada taraf kesalahan 5% diperoleh rhitung > rtabel

maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.5. Hasil Uji Instrumen Fasilitas Laboratorium Komputer (X1)

Variabel Indikator No.

Soal rtabel rhitung Keterangan

Fasilitas Laboratorium

Komputer (X1)

a. Tempat ruangan belajar 1 2 3 4 5 0.381 0.381 0.381 0.381 0.381 0.740 0.685 0.548 0.672 0.202 Valid Valid Valid Valid Tidak valid b. Penerangan 6

7 0.381 0.381 0.557 0.616 Valid Vallid c. Pendingin ruangan/AC 8 9 0.381 0.381 0.617 0.493 Valid Valid d. Buku-buku penunjang 10 11 12 13 0.381 0.381 0.381 0.381 0.735 0.665 0.781 0.239 Valid Valid Valid Tidak valid e. Peralatan Komputer 14 15 0.381 0.381 0.206 0.574 Tidak valid Valid


(56)

16 17 18 19 0.381 0.381 0.381 0.381 0.716 0.650 0.405 0.410 Valid Valid Valid Valid f. Kebersihan ruangan 20 21 22 0.381 0.381 0.381 0.449 0.493 0.476 Valid Valid Valid Sumber: data yang diolah tahun 2011

a). Analisis :

Untuk mengetahui pernyataan valid dan tidak valid dapat dilihat nilai rhitung

dibandingkan dengan tabel correlation product moment untuk dk (derajat keabsahan) = n-1 = 27-1 = 26 untuk alfa 5% adalah 0,381. Jika rhitung > rtabel

maka soal tersebut valid dan sebaliknya. b). Keputusan :

Pada tabel di atas dapat dilihat nilai pada rhitung dibandingkan dengan rtabel. Jadi

pernyataan dinyatakan valid kecuali pada soal nomor 5, 13 dan 14. b. Kompetensi Guru (X2)

Berdasarkan hasil uji coba instrumen kepada 27 responden yang diperoleh dengan populasi 120 - sampel 93, dan 25 item pernyataan Kompetensi Guru (X2) (persepsi siswa) pada taraf kesalahan 5% diperoleh rhitung > rtabel maka

diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.6. Hasil Uji Instrumen Kompetensi Guru (X2)

Variabel Indikator No.

Soal

rtabel rhitung Keterangan

a. Kompetensi Guru - Sub Indikator

a. Kompetensi Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta 23 24 0.381 0.381 0.724 0.477 Valid Valid


(1)

40 HERWINDA HANIN SALVIRA

R-40

AP-2

41 IKRAR INTAN HUSADAWATI

R-41

AP-2

42 INDAH WAHYUNINGSIH

R-42

AP-2

43 JUNITA PUTRI ANGGRAINI

R-43

AP-2

44 KIKI MAYANTI

R-44

AP-2

45 LIA AN INUL KASANAH

R-45

AP-2

46 MARIA ULFA

R-46

AP-2

47 MELINA LAILA ULYA

R-47

AP-2

48 NAENIN DWI ANGGRAENI

R-48

AP-2

49 NIA NURUL KHOIRIYAH

R-49

AP-2

50 NOVITA SETYO WATI

R-50

AP-2

51 NURUL KHASANAH

R-51

AP-2

52 RARAS KEN UTAMI

R-52

AP-2

53 RENA SELVIANA

R-53

AP-2

54 RIDA SONANG ROHA BORU SITINJAK

R-54

AP-2

55 RISSA ELIZABET

R-55

AP-2

56 RR. NOVENIA CAHYA DEWATI

R-56

AP-2

57 SANTIKA LENI KUMALA DEWI

R-57

AP-2

58 SRI ANDARWATI

R-58

AP-2

59 SRI HANDAYANI

R-59

AP-2

60 TIA LESTARI

R-60

AP-2

61 USWATUN KHASANAH

R-61

AP-2

62 ALFIDA NOOR ALIF

R-62

AP-3

63 AYU NUR FITRIYANI

R-63

AP-3

64 DANY SAPUTRI

R-64

AP-3

65 DEVI ERNANDA

R-65

AP-3

66 DEWI WULANSARI

R-66

AP-3

67 DIAH WULANDARI

R-67

AP-3

68 DWI SETYO NINGRUM

R-68

AP-3

69 EKA WAHYU ANDRIANI

R-69

AP-3

70 EVI RAHMAWATI

R-70

AP-3

71 IKA HARNUM PRAMITASARI

R-71

AP-3

72 IKA PITRI LESTARI

R-72

AP-3

73 ITA LESTARI

R-73

AP-3

74 JATI RAHAYU

R-74

AP-3

75 LATIFA ARFIANI

R-75

AP-3

76 MEIYA WINDASARI

R-76

AP-3

77 MERTHA BARUS

R-77

AP-3

78 MILLATI AZKAH

R-78

AP-3

79 NINDYA AJI RESTYANI

R-79

AP-3


(2)

81 NOVITA ANJARSARI

R-81

AP-3

82 NUR HIDAYAH

R-82

AP-3

83 PRATIWI PUJI LESTARI

R-83

AP-3

84 PUTERI RIZKI NARENDA

R-84

AP-3

85 PUTRI MAHANANI

R-85

AP-3

86 RATNA SARI

R-86

AP-3

87 RIYANTO

R-87

AP-3

88 SELLA VIDYA ANGGREANI

R-88

AP-3

89 SELVIA YULIANA

R-89

AP-3

90 SENDI BELA FRISCILA

R-90

AP-3

91 SITI NUR KHONIAH

R-91

AP-3

92 WINDA RISKI SURYANINGSIH

R-92

AP-3


(3)

LAMPIRAN 13

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SMK N 9 SEMARANG

MATA

PELAJARAN : KKPI NILAI KKM : 7,2

KELAS : X AP 1

No NIS Nama Nilai Rata-rata

U1 U2 U3 U4 Mid

1 6137 ANI TRESIANA 83 80 80 81

2 6138 ARIN TAMARA 68 70 66 68

3 6139 ATIK DEVI MERIDIKA 72 66 67 68

4 6140 DESI RATNAWATI 78 74 76 76

5 6141 DEVI AFIANI 84 82 80 82

6 6142 DHITA KUSUMA DEWI SUMARNO 71 68 68 69

7 6143 ENI LESTARI 80 76 78 78

8 6144 ENY ROSIANA 79 82 80 80

9 6145 ERNA ERFIN 80 85 85 83

10 6146 HELGA RAHAYU SIMANJUNTAK 72 67 65 68

11 6147 HENNY OCTAVIANI 85 75 85 82

12 6148 HERA ARVIA NINGSIH 78 80 76 78

13 6149 IKA FITRIYANINGSIH 66 64 68 66

14 6150 IKA YULIANA 80 80 85 82

15 6151 IMA APRIYANA 68 72 64 68

16 6152 INDI ALFA ILLIYANA 78 76 80 78

17 6153 IVANA RISTANTI 69 70 68 69

18 6154 LISTYANI PRAPTINING PUTRI 80 78 83 80

19 6155 MAYA FATIKA 64 70 64 66

20 6156 MEGA DIAN AGUSTINA 78 80 70 76

21 6157 MONIKA DEVI OKTAVIA 75 68 64 69

22 6158 NANDA RIZKY PUTRI 68 66 70 68

23 6159 NAWANG WULANDARI 80 72 76 76

24 6160 NUNUNG ANDRIYANTI 68 72 64 68

25 6161 NUR ARIFATUN FAIZAH 66 70 68 68

26 6162 QORINA AZIZ 80 74 75 76

27 6163 RATIH NUR PRATIWI 70 67 70 69

28 6164 RATNA DEWI PUSPITASARI S. 85 80 70 78

29 6165 REVININDYA SEKAR AYU NURANI 65 64 65 65

30 6166 RIA MURTININGSIH 87 81 73 80

31 6167 RIA SELVIANA LUBIS 76 75 80 77

32 6168 SEPTI ATURRAHMAH 85 80 70 78

33 6169 SHOFI MEGAWATI 80 82 72 78

34 6170 SINTANI KHOLILA 65 68 67 67

35 6171 SISTANTRY ALFIATUSH SO`IMAH 64 70 65 66

36 6172 SITI MAGHFIROH 68 68 68 68

37 6173 SITI WULANDARI 84 80 70 78

38 6174 SUWARTININGSIH 70 69 68 69

39 6175 TIARA RIDHANY VAULICA 85 75 74 78


(4)

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SMK N 9 SEMARANG

MATA

PELAJARAN : KKPI NILAI KKM : 7,2

KELAS : X AP 2

No NIS Nama Nilai Rata-rata

U1 U2 U3 U4 Mid

1 6177 AMBARWATI MANGGIASIH 67 70 65 67

2 6178 AN RIKHA NAFAILA PUTRI 74 72 76 74

3 6179 ARISSA SUPRIYANINGRUM 80 84 60 75

4 6180 ARUM DWI SETYANI 68 74 70 71

5 6181 AYU JULLY FANANDA 71 74 76 74

6 6182 BELLA DWI APRILLIANI 68 64 66 66

7 6183 NINDI SUREDA 72 78 73 74

8 6184 CITRA MAHARANI 68 78 74 73

9 6185 DITA YUANITA 80 78 75 78

10 6186 DUWI RISTANTI 72 72 75 73

11 6187 ELMA HERDIANA 74 70 72 72

12 6188 ERMA TRI SETYAWATI 72 79 76 76

13 6189 FENBRIANA FITRI ARDIANI 70 63 68 67

14 6190 HERWINDA HANIN SALVIRA 67 68 70 68

15 6191 IKRAR INTAN HUSADAWATI 80 72 72 75

16 6192 INDAH WAHYUNINGSIH 74 72 78 75

17 6193 JUNITA PUTRI ANGGRAINI 70 78 75 74

18 6194 KIKI MAYANTI 76 80 75 77

19 6195 LIA AN INUL KASANAH 64 72 65 67

20 6196 LUTFIA ALIF RAHAYU 86 78 75 80

21 6197 MARIA ULFA 76 74 72 74

22 6198 MELINA LAILA ULYA 72 69 73 71

23 6199 NAENIN DWI ANGGRAENI 74 76 72 74

24 6200 NIA NURUL KHOIRIYAH 68 64 66 66

25 6201 NOVITA SETYO WATI 74 72 76 74

26 6202 NUR KHOLIFAH ISTIYANI 72 78 72 74

27 6203 NURUL KHASANAH 76 68 74 73

28 6204 RARAS KEN UTAMI 76 76 76 76

29 6205 RENA SELVIANA 80 78 76 78

30 6206 REZKY ISNAWATI 68 72 75 72

31 6207 RIDA SONANG ROHA BORU SITINJAK 78 70 76 75

32 6208 Rika Oktavia Budiyati 74 74 70 73

33 6209 RISSA ELIZABET 68 68 68 68

34 6210 RR. NOVENIA CAHYA DEWATI 66 64 72 67

35 6211 SANTIKA LENI KUMALA DEWI 80 74 66 73

36 6212 SRI ANDARWATI 74 72 67 71

37 6213 SRI HANDAYANI 78 60 64 67


(5)

39 6215 ULFA ANNISA 68 62 62 64

40 6216 USWATUN KHASANAH 64 67 68 66

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN SMK N 9 SEMARANG

MATA

PELAJARAN : KKPI NILAI KKM : 7,2

KELAS : X AP 3

No NIS Nama Nilai Rata-rata

U1 U2 U3 U4 Mid

1 6217 ALFIDA NOOR ALIF 80 76 71

76

2 6218 AYU NUR FITRIYANI 74 78 70

74

3 6219 DANY SAPUTRI 70 72 74

72

4 6220 DESTIANA INTANIA PUTRI 80 78 78

79

5 6221 DEVI ERNANDA 76 80 72

76

6 6222 DEWI WULANSARI 66 64 62

64

7 6223 DIAH WULANDARI 66 64 66

65

8 6224 DIAN NUR ANISA 70 64 65

66

9 6225 DWI SETYO NINGRUM 66 68 70

68

10 6226 DWI WIJATININGSIH 65 68 64

66

11 6227 EKA WAHYU ANDRIANI 76 78 74

76

12 6228 EVI RAHMAWATI 70 68 69

69

13 6229 IKA HARNUM PRAMITASARI 80 76 78

78

14 6230 IKA PITRI LESTARI 72 80 88

80

15 6231 ITA LESTARI 78 80 76

78

16 6232 JATI RAHAYU 80 70 78

76

17 6233 KRISMAWATI DEWI 70 68 68

69

18 6234 LATIFA ARFIANI 64 64 66

65

19 6235 MEIYA WINDASARI 66 64 68

66

20 6236 MERTHA BARUS 78 70 80

76

21 6237 MILLATI AZKAH 64 64 68

65

22 6238 NINDYA AJI RESTYANI 76 71 73

73

23 6239 NORMA YUNITA 76 78 78

77

24 6240 NOVITA ANJARSARI 68 86 80

78

25 6241 NUR HIDAYAH 68 68 66

67

26 6242 PRATIWI PUJI LESTARI 60 64 68

64

27 6243 PUTERI RIZKI NARENDA 68 70 66

68

28 6244 PUTRI MAHANANI 66 70 68

68

29 6245 RATNA SARI 66 70 66

67

30 6246 RIYANTO 70 66 70

69


(6)

32 6248 SELLA VIDYA ANGGREANI 68 65 66

66

33 6249 SELVIA YULIANA 76 80 80

79

34 6250 SENDI BELA FRISCILA 80 78 72

77

35 6251 SEPTA ANITA SARI 80 80 70

77

36 6252 SITI NUR KHONIAH 68 72 64

68

37 6253 UMI TRI HAYATI 80 80 70

77

38 6254 WAHYU ADE RUSMIATI 85 85 70

80

39 6255 WINDA RISKI SURYANINGSIH 75 85 70

77


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK ANTONIUS

0 9 121

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTO

0 3 82

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN X AP SMK NEGERI 1 JORLANG HATARAN T.P 2015/2016.

0 2 29

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK DI SMK BUKIT CAHAYA SIDIKALANG TAHUN AJARAN 2011/2012.

1 3 22

PENGARUH KREATIVITAS GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PERALATAN KANTOR DI KELAS X AP SMK NEGERI 1 KABANJAHE T.P 2011/2012.

0 2 16

(ABSTRAK) PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 3

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI KOTA SEMARANG.

0 1 115

PENGARUH FASILITAS PEMBELAJARAN DAN KREATIVITAS GURU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 9 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 0 102

HUBUNGAN PERILAKU BELAJAR DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KKPI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN DESAIN KOMUNIKASI DAN VIASUAL (DKV) SMKN 5 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 155

Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar Komputer terhadap Prestasi Belajar Mata Diklat Pemograman Web Siswa Kelas XI SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2010/2011.

0 1 125