Abnormal return dan Stock split

ditinjau secara individual maupun sebagai sebuah portofolio disimpulkan bahwa likuiditas saham mengalami penurunan setelah split. Penelitian Fatimah 2010 menyatakan bahwa pengumuman pemecahan saham stock split tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini dapat dilihat pada periode pengamatan dalam penelitian ini ternyata tidak terdapat perbedaan rata-rata return saham sebelum dan sesudah pemecahan saham stock split pada perusahaan go public yang melakukan pengumuman pemecahan saham stock split selama periode tahun 2003-2008. Hal ini berarti bahwa harga saham juga tidak mengalami suatu peningkatan dan cenderung tetap. Pengumuman pemecahan saham stock split tidak berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan volume perdagangan saham. Hal ini dapat dilihat pada periode pengamatan dalam penelitian ini ternyata tidak terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity TVA saat sebelum dan sesudah pemecahan saham stock split. Hal ini berarti bahwa volume perdagangan saham juga tidak mengalami suatu peningkatan.

2.10. Kerangka Berfikir

2.10.1. Abnormal return dan Stock split

Even study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman. Reaksi pasar tersebut ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Adanya pengumuman stock split membuat harga nominal saham menjadi rendah. Nilai nominal saham yang rendah diikuti dengan harga saham yang rendah pula. Harga saham yang lebih rendah daripada sebelum stock split membuat permintaan akan meningkat. Meningkatnya permintaan, membuat harga saham akan naik sedikit demi sedikit mulai dari harga saham baru sesudah stock split sesuai dengan kinerja perusahaan. Peningkatan harga saham dari hari ke hari memungkinkan terjadinya perubahan return yang akhirnya akan mengakibatkan perubahan abnormal return. Pengumuman pemecahan saham dianggap sebagai sinyal yang positif karena manajer perusahaan akan menyampaikan prospek masa depan yang baik dari perusahaan ke publik yang belum mengetahuinya. Alasan sinyal ini didukung dengan kenyataannya bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik. Pasar yang bereaksi pada waktu pengumuman pemecahan saham, tidak berarti bahwa pasar bereaksi karena informasi pemecahan saham tersebut yang tidak mempunyai nilai ekonomis, tetapi bereaksi karena mengetahui prospek perusahaan di masa depan yang disinyalkan melalui pemecahan saham. Supaya suatu sinyal dianggap valid dan dapat dipercaya oleh pasar, maka tidak semua perusahaan dapat melakukannya. Hanya perusahaan yang benar-benar mempunyai kondisi sesuai yang disinyalkan yang akan mendapatkan reaksi positif. Perusahaan yang memberikan sinyal tidak valid akan mendapatkan dampak yang negatif. Sesuai dengan yang ditemukan oleh Copeland 1979 bahwa pemecahan saham mengandung biaya yang harus ditanggung, maka hanya perusahaan yang mempunyai prospek yang bagus saja yang mampu menanggung biaya ini dan sebagai akibatnya pasar bereaksi positif. Sebaliknya perusahaan yang tidak mempunyai prospek yang baik yang mencoba memberikan sinyal tidak valid melalui pemecahan saham akan tidak mampu menanggung biaya tersebut, sehingga bukannya pemecahan saham akan meningkatkan harga sekuritasnya tetapi akan menurunkannya jika pasar cukup canggih untuk mengetahuinya. Lakonishok dan Lev 1987 dalam Rohana dkk 2003 mengemukakan bahwa perusahaan yang melakukan pemecahan saham mengalami peningkatan laba yang besar setelah pemecahan. Hal itu menunjukkan kinerja perusahaan yang melakukan stock split dalam kondisi baik dan bisa menjanjikan return yng lebih tinggi dan akan dimungkinkan terjadi abnormal return yang positif.

2.10.2. Trading volume activity dan Stock split

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 91 79

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014

4 35 74

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 5 45

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21

Analisis Pengaruh Pengumuman Stock Split Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 16

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20