Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian Hipotesis Kedua

4.2.6. Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini akan diuraikan pada bagian ini, sebagai berikut:

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah stock split. Pengujian terhadap hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan paired sample T-Test dengan tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Apabila T-hitung kurang dari 0,05 maka H1 diterima, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata abnormal return saham sebelum dan setelah peristiwa stock split . Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata abnormal return saham sebelum dan setelah peristiwa stock split dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 4.9 Hasil Uji Paired Sample T Test pada Abnormal return Saham Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 AR_Sebelum .007080 25 .0103309 .0020662 AR_Sesudah -.005091 25 .0084529 .0016906 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 AR_Sebelum AR_Sesudah 25 .032 .880 Paired Samples Test Paired Differences T df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 AR_Sebelum - AR_Sesudah .0121714 .0131378 .0026276 .0067484 .0175944 4.632 24 .001 Sumber: Output SPSS 16 data diolah, 2011 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,001, ini berarti diatas batas probabilitas yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan abnormal return sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan yang melakukan pengumuman pemecahan saham stock split. Terdapatnya perbedaan yang signifikan ini berarti bahwa pasar bereaksi dengan adanya pengumuman kebijakan pemecahan saham stock split.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity TVA sebelum dan setelah stock split. Pengujian terhadap hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji beda untuk sampel yang berhubungan Paired Sample T-Test dengan tingkat signifikansi sebesar 5 atau 0,05. Apabila T-hitung kurang dari 0,05 maka H2 diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata trading volume activity TVA sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Berikut ini hasil pengolahan data rata-rata trading volume activity TVA saham sebelum dan sesudah peristiwa stock split dengan menggunakan paired sample T-Test. Tabel 4.10 Hasil Uji Paired Sample T Test pada Trading volume activity TVA Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 TVA_Sebelum .003906 25 .0058682 .0011736 TVA_Sesudah .004081 25 .0072664 .0014533 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 TVA_Sebelum TVA_Sesudah 25 .867 .000 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 TVA_Sebelum - TVA_Sesudah -1.7494857E-4 .0036475 .0007295 -.0016806 .001330 7 -.240 24 .813 Sumber: Output SPSS 16 data diolah, 2011 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi adalah sebesar 0,813, yang berarti diatas batas nilai probabilitas sebesar 0,05. Dilihat dari hasil olah data tersebut dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak. Hal itu berarti tidak ada peningkatan yang signifikan antara trading volume activity TVA sebelum dengan sesudah pemecahan saham stock split. Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perubahan volume perdagangan saham pada perusahaan yang melakukan pengumuman pemecahan saham stock split. 4.3. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan didukung oleh data.

4.3.1. Pembahasan Hipotesis Pertama

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 91 79

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014

4 35 74

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 5 45

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21

Analisis Pengaruh Pengumuman Stock Split Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 16

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20