Abnormal return Return LANDASAN TEORI

2. Menurut Mc Gouch 1993 Satu kerugian dilakukannya pemecahan saham bagi perusahaan adalah adanya biaya pemecahan yang termasuk didalamnya biaya transfer agen untuk proses sertifikat dan biaya lainnya, sedangkan bagi pemegang saham tidak ada kerugiannya. Biaya broker setelah stock split menimbulkan bertambahnya biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat stock split. Tingginya biaya broker ini merupakan daya tarik bagi broker untuk benar-benar melakukan analisis setepat mungkin agar harga saham berada pada tingkat perdagangan yang optimal serta mampu memberikan informasi yang menguntungkan bagi perusahaan dan investor.

2.4. Abnormal return

Menurut Jogiyanto 2008, abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap normal return yang merupakan return yang diharapkan oleh investor expected return. Selisih return akan positif jika return yang didapatkan lebih besar dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Selisih return akan bernilai negatif jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang dihitung. Menurut Jogiyanto 2005, studi peristiwa menganalisis return tidak normal dari sekuritas yang mungkin terjadi disekitar pengumuman dari suatu peristiwa. Abnormal return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Jadi, dapat disimpulkan bahwa abnormal return terjadi karena dipicu oleh adanya kejadian atau peristiwa tertentu, misalnya hari libur nasional, suasana politik, kejadian-kejadian luar biasa, stock split, penawaran perdana, suspend dan lain-lain. Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. Formulasinya adalah, sebagai berikut Jogiyanto, 2008: ARi,t = Ri,t – E [Ri,t] Keterangan: ARi,t : Abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. Ri,t : Return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t. E [Ri,t]: Return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t.

2.5. Return

Seorang investor selalu mengharapkan adanya return atau keuntungan dalam investasinya. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya Robert Ang,1997. Komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu current income pendapatan lancar dan capital gain keuntungan selisih harga. Current income adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividend dan sebagainya. Disebut pendapatan lancar maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara kas, sehingga dapat diuangkan dengan cepat. Misalnya kupon bunga obligasi yang membayar bunga dalam bentuk girocek, yang tinggal diuangkan, demikian juga dividend saham, yaitu dibayarkan dalam bentuk saham, yang dikonversi menjadi uang kas dengan cara menjual saham yang diterimanya Robert Ang,1997 Komponen yang kedua dari return adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih harga jual dan harga beli suatu instrument investasi. Capital gain sangat tergantung dari harga pasar instrument investasi yang bersangkutan, yang berarti bahwa instrument investasi tersebut habis diperdagangkan di pasar Karena dengan adanya perubahan perdagangan maka akan timbul perubahan. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi realized return merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini perlu dihitung karena dapat dujadikan alat ukur untuk menentukan return ekspektasi di masa mendatang. Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya. Return saham Ri,t sesungguhnya diperoleh dari harga saham harian sekuritas i pada periode t P i,t dikurangi harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 P i,t-1 , dibagi harga saham harian sekuritas i pada periode t-1 P i,t-1 , lebih jelasnya dapat diformulasikan, sebagai berikut Jogiyanto, 2008: Ri,t = Keterangan Ri,t : Return saham harian sekuritas i pada periode t Pi, t : Harga saham harian sekuritas i pada periode t Pi,t-1 : Harga saham harian sekuritas i pada periode t-1

2.6. Expected Return

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 84 79

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 91 79

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014

4 35 74

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 5 45

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21

Analisis Pengaruh Pengumuman Stock Split Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 16

Analisis Pengaruh Stock Split Terhadap Abnormal Return Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 20