4.2.1. Return Saham dan Return Pasar
Tabel 4.4 menunjukkan data dari 25 sampel selama 15 hari perdagangan saham yang terbagi dalam tujuh hari sebelum stock split, pada saat pengumuman
stock split dan pada tujuh hari sesudah pengumuman stock split. Rata-rata return saham pada T-7 sampai T-4 menunjukkan nilai positif akan tetapi cenderung
menurun. Hari ketiga menjelang stock split T-3 return saham bernilai negatif yaitu -0,001 yang menunjukkan harga menurun cukup banyak. Harga dari hari ke
hari cenderung menurun, maka dari itu perusahaan-perusahaan melakukan stock split. Return saham menjadi negatif dan penurunannya sangat signifikan pada saat
terjadi pemecahan saham stock split yaitu dari 0,006 menjadi -0,416. Hal ini dikarenakan adanya pemecahan saham dimana satu lembar saham dipecah
menjadi beberapa lembar saham yang mengakibatkan nilai nominal saham menjadi lebih kecil yang diikuti penurunan harga saham. Jika harga saham turun
drastis maka return akan bernilai negatif dan selisih dengan return saham sehari sebelum stock spit sangat jauh. Enam hari setelah stock split return masih bernilai
negatif namun menunjukkan peningkatan. Hal itu terjadi karena investor masih memiliki keragu-raguan untuk menanamkan modal pada perusahaan yang
melakukan stock split. Mereka lebih memilih menunggu return berubah menjadi positif karena sebagian besar investor tidak ingin mengalami kerugian. Mereka
hanya berfikir bagaimana bisa memperoleh return yang sebesar-besarnya dengan resiko yang sekecil-kecilnya.
Gambar 4.1 Grafik Return Saham dan Return Pasar Sebelum dan Sesudah Stock split.
4.2.2. Abnormal return
Peristiwa stock split yang terjadi dapat mempengaruhi reaksi pasar yang dapat ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang berarti bahwa sebuah
peristiwa mengandung informasi. Abnormal return yang positif bermakna suatu peristiwa membawa berita yang baik good news. Sedangkan abnormal return
yang negatif bermakna suatu peristiwa membawa berita buruk bad news. Tabel 4.4 pada T-7 sampai T-1 menunjukkan abnormal return yang positif
yang berarti bahwa return yang sesungguhnya lebih besar dari return yang diharapkan, sehingga diindikasikan terdapat berita baik good news dari tujuh
hari sebelum stock split hingga satu hari menjelang stock split. Terjadi abnormal return bernilai negatif pada saat hari pengumuman stock split karena rata-rata
return saham pada saat itu bernilai negatif sebagai akibat pemecahan saham yg diikuti penurunan harga saham. Hal itu menyebabkan return yang sesungguhnya
lebih kecil dari return yang diharapkan. Namun demikian, bukan berarti nilai abnormal return yg bernilai negatif itu membawa berita yg buruk karena memang
setiap perusahaan yang melakukan stock split, pada hari pengumuman stock split abnormal returnnya selalu bernilai negatif. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa satu
hari setelah stock split T+1 sampai tujuh hari setelah stock split T+7 masih menunjukkan abnormal return yg negatif karena reaksi investor yang negatif akan
tetapi nilainya semakin hari semakin meningkat.
Gambar 4.2 Rata-Rata Abnormal return Sebelum dan Sesudah Stock Split.
4.2.3. Trading volume activity