Yahya Harahap, Op.Cit., hal. 181.

Perdata, jual beli adalah suatu persetujuan yang mengikat pihak penjual berjanji menyerahkan suatu barang atau benda dan pihak lain yang bertindak sebagai pembeli mengikat diri berjanji untuk membayar harga. Pemindahan hak milik baru akan terjadi, apabila barangnya sudah diserahkan ke tangan si pembeli. Jadi selama penyerahan itu belum terjadi maka hak milik atas barang itu tetap berada di tangan si penjual. Ini ditegaskan dalam pasal 1459 Kitab undang-Undang Hukum Perdata . 88 Selama penyerahan barang itu belum terjadi, maka belum ada jual beli dan pada hakekatnya belum ada pengikatan apa-apa dari kedua belah pihak . 89 2. Kewajiban pihak pembeli membayar harga barang yang dibeli kepada penjual . Dari pengertiaan yang diberikan Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, persetujuan jual beli sekaligus membebankan dan kewajiban yaitu: 1. Kewajiban pihak penjual menyerahkan barang yang dijual kepada pembeli. 90 Menurut Salim H.S, perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian yang dibuat antara pihak penjual dan pihak pembeli. Di dalam perjanjian itu pihak penjual berkewajiban untuk menyerahkan objek jual beli kepada pembeli yang berhak menerima objek tersebut. 91 Pengertian jual beli dalam hukum adat sesuai dengan cara berpikir orang-orang Unsur yang terkandung dalam defenisi tersebut adalah: a. Adanya subjek hukum yaitu penjual dan pembeli. b. Adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan harga. c. Adanya hak dan kewajiban yang timbul antara para pihak penjual dan pembeli. 88 Wirjono Prodjodikoro, Op.Cit., hal. 18. 89 Ibid., hal. 19. 90

M. Yahya Harahap, Op.Cit., hal. 181.

91 Salim H S, Op.Cit., hal. 49. Universitas Sumatera Utara Indonesia, yang lebih bersifat mengalami sendiri secara nyata, lain dari pada cara berpikir orang barat yang lebih bersifat memperinci hal sesuatu melulu dalam pikiran dengan tiada suatu kenyataan. 92 Unsur pokok dalam perjanjian jual beli adalah barang dan harga, dimana antara penjual dan pembeli harus ada kata sepakat tentang harga dan benda yang menjadi objek jual beli. Suatu Perjanjian jual beli lahir dan sah apabila kedua belah pihak setuju tentang harga dan barang. Sifat konsensul dari jual beli tersebut ditegaskan dalam pasal 1458 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berbunyi “Jual beli dianggap sudah terjadi antara kedua belah pihak seketika ketika mereka mencapai kata sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang ini belum diserahkan maupun harganya belum dibayar”. 93 Adanya kesepakatan mengenai harga dan barang namun ada hal lain yang tidak disepakati terkait dengan perjanjian jual beli tersebut. Jual beli tetap terjadi karena tidak terjadi kesepakatan. Akan tetapi para pihak menyepakati unsur essensial dan perjanjian jual beli tersebut dan para pihak tidak mempersoalkan hal lainya, klausul-klausul yang dianggap berlaku dalam perjanjian tersebut merupakan ketentuan-ketentuan tentang jual beli yang ada dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata atau biasa disebut unsur naturalia. 94 Walaupun terjadi persesuaian kehendak dan pernyataan, namun belum tentu barang itu menjadi milik pembeli karena harus diikuti proses penyerahan atau levering benda yang tergantung kepada jenis bendanya yaitu: 95 1. Benda Bergerak 92 Wirjono Prodjodikoro, Op.Cit., hal. 19. 93 R. Subekti2, Op.Cit., hal. 2. 94 Ahmadi Miru, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 127. 95 Salim H. S, Op.Cit., hal. 49. Universitas Sumatera Utara Penyerahan benda bergerak dilakukan dengan penyerahan nyata dan kunci atas benda tersebut . 2. Piutang atas nama dan benda tidak bertubuh Penyerahan akan piutang atas nama dan benda tidak bertubuh lainnya dilakukan dengan sebuah akta autentik atau akta dibawah tangan. 3. Benda tidak bergerak Untuk benda tidak bergerak, penyerahannya dilakukan dengan pengumuman akan akta yang bersangkutan, di Kantor Penyimpan Hipotek. Mengenai sifat dari perjanjian jual beli, menurut para ahli Hukum Belanda, perjanjian jual beli hanya mempunyai sifat obligator, atau bersifat mengikat para pihak. 96

C. Subjek dan Objek Perjanjian Jual Beli Kios Pasar Tradisional Meranti Baru