Hak dan Kewajiban Dalam Perjanjian Jual Beli Kios Pasar Tradisional Meranti

ketentuan Pasal 1334 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Menjelaskan barang-barang yang baru akan ada dikemudian hari dapat menjadi suatu pokok perjanjian. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada larangan dari pembentuk undang-undang untuk menjadikan barang yang akan datang sebagai objek perjanjian, asalkan barang tersebut tidak diperdagangkan dan barang tersebut adalah miliknya sendiri. 100

D. Hak dan Kewajiban Dalam Perjanjian Jual Beli Kios Pasar Tradisional Meranti

Apabila kesepakatan antara para pihak penjual dan pembeli telah tercapai maka akan menimbulkan hak dan kewajiban diantara para pihak. Yang menjadi hak penjual adalah menerima harga barang yang telah dijualnya dari pihak pembeli. 101 1. Menyerahkan barangnya serta menjamin si pembeli dapat memiliki barang itu dengan tentram Dalam perjanjian jual beli kios antara Tiurma Tampubolon dan Bernika Sitorus bahwa penjual sudah menerima harga atas kios yang berada di Pasar Tradisional Meranti yang dibayar oleh pembeli. Sedangkan yang menjadi kewajiban pihak penjual ditegaskan dalam Pasal 1474 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa penjual mempunyai dua kewajiban pokok yaitu: Kewajiban menyerahkan hak milik meliputi segala perbuatan yang menurut hukum diperlukan untuk mengalihkan hak milik atas barang yang diperjualbelikan itu dari si penjual kepada si pembeli. 102 Dalam perjanjian jual beli kios antara Tiurma Tampubolon dan Bernika Sitorus 100 http:justitiaomnibous.blogspot.com, di akses 15 februari 2015. 101 Salim H. S, Op.Cit., hal. 54-55. 102 R. Subekti2, Op.Cit., hal. 9. Universitas Sumatera Utara bahwa penjual berkewajiban menjual dan menyerahkan 1 unit kios yang berada di Pasar Tradisional Meranti Baru dan menjamin pembeli bahwa kios dalam keadaan baik dan sudah dilengkapi dengan barang-barang yang menunjang usaha si pembeli. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata mengenal tiga jenis benda yaitu benda bergerak, benda tidak bergerak, dan benda tidak bertubuh maka penyerahan hak miliknya juga ada tiga macam yang berlaku untuk masing-masing barang tersebut yaitu: a. Penyerahan benda bergerak Mengenai penyerahan benda bergerak terdapat dalam Pasal 612 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyatakan penyerahan kebendaan bergerak, terkecuali yang bertubuh dilakukan dengan penyerahan yang nyata akan kebendaan itu oleh atau atas nama pemilik, atau dengan penyerahan kunci dari bangunan dalam mana kebendaan itu berada. b. Penyerahan benda tidak bergerak Mengenai penyerahan benda tidak bergerak diatur dalam Pasal 616 sampai 620 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang menyebutkan bahwa penyerahan barang tidak bergerak dilakukan dengan balik nama. Untuk tanah dilakukan dengan akta Notaris. c. Penyerahan benda tidak bertubuh Diatur dalam Pasal 613 Kitab Undang-undang hukum Perdata yang menyebutkan penyerahan akan piutang atas nama dilakukan dengan akta notaris atau akta dibawah tangan yang harus diberitahukan kepada debitur secara tertulis, Universitas Sumatera Utara disetujui dan diakuinya. Penyerahan tiap-tiap piutang karena surat bahwa dilakukan dengan penyerahan surat itu, penyerahan tiap-tiap piutang karena surat tunjuk dilakukan dengan penyerahan surat disertai dengan endosmen. 103 Dalam hal penyerahan berlaku ketentuan-ketentuan berikut: 104 1 Pada Pasal 1476 yang menyatakan biaya penyerahan dipikul oleh si penjual, sedangkan biaya pengambilan dipikul oleh si pembeli, jika tidak diperjanjikan sebelumnya. Ketentuan tersebut ada hubungannya dengan ketentuan bahwa penyerahan terjadi di tempat dimana barang yang terjual berada pada waktu penjualan, di tempat tinggal si penjual. 2 Ketentuan dalam Pasal 1482 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata bahwa kewajiban menyerahkan suatu barang meliputi segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya serta dimaksudkan bagi pemakaiannya tetap, beserta surat-surat bukti milik, jika itu ada. 2. Menanggung kenikmatan tentram atas barang tersebut dan menanggung terhadap cacat tersembunyi. Kewajiban untuk menanggung kenikmatan tentram merupakan konsekuensi dari pada jaminan yang oleh penjual diberikan kepada pembeli bahwa barang yang dijual dan diserahkan itu adalah sungguh-sungguh miliknya sendiri bebas dari suatu 103 Ahmadi Miru, Op.Cit., hal. 126. 104 R. Subekti2, Op.Cit., hal. 16-17. Universitas Sumatera Utara beban atau tuntutan dari suatu pihak. 105 Mengenai kewajiban untuk menanggung cacat tersembunyi, si penjual diwajibkan menanggung terhadap cacat-cacat yang tersembunyi, meskipun ia sendiri tidak mengetahui adanya cacat-cacat itu, kecuali jika, ia dalam hal demikian, telah minta diperjanjikan bahwa ia tidak diwajibkan menanggung sesuatu apa pun. Dalam Pasal 1508 dan 1509 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata jika si penjual sudah mengetahui cacat-cacat barang, maka ia diwajibkan mengembalikan harga pembelian yang telah diterimanya, ia juga diwajibkan mengganti semua kerugian yang diderita oleh si pembeli sebagai akibat bercacatnya barang yang dibelinya. 106 Hak dari si pembeli adalah menerima barang yang telah dibelinya, baik secara nyata maupun secara yuridis. Dalam perjanjian jual beli kios antara Tiurma tampubolon dan Bernika Sitorus disebutkan yang menjadi hak dari Bernika Sitorus sebagai pembeli Dari ketentuan tersebut dapat kita hubungkan dalam perjanjian jual beli kios antara Tiurma Tampubolon dan Bernika Sitorus bahwa pihak penjual yaitu Tiurma Tampubolon apabila ada cacat tersembunyi pada kios tersebut maka pihak penjual wajib menanggung kerusakan yang terjadi pada kios kecuali sudah membuat perjanjian kepada pihak pembeli yaitu Bernika Sitorus apabila ada kerusakan bukan lagi kewajiban dari pihak penjual. Tetapi apabila pihak penjual yaitu Tiurma Tampubolon sudah mengetahui cacat atau kerusakan pada kios sehingga pihak pembeli yaitu Bernika Sitorus merasa dirugikan maka Tiurma Tampubolon wajib mengembalikan harga pembelian kios tersebut kepada Bernika Sitorus. 105 Ibid., hal. 17. 106 Ibid., hal. 20. Universitas Sumatera Utara adalah bahwa kios yang terletak di Pasar Tradisional Meranti menjadi milik pembeli dan pembeli mempunyai hak milik penuh atas kios tersebut terhitung sejak tanggal penyerahan kios. Kewajiban pihak pembeli adalah membayar harga barang yang dibelinya sesuai dengan janji yang telah dibuat, memikul biaya yang ditimbulkan dalam jual beli. Misalnya biaya akta kecuali diperjanjikan sebaliknya. Menurut Subekti ada 3 kewajiban pokok pembeli yaitu: a. Memeriksa barang yang dikirim oleh penjual. b. Membayar harga barang sesuai dengan kontrak. c. Menerima penyerahan barang seperti disebut dalam kontrak . 107 Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1513 ditegaskan kewajiban utama pembeli adalah membayar harga pembelian pada waktu dan di tempat yang ditetapkan dalam persetujuan. Kewajiban pembeli untuk membayar harga barang termasuk tindakan mengambil langkah-langkah dan melengkapi dengan formalitas yang mungkin dituntut dalam kontrak atau oleh hukum dan peraturan untuk memungkinkan pelaksanaan pembayaran. Tempat pembayaran di tempat yang disepakati kedua belah pihak . 108 Oleh sebab itu dapat disimpulkan kewajiban dari pihak pembeli adalah merupakan hak bagi penjual dan sebaliknya. Kewajiban dari pihak Penjual adalah Dalam perjanjian jual beli kios antara Tiurma Tampubolon dan Bernika Sitorus kewajiban pembeli adalah membayar harga dari kios tersebut sebesar Rp.75.000.000,00,- tujuh puluh lima juta rupiah yang bukti pembayaran dibuat dalam suatu kwitansi. 107 Ibid., hal. 51. 108 Salim H. S, Op.Cit., hal. 57. Universitas Sumatera Utara merupakan hak bagi pihak pembeli .

E. Asas-Asas Hukum Dalam Perjanjian Jual Beli Kios Pasar Tradisional Meranti Baru