Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

atribut organisasional pada level individu disebut sebagai komitmen psikologikal psychological comitmen. Ketika penilaian ini dirasakan dan diterima oleh sebagian besar orang dalam tempat kerja, hal ini disebut sebagai komitmen organisasional organizational comitment. Pada karyawan yang memiliki komitmen terhadap perusahaan, maka karyawan tersebut merasa memiliki kepuasan dalam bekerja dan rela berbuat untuk kemajuan perusahaannya tersebut Chockalingan et. all, 2008 dalam Rini 2013: 76. Komitmen organisasi membutuhkan karyawan yang memiliki komitmen organisasi yang tinggi agar organisasi dapat terus bertahan serta meningkatkan jasa dan produk yang dihasilkannya Meyer dan Allen 1991 dalam Puspitawati 2011: 49. Organizational citizenship behavior merupakan sebuah sikap yang ditunjukkan oleh karyawan yang berdampak pada keberlangsungan kinerja dari perusahaan. Sikap dari karyawan tersebut dapat berupa sikap positif atau negatif. Karyawan yang puas cenderung untuk berbicara secara positif mengenai organisasinya, menolong orang lain atau rekan kerjanya dan berusaha untuk melakukan lebih dari yang diharapkan dalam pekerjaannya, sementara itu motivasi dan komitmen merupakan perilaku karyawan. Perilaku karyawan yang menunjukkan semangat kerja dapat membuat karyawan bekerja secara maksimal, semangat kerja yang ada pada karyawan yang membuat karyawan tersebut dapat bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Aslinda 2014 menemukan bahwa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara langsung berimplikasi positif terhadap organizational citizenship behavior melalui peran mediasi komitmen organisasi . Hal ini menunjukkan bahwa motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik terhadap organizational citizenship behavior melalui peran mediasi komitmen organisasi yang pada akhirnya akan meningkatkan organizational citizenship behavior. Motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, komitmen organisasi dapat meningkatkan organizational citizenship behavior karyawan dengan memastikan bahwa karywan memahami tujuan mereka dengan membantu dan mendorong karyawan yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan daripada beralih pada hukuman. Motivasi dan komitmen secara bersama dapat mempengaruhi organizational citizenship behavior karyawan PTPN VII Unit Usaha Bergen. Berikut ini akan digambarkan kerangka pikir dari penelitian: Motivasi Intrinsik O Organizational Citizenship Behavior Motivasi Ekstrinsik Komitmen Organisasi Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Achievement Recognition Responsibility Advencement Supervisi. Gaji Interpersonal relation Working condition Komitmen afektif Komitmen berkelanjutan Komitmen normatif Altruism. Conscientiousness Sportmanship. Courtesy. Civic virtue.

2.8 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Berdasarkan masalah penelitian, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha 1 = Motivasi intrinsik berimplikasi secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Ho 1 = Motivasi intrinsik berimplikasi tidak signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Ha 2 = Motivasi ekstrinsik berimplikasi secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Ho 2 = Motivasi ekstrinsik berimplikasi tidak signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Ha 3 = Komitmen organisasi berimplikasi secara signifikan terhadap organizational citizensip behavior. Ho 3 = Komitmen organisasi berimplikasi tidak signifikan terhadap organizational citizensip behavior. Ha= Motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan komitmen organisasi secara simultan berimplikasi secara signifikan terhadap organizational citizenship behavior. Ho= Motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan komitmen organisasi secara simultan berimplikasi tidak signifikan terhadap organizational citizenship behavior.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi 1995: 5, explanatory research adalah penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dapat dibedakan menjadi dua variabel dependen dan variabel independen.

3.2.1 Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2012: 59. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah organizational citizenship behavior Y.

3.2.2 Variabel Independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Variabel independen bebas yaitu yang menjelaskan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen terikat Sugiyono, 2012: 59. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari: X 1 motivasi intrinsik, X 2 motivasi ekstrinsik, X 3 komitmen organisasi. 3.3 Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 3.3.1 Definisi Konseptual Menurut Liyana 2015: 50, definisi konseptual yaitu suatu definisi yang masih berupa konsep dan maknanya masih sangat abstrak walaupun secara intuitif masih bisa dipahami maksudnya. Konseptual variabel adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas, dan tegas. Pengertian dari variabel-variabel yang diteliti dan akan dilakukan analisis lebih lanjut yaitu motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, dan komitmen organisasi dapat dijelaskan pada variabel berikut ini: 1. Motivasi intrinsik X 1 Menurut Nawawi 2000 dalam Akbar 2012: 10, motivasi intrinsik adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dalam diri individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya manfaat atau makna pekerjaan yang dilaksanakan. Dimensi motivasi intrinsik yaitu: 1. Keberhasilan Kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat untuk mencapai tujuan. 2. Pengakuanpenghargaan Pengakuan atas keberhasilan pelaksanaan tugas atau prestasi yang dicapai setiap pegawai oleh pimpinan dapat menciptakan kegairahan kerja. 3. Tanggung jawab Pemberian tanggung jawab kepada setiap pegawai harus diikuti dengan pemberian wewenang terhadap pelaksanaan tugas masing-masing. 4. Pengembangan Pengembangan diri adalah kesempatan kepada karyawan untuk maju dan berkembang dalam hal pekerjaan. 2. Motivasi Ekstrinsik X 2 Menurut Nawawi 2000 dalam Akbar 2012: 11, motivasi ekstrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar pekerja sebagai individu, berupa suatu kondisi yang mengharuskan pekerja untuk melaksanakan pekerjaan secara maksimal. Dimensi motivasi ekstrinsik yaitu: 1. Pengawasan Pengawasan yang terkait bagaimana bimbingan, dukungan, pengawasan dari atasan kepada karyawan. 2. Gaji Gaji adalah besarnya imbalan yang diberikan kepada karyawan selain upahgaji dan harus disesuaikan dengan hasil yang dicapai. 3. Hubungan antar pribadi Hubungan perseorangan antara bawahan dengan atasannya, tingkat keberadaan sosial karyawan dalam pekerjaan.