Menurut Suta 2000, salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemajuan pasar modal suatu negara adalah terletak pada tingkat variasi instrumen investasi yang
tersedia. Semakin maju pasar modal, semakin bervariasi instrumen pasar yang diperdagangkan di bursa. Instrumen pasar modal tersebut antara lain :
A. Reksadana
Menurut Suta 2000, reksadana secara sederhana diartikan sebagai wadah berinvestasi untuk dapat mengembangkan uang di pasar modal. Pemodal menyertakan
dananya dalam satu jenis reksadana mutual fund, lalu manajer investasi mengelola dana tersebut untuk meraih keuntungan dan memberikan imbal hasil return kepada
pemodal atas penyertaan dananya. Reksadana merupakan instrumen investasi jangka panjang, sehingga kinerja yang tercermin dalam return yang diperoleh dari investasi
tersebut belum bisa dilihat hanya dalam waktu satu atau dua bulan. Umumnya hasil investasi di reksadana lebih besar dibandingkan dengan bunga deposito.
Reksadana merupakan salah satu alat pemerataan kesempatan untuk memperoleh hasil investasi, terutama kepada pemodal kecil, karena dengan modal yang
relatif kecil, pemodal sudah dapat ikut berinvestasi melalui efek-efek di pasar modal meskipun secara tidak langsung. Dilihat dari sisi pemodal, reksadana memberikan
beberapa manfaat atau keuntungan, antara lain : 1
Pengelolaan dana dilakukan secara profesional oleh manajer investasi.
2
Adanya diversifikasi untuk penyebaran resiko.
3 Kekayaanaset reksadana disimpan secara aman oleh bank kustodian karena
dipisahkan dengan aset bank kustodian itu sendiri.
4 Bagi reksadana terbuka memberikan jaminan likuiditas kepada para pemodal,
karena manajer investasi wajib membeli kembali sahamunit penyertaan yang
dikeluarkan.
5
Adanya pilihan jenis investasi sesuai dengan kehendak dari para investor. B.
Obligasi
Suta 2000 memberikan penjelasan tentang obligasi yang merupakan bukti utang dari perusahaan. Penerbit obligasi menerima pinjaman dari pemegang obligasi
dengan ketentuan-ketentuan yang sudah diatur, baik mengenai jatuh tempo pelunasan utang, bunga yang dibayarkan, besarnya pelunasan dan ketentuan-ketentuan tambahan
lainnya. Ada beberapa keuntungan dari perusahaan bila menerbitkan obligasi, antara lain tidak ada campur tangan pemilik dana terhadap perusahaan dan tidak ada
controlling interest oleh pemilik obligasi terhadap perusahaan seperti halnya perusahaan
menerbitkan saham. Kemudian dana obligasi dapat digunakan dalam jangka panjang. Untuk dapat berkembang, pasar obligasi harus mampu memberikan tingkat return yang
lebih menarik dibandingkan dengan investasi lain dan kemasan produknya obligasi harus dapat menarik investor. Yang menjadi hambatan dalam pengembangan tersebut,
antara lain : 1
Tingkat suku bunga yang tinggi dan biaya obligasi yang relatif mahal.
2
Lemahnya infrastruktur perdagangan obligasi.
3 Terbatasnya variasi instrumen di bursa efek.
C. Sekuritisasi Aset