Penelitian Sebelumnya Kerangka Pemikiran

tinggi. Secara sederhana, indeks harga adalah suatu angka yang digunakan untuk membandingkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya Anoraga dan Pakarti, 2006. Demikian juga dengan indeks harga saham, indeks di sini akan membandingkan perubahan harga saham dari waktu ke waktu. Apakah suatu harga saham mengalami penurunan atau kenaikan dibandingkan dengan suatu waktu tertentu. Penentuan indeks harga saham bisa dibedakan menjadi dua, yaitu yang disebut dengan indeks harga saham individu dan indeks harga saham gabungan IHSG. Indeks harga saham individu hanya menunjukkan perubahan dari satu harga saham suatu perusahaan. Indeks ini tidak bisa mengukur harga dari suatu saham perusahaan tertentu apakah mengalami perubahan, kenaikan atau penurunan. Bisa dikatakan bahwa indeks individual saham merupakan suatu nilai yang mempunyai fungsi mengukur kinerja kerja suatu saham tertentu terhadap harga dasarnya. Sedangkan IHSG menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek. Indeks inilah yang paling banyak digunakan dan dipakai sebagai acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal. IHSG bisa dipakai untuk menilai situasi pasar secara umum atau mengukur apakah harga saham mengalami kenaikan atau penurunan. IHSG melibatkan seluruh harga saham yang tercatat di bursa Anoraga dan Pakarti, 2006.

2.4. Penelitian Sebelumnya

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ratnawati 2000, menyatakan bahwa variabel ekspor Indonesia, nilai tukar riil, tingkat suku bunga SBI dan indeks harga saham Singapura berpengaruh secara signifikan terhadap volume transaksi saham di BEJ, baik secara individu uji t-test maupun uji serentak F-test pada derajat kepercayaan 95 atau pada p-value 0.2 . Uji ketepatan model menunjukkan bahwa 63.4 perubahan-perubahan variabel terikat mampu dijelaskan oleh variabel bebas. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa transaksi saham di BEJ dapat dipengaruhi oleh variabel-variabel tersebut pada tahun 1995-2000. Marciano dan Suyanto 2004, dalam penelitiannya mengatakan bahwa kebijakan suku bungan sebagai salah satu instrumen moneter memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap harga-harga saham di pasar modal Indonesia. Inflasi dan kinerja ekspor hanya berpengaruh secara jangka panjang dan positif terhadap perilaku harga-harga saham di Indonesia. Secara keseluruhan, kinerja ekonomi makro dicerminkan pada harga-harga saham dalam jangka panjang. Penelitiannya selanjutnya dilakukan oleh Kusuma 2005, meneliti mengenai pengaruh aliran investasi portofolio di Indonesia terhadap perubahan nilai tukar rupiah. Dalam penelitiannya menggunakan metode TSLS Two Stage Least Square. Data-data yang digunakan seperti inflasi, nilai tukar riil, tingkat suku bunga dan investasi portofolio. Implikasi yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yaitu menyeimbangkan kebijakan moneter dan fiskal dalam mempertahankan kestabilan nilai tukar yang akan berdampak pad aliran investasi portofolio yang memiliki hubungan timbal balik dengan perubahan nilai tukar.

2.5. Kerangka Pemikiran

Dengan sejumlah permasalahan dan tujuan yang dirumuskan dalam penelitian ini, secara garis besar tahapan-tahapan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1. Untuk menjawab permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan, maka sebagai langkah awal dilakukan studi literatur melalui berbagai sumber mengenai teori-teori ekonomi dan hasil penelitian sebelumnya yang terkait dengan aliran investasi portofolio dan pasar modal. Kemudian dibuat suatu hipotesis berdasarkan studi literatur tersebut. Hipotesis tersebut akan diuji dengan membandingkannya terhadap data yang telah dianalisis sesuai permasalahan. Adapun analisis yang dilakukan terhadap data meliputi analisis model analisis investasi portofolio terhadap perkembangan pasar modal baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan metode analisis VAR Vector Autoregresion dan VECM Vector Error Correction Model menggunakan pengujian Johansen kointegrasi yang berguna untuk menjawab permasalahan. Hasil analisis terhadap data tersebut kemudian dapat dilihat perbandingan sebelum, saat, dan pasca krsisis serta dibandingkan dengan hipotesis. Sehingga pada akhirnya akan dicapai suatu kesimpulan dan berguna untuk menemukan suatu saran. Alur pemikiran penelitian dapat dijelaskan oleh diagram alur sebagai berikut ; Gambar 2.1. Alur Pemikiran Penelitian Kausalitas investasi portofolio dengan IHSG dalam jangka pendek dan jangka panjang Tujuan Jangka Pendek : Jangka Panjang : Data Sekunder Sebelum Krisis, Setelah Krisis, dan Gabungan Analisis Model Investasi Portofolio terhadap perkembangan IHSG di Indonesia sebelum, pasca krisis dan gabungan Pengujian dengan VAR dan VECM Kesimpulan dan Saran IHSG Investasi t f li Investasi f li IHSG perban dingan

III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang akan diambil berasal dari beberapa instansi terkait, antara lain : BEI PT. Bursa Efek Indonesia , International Financial Statistics IFS, dan BI Bank Indonesia . Data-data yang digunakan merupakan data time series kuartalan periode sebelum krisis dari kuartal I 1990 sampai kuartal III 1997 dan periode setelah krisis dari kuartal I 2000 sampai kuartal IV 2007 serta periode gabungan dari kuartal I 1990 sampai kuartal IV 2007 yang merupakan data Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dan investasi portofolio INVP. Tabel 3.1. Data, Satuan, Simbol, dan Sumber Data No Jenis Data Satuan Simbol Sumber 1 Indeks Harga Saham Gabungan - IHSG BEI 2 Investasi Portofolio Miliar Rupiah INVP IFS dan BI Sumber :BEI, IFS dan BI berbagai edisi dari tahun 1990 sampai 2007. 3.2. Metode Analisis Data Penelitian ini akan menggunakan alat analisis VAR Vector Autoregression jika data yang digunakan stasioner dan tidak terkointegrasi atau dilanjutkan dengan menggunakan alat analisis VECM Vector Error Correction Model jika data yang digunakan stasioner namun terkointegrasi. Vector Autoregression VAR adalah salah satu bentuk model ekonometrika yang menjadikan suatu peubah sebagi fungsi linear dari konstanta dan lag dari peubah itu sendiri serta nilai lag dari peubah lain yang terdapat dalam suatu sistem persamaan tertentu. Menurut Gujarati 2003, keunggulan metode VAR dibandingkan dengan metode ekonometri konvensional adalah :