memperoleh data kuantitatif yang akan dianalisis dengan statistik untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian.
3.4.1.3 Metode Observasi
Menurut Arikunto 2009: 30 metode observasi adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, serta pencatatan
secara sistematis. Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang menunjukkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. Selain itu, metode
observasi ini juga digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis lisan siswa.
3.4.2 Alat Pengumpulan Data
Pada prinsipnya, penelitian dimaksudkan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Untuk melakukan pengukuran tersebut diperlukan suatu alat ukur yang
dinamakan instrumen penelitian. Ruseffendi 2001 mengatakan bahwa dalam penelitian, instrumen harus memenuhi dua persyaratan penting sebagai intrumen
yang baik, yakni validitas dan reliabilitasnya harus tinggi. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematis. Sebelum tes tersebut
diberikan kepada siswa di kelas kontrol dan siswa di kelas eksperimen, tes tersebut harus disusun, diuji coba, dan dianalisis terlebih dahulu. Secara rinci
dijabarkan sebagai berikut.
3.4.2.1 Penyusunan Perangkat Tes
1. Menentukan materi.
2. Menentukan kisi-kisi soal.
3. Membuat soal.
4. Membuat kunci jawaban untuk setiap butir soal.
5. Menentukan waktu yang diperlukan.
3.4.2.2 Pelaksanaan Tes Uji Coba
Tes uji coba diberikan kepada kelas uji coba. Tes tersebut diujikan setelah kelas uji coba diberikan pembelajaran yang memuat kegiatan-kegiatan yang
membangun kemampuan komunikasi matematis siswa.
3.4.2.3 Analisis Perangkat Tes
Sebelum perangkat tes digunakan sebagai alat ukur kemampuan komunikasi matematis, terlebih dahulu tes tersebut harus dianalisis validitasnya. Jika sudah
valid, maka tes tersebut perlu diuji cobakan di kelas uji coba. Hasil tes tersebut kemudian dianalisis reliabilitasnya. Analisis validitas dan reliabilitas tersebut
digunakan untuk mengetahui kualitas perangkat tes. Berikut adalah penjabaran analisis perangkat tes kemampuan komunikasi matematis yang diuji cobakan pada
kelas uji coba. 3.4.2.3.1 Validitas
Sebelum perangkat tes diuji cobakan, terlebih dahulu perangkat tes harus diuji validitasnya. Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid
Arikunto, 2009: 64. Validitas yang dimaksud adalah validitas konstrak dan validitas isi. Untuk menguji validitas tersebut dapat digunakan pendapat ahli.
Dalam hal validitas konstrak, para ahli dimintai pendapat mengenai tes yang akan diuji cobakan. Pendapat para ahli dapat berupa beberapa hal, seperti instrumen
dapat digunakan tanpa perbaikan, sedikit perbaikan, banyak perbaikan, atau bahkan instrumen tidak dapat digunakan. Sedangkan validitas isi dapat dilakukan
dengan membandingkan isi tes dengan materi yang akan diujikan. Validitas isi ini dapat dilihat dari kisi-kisi tes.
3.4.2.3.1 Reliabilitas Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto. 2009: 86. Jadi, suatu tes di
katakan reliabel atau reliabilitasnya tinggi jika hasilnya tetap atau “ajeg”. Seperti validitas yang dapat diukur dengan teknik korelasi product moment,
reliabilitas juga dapat diukur dengan teknik tertentu. Arikunto 2009: 109 menyatakan rumus untuk mengukur reliabilitas adalah sebagai berikut.
∑
dimana
∑
∑
dan
∑
∑
dengan, = reliabilitas tes secara keseluruhan
n = jumlah butir soal
∑ = jumlah varians skor butir soal
= varians skor total = varians skor butir
∑ = jumlah skor total kuadrat
∑ = kuadrat dari jumlah skor
∑ = jumlah skor total kuadrat butir soal
∑ = kuadrat dari jumlah skor butir soal
3.4.2.4 Analisis Butir Soal