3.4.2.4 Analisis Butir Soal
Sebelum butir-butir soal pada tes kemampuan komunikasi matematis yang diuji cobakan digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih dahulu buti-butir soal tersebut harus dianalisis validitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui butir soal yang dapat atau tidak dapat digunakan dalam tes kemampuan komunikasi matematis untuk siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Berikut penjabaran dari analisis butir-butir soal. 3.4.2.4.1 Validitas
Validitas tiap butir soal dapat menentukan butir soal tersebut dapat digunakan atau tidak dalam tes. Untuk mengetahui validitas butir soal pada instrumen penelitian,
peneliti menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Arikunto 2009: 72 dalam buku
nya, “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”, telah menuliskan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
dengan, = koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y
N = banyaknya peserta tes
∑ = jumlah skor per item
∑ = jumlah skor total
= jumlah kuadrat skor item ∑
= jumlah kuadrat skor total
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut: -
0,800 1,00 : sangat tinggi
- 0,600
0,800 : tinggi -
0,400 0,600 : cukup
- 0,200
0,400 : rendah -
0,00 0,200 : sangat rendah.
3.4.2.4.2 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Arikunto, 2009: 211. Rumus yang digunakan untuk
mencari daya pembeda butir soal dalam bentuk uraian adalah menggunakan uji t sebagai berikut.
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
∑ ∑
dengan, ̅̅̅ = rata-rata dari kelompok atas
̅̅̅ = rata-rata dari kelompok bawah ∑
= jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok atas ∑
= jumlah kuadrat deviasi individu dari kelompok bawah n
= 27 dari jumlah peserta tes Hasil perhitungan dibandingkan dengan t
tabel
dengan dk = n
1
– 1 + n
2
– 1 dan α = 5. Jika t
hitung
˃ t
tabel
maka daya beda soal tersebut signifikan. Dalam hal lainnya daya beda soal tersebut tidak signifikan.
3.4.2.4.3 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar
Arikunto, 2009: 207. Tingkat kesukaran dilambangkan dengan TK. Rentang TK berada pada 0
– 1 dengan 0 adalah soal yang dikatakan mudah dan 1 adalah soal yang dikatakan sulit. Rumus yang digunakan untuk mencari TK adalah
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut.
- Soal dengan 0.00 0.30 adalah soal mudah.
- Soal dengan 0.30 0.70 adalah soal sedang.
- Soal dengan 0.70 1.00 adalah soal sukar.
3.4.3 Teknik Analisis Data