propinsi untuk menentukan sekolah-sekolah yang dipakai sampel dalam penelitian ini. Dalam hal ini diperoleh masukan untuk mengirim angket kepada 200 sekolah
dasar yang sudah mempunyai izin pembelajaran mengajar Bahasa Inggris sebagai muatan lokal di sekolah masing-masing. Kegiatan tersebut memakan waktu 1
bulan. Setelah diperoleh data melalui angket, kemudian dipilih 6 sekolah dasar dari 6 eks-karesidenan yang mempunyai guru Bahasa Inggris yang mempunyai
latar belakang S1 beserta wakil siswa kelas IV, V, dan VI untuk diwawancarai. Kegiatan ini pun dilaksanakan dengan waktu 1 bulan.
3.3 Pengembangan Draft Materi Ajar
3.3.1 Bentuk Penelitian
Tahap kedua ini berbentuk research of best practices, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh model terbaik di antara model-model yang
telah ada. Dalam penelitian ini model yang diharapkan adalah “materi ajar muatan lokal bahasa Inggris SD di Jawa Tengah yang berwawasan sosiokultural”.
Maksudnya adalah bahwa materi ajar berbahasa Inggris tersebut berisi topik- topik tentang sosiokultural yang ada di Jawa Tengah.
3.3.2 Sumber Data
Sumber data dari penelitian tahap ini adalah buku-buku materi yang sudah ada dan banyak digunakan di SD di Jawa Tengah. Selain itu, sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari angket dan hasil wawancara dengan guru maupun siswa. Data yang diperoleh tersebut adalah data mengenai buku-
buku yang digunakan, termasuk di dalamnya mengenai kelebihan dan kelemahan dari masing-masing buku yang digunakan sebagai materi ajar muatan lokal
Bahasa Inggris. Keperluan data ini dimaksudkan untuk mengembangkan prototipe model materi ajar bahasa Inggris yang berwawasan sosiokultural.
3.3.3 Prosedur penelitian
Untuk memperoleh model yang diharapkan, peneliti mengembangkan draft bakal model materi ajar yang langkahnya adalah sebagai berikut. Peneliti
1 mengumpulkan beberapa materi ajar masukan dari angket tentang buku- buku bahasa Inggris yang lazim digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris
SD di Jawa Tengah, 2 mengkaji materi-materi tersebut dengan cara mengidentifikasi kelebihan dan
kelemahan masing-masing materi ajar dilihat dari relevansi substansi materi dengan kurikulum muatan lokal yang ada di dalamnya,
3 memanfaatkan kelebihan atau hal-hal yang dianggap baik dari masing-masing materi pelatihan tersebut sebagai dasar untuk membuat draft materi ajar,
4 menyusun draft materi ajar dengan mempertimbangkan a teori penyusun materi ajar yang baik, b hasil kajian dari materi ajar yang ada, dan c
masukkan dari para responden baik melalui angket maupun wawancara, 5 mereview dan merevisi draft materi ajar yang telah disusun. Review dilakukan
dengan teknik small group discussion di antara peneliti dan praktisi pembelajaran Bahasa Inggris SD di Jawa Tengah. Review difokuskan pada
substansi materi dan bentuk materi ajar yang berwawasan sosiokultural.
3.3.4 Waktu dan tempat penelitian