Status Guru SD Tingkat Pendidikan Responden

kondisi guru bahasa Inggris di Jawa Tengah, berikut ini dipaparkan hasil penelitiannya.

4.3.1 Status Guru SD

Guru merupakan elemen penting dalam melakukan pengembangan materi ajar yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris di SD sebagai mata pelajaran Mulok. Di antara jumlah guru yang dimiliki oleh tiap-tiap SD, guru satu dengan lain memiliki tuntutan tugas dan kewajiban yang berbeda-beda. Meski tugas dan kewajiban guru secara garis besar dapat dikatakan sama, tetapi tugas dan kewajiban dapat berbeda bila status guru di suatu SD berbeda pula. Perbedaan ini memberikan maksud agar rasa tanggung jawab guru terhadap keberhasilan mendidik anak dapat dicapai. Dengan demikian, status guru memiliki pengaruh juga dalam memberikan pelayanan pembelajaran di kelas. Dari 200 responden yang ada, terdapat 145 orang berstatus guru kelas dan 55 orang berstatus guru muatan lokal bahasa Inggris. Dengan demikian persentase responden menurut status guru adalah 72,5 responden berstatus sebagai guru kelas dan sebanyak 27,5 berstatus sebagai guru muatan lokal bahasa Inggris. Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh tabel persentase responden menurut status guru berikut ini. Tabel 9. Persentase responden menurut status guru Status Guru Frekuensi Persentase Guru Kelas 145 72,5 Guru B. Inggris 55 27,5 Total 200 100 Tabel persentase di atas menunjukkan keterangan bahwa hanya ada 55 orang guru yang berstatus guru muatan lokal atau hanya sekitar 27,5 dari keseluruhan responden yang berjumlah 200 orang. Dari hasil persentase ini dapat disimpulkan bahwa jumlah guru muatan lokal bahasa Inggris masih sangat kecil dibandingkan jumlah guru kelas yang mengajar bahasa Inggris.

4.3.2 Tingkat Pendidikan Responden

Identitas responden yang berkaitan dengan tingkat pendidikan terakhir guru, menunjukan bahwa dari 200 responden, pendidikan terakhir yang ditempuh meliputi Sarjana Strata 2 S2, Sarjana Strata 1 S1, Diploma 3 D3, Diploma 2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar D2 PGSD, dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA. Guru yang berpendidikan S2 berjumlah 2 orang, guru yang berpendidikan S1 berjumlah 104 orang, guru yang berpendidikan D3 berjumlah 22 orang, guru yang berpendidikan D2 PGSD berjumlah 52 orang, dan guru yang berpendidikan SLTA berjumlah 20 orang. Kemudian dari data di atas, diperoleh tabel persentase responden menurut tingkat pendidikan berikut ini. Tabel 10. Persentase responden menurut tingkat pendidikan. Pendidikan. Frekuensi Persentase SLTA 20 10 D2 52 26 D3 22 11 S1 104 52 S2 2 1 Total 200 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa responden umumnya berpendidikan Sarjana S1 yaitu sebanyak 104 orang atau sebesar 52, responden yang berpendidikan D2 PGSD sebanyak 52 orang atau sebesar 26, responden yang berpendidikan D3 sebanyak 22 orang atau sebesar 11, responden yang berpendidikan SLTA sebanyak 20 orang atau sebesar 10, dan responden yang berpendidikan S2 sebanyak 2 orang atau sebesar 1. Namun demikian, dari tingkat pendidikan yang ditempuh responden, sebagian besar bidang ilmu yang ditekuni adalah non bahasa Inggris. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 11. Persentase responden menurut bidang ilmunya Bidang Ilmu Frekuensi Persentase B. Inggris 56 28 Non B. Inggris 144 72 Total 200 100 Tabel di atas memberikan keterangan bahwa dari 200 orang responden, yang berpendidikan bahasa Inggris hanya berjumlah 56 orang atau sebesar 28, sedangkan responden yang berpendidikan bidang ilmu non bahasa Inggris berjumlah 144 orang atau sebesar 72. Dapat ditarik simpulan, bahwa jumlah guru bahasa Inggris yang memiliki latar belakang pendidikan bahasa Inggris lebih kecil dibanding jumlah guru bahasa Inggris yang memiliki latar belakang pendidikan bidang ilmu non bahasa Inggris.

4.3.3 Pelatihan Bahasa Inggris yang Pernah diikuti Responden