B. DISKUSI KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA
Berdasarkan analisis PCA Gambar 12, diperoleh kesimpulan bahwa sampel Virginia dan Tahiti grade II mempunyai karakteristik yang sama karena
berada pada kuadran yang sama, yaitu karakteristik alkalinitas abu total, abu terlarut dan abu total. Kedua sampel ini juga memiliki karakter yang hampir
sama dengan G11, tapi dapat dibedakan dari kadar vanilinnya. Abu total dan abu terlarut memiliki hubungan yang sangat dekat, begitu pula dengan
alkalinitas abu total. Hal ini sesuai dengan pernyataan Reineccius 1994 yang menyebutkan apabila dilakukan penambahan alkali dalam pembuatan ekstrak
panili, maka akan berubah pula nilai kelarutan dan alkalinitasnya. Sampel Cobra dan Djasulawangi terlihat lebih dekat kepada karakteristik Standar.
Hubungan antara total asam dan alkalinitas abu terlarut sangat erat positif pada sampel djasulawangi dan menjadi pembeda dari sampel ekstrak yang lain.
Sedangkan sampel Tahiti grade I dikenali karakteristiknya dari kadar vanilinnya. Sampel terakhir adalah S7 yang tidak memiliki karakteristik yang
khas dengan karakteristik yang ada.
PC1 P
C 2
3 2
1 -1
-2 -3
-4 2
1
-1 -2
TotalAsam Alk AbuTerlar ut
Alk AbuTotal AbuTerlarut
AbuTotal Vanillin
Standar
G11 Djasulaw angi
S7 Cobro Pure Vanilla Extract
Virginia Dare Grade I I
Tahiti
Scatterplot of PC2 vs PC1
Gambar 12. Biplot sifat fisikokimia dengan sampel ekstrak panili Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel
G11hasil penelitian memiliki karakteristik fisikokimia terutama kadar abu,
abu terlarut dan alkalinitas abu total yang cukup dekat dengan sampel Tahiti grade I, tahiti Grade II dan Virginia yang termasuk sampel dari importir.
Sedangkan sampel Cobra dan Djasulawangi dari eksportir memiliki karakteristik yang mengarah pada Standar walaupun tidak cukup dekat, tapi
dapat dibedakan dari sampel yang lain melalui karakteristik total asam dan alkalinitas abu terlarut. Sedangkan sampel S7 hasil penelitian tidak mendekati
karakteristik ekstrak manapun. Berdasarkan hasil analisis sifat fisikokimia, diperoleh hasil bahwa sampel
G11, Cobra dan Djasulawangi memenuhi nilai standar FDA pada kadar abu, abu terlarut, alkalinitas abu terlarut, alkalinitas abu total, lead number dan
kadar vanilin. Hal ini menunjukkan ketiga ekstrak panili tersebut asli atau sesuai dengan mutu yang ditetapkan FDA dan G11 memiliki karakter
fisikokimia yang mirip dengan sampel ekstrak panili eksportir.
C. ANALISIS SENSORI