ANALISIS SENSORI TINJAUAN PUSTAKA

Standar ekstrak panili berdasarkan FDA adalah kadar etanol 350 mll atau lebih, mengandung gliserin, propilen glikol, gula, dan sirup sebagai pengental dan pemanis, anti kempal pada produk akhir tidak lebih dari 20 gkg, kekuatan two fold, kadar vanillin 1.1-3.5 gl, abu 2.2-4.32 gl, abu terlarut 1.79-3.57 gl, lead number 4.0-7.4, alkalinitas abu total 300-540 ml 0.1 N asaml, alkalinitas abu terlarut 220-400 ml 0.1 N asaml, total asam 300-520 ml 0.1 N basal, dan keasaman selain vanillin 140-420 ml 0.1 N basal Heath, 1978.

C. ANALISIS SENSORI

Analisis sensori merupakan analisis yang menggunakan manusia sebagai instrumen, dimana kemungkinan terjadi penyimpangan sangat besar. Dasar-dasar dari faktor fisiologi dan psikologi yang dapat berpengaruh terhadap penilaian sensori harus dipahami untuk meminimalisasi penyimpangan atau penilaian yang berubah-ubah, Meilgaard et al., 1999. Menurut Noble 2002, analisis sensori pada analisis flavor mirip dengan analisis menggunakan instrumen, yaitu menggunakan standar yang baku dan dalam suatu kondisi yang terkontrol. Semua faktor eksternal yang dapat membiaskan penilaian harus disingkirkan. Test harus difasilitasi sebaik mungkin sehingga dapat mencegah berbagai gangguan. Respon secara obyektif terhadap sifat makanan diperoleh dengan penilaian organoleptik melalui penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan, dan pendengaran Piggott et al., 1998. Terdapat beberapa metode dalam mendeskripsikan sifat makanan, yaitu secara kualitatif dan secara kuantitatif. Menurut Meilgaard et al., 1999 semua metode analisis deskripsi menggunakan penilaian baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif, menuntut panelis untuk dapat mendeteksi dan menggambarkan atribut-atribut sensori sedekat mungkin. Metode kualitatif dilakukan untuk mendapatkan dan mengembangkan bahasa, sehingga dapat menggambarkan sampel yang nantinya sangat penting untuk analisis secara kuantitatif, sedangkan metode kuantitatif mendeskripsikan karakteristik sensori suatu produk dengan memberikan penilaian yang menggambarkan sampel dalam suatu skala interval. Metode kuantitatif yang cukup sering digunakan yaitu Quantitative Descriptive Analysis QDA yaitu suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan suatu karakteristik sensori suatu produk secara matematis Zook dan Pearce, 1988 dalam Aryati 2003. QDA menggunakan panelis terlatih yang memberi penilaian terhadap intensitas atribut suatu produk yang dibandingkan dengan standar pada skala garis sepanjang 6 inci 15 cm. Data QDA setelah mengalami transformasi data dapat ditampilkan dalam bentuk grafik majemuk jaring laba-laba spider web atau menggunakan Multivariate Analysis dengan aplikasi teknik Principal Component Analysis PCA.

D. PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS