3. Pengaruh variabel pengawasan terhadap kinerja pegawai PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk SBU III Medan.
H0 : b3 = 0. Artinya pengawasan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT Perusahaan Gas Negara Persero
Tbk SBU III Medan.
3.10. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar diperoleh perkiraan yang tidak bias dan demi efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang
harus dipenuhi yaitu:
3.10.1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data
dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai plot seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke
kiri atau menceng ke kanan Situmorang et al, 2008:62.
3.10.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara
sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahuai ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF
Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas Situmorang et al, 2008:104.
Universitas Sumatera Utara
H0 : b3 ≠ 0. Artinya pengawasn secara parsial berpengaruh terhadap
kinerja pegawai PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk SBU III Medan.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
H0 diterima jika t , dan kriteria pengambilan
keputusannya adalah:
hitung
t
tabel
H0 ditolak H1 diterima jika t pada α = 5
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian
Menurut sejarah PGN akan membawa kita ke periode kolonialisasi Belanda saat pertama kali PGN didirikan sebagai sebuah perusahaan swasta
Belanda dengan nama Firma I. J. N. Eindhoven Co. Gravenhage pada tahun 1859. Firma ini bergerak di bidang pembuatan dan pendistribusian gas buatan atau
yang lebih dikenal dengan sebutan gas kota yang dihasilkan dari batu bara dan minyak bakar. Pada tahun 1950, perusahaan ini diambil alih oleh pemerintah
Belanda dan diberi nama NV. Netherland Indische Gaz Maatschapij NV. NIGM. Pada tahun 1958, saat diambil alih oleh pemerintah Indonesia nama perusahaan
diganti menjadi Badan Pengambil Alih Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas BP3LG yang kemudian beralih status menjadi BPU-PLN pada tahun 1961. Pada
tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1965, perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan negara dan diberi nama Perusahaan
Negara PN Gas. PN Gas memasuki periode baru dalam sejarahnya saat mulai
mendistribusikan gas bumi yang berkualitas tinggi dan ramah lingkungan menggantikan gas kota yang berkualitas rendah dan tidak ramah lingkungan untuk
Universitas Sumatera Utara