Perumusan Masalah Muniya Alteza, M.Si., Ketua Penguji yang telah memberikan bimbingan dan

proporsi debt dan equity yang digunakan untuk membiayai perusahaan, Mardiati, Rahmat, dan Putri, 2012. Akan tetapi, setelah menghilangkan asumsi tentang ketiadaan pajak, hutang dapat menghemat pajak yang dibayar karena hutang menimbulkan pembayaran bunga yang mengurangi jumlah penghasilan yang terkena pajak sehingga nilai perusahaan bertambah. b. Trade off theory Teori trade off menjelaskan adanya hubungan antara pajak, risiko kebangkrutan dan penggunaan hutang yang disebabkan keputusan struktur modal yang diambil perusahaan, Brealey dan Myers, 1991 dalam Sulistiyani, 2013. Trade off theory menyatakan bahwa struktur modal optimal tercapai pada saat terjadi keseimbangan antara manfaat penggunaan utang dengan biaya menggunakan hutang. Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan. Trade-off theory mempunyai implikasi bahwa manajer akan berpikir dalam kerangka trade-off antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan dalam penentuan struktur modal. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi tentu akan berusaha mengurangi pajaknya dengan cara meningkatkan rasio hutangnya, sehingga tambahan hutang tersebut akan mengurangi pajak. Dalam kenyataannya jarang manajer keuangan yang berpikir demikian. Perusahaan-perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung rasio hutangnya rendah. Teori ini beranggapan bahwa semakin tinggi atau banyak perusahaan melakukan pendanaan menggunakan hutang maka semakin besar pula risiko mereka untuk mengalami kesulitan keuangan karena membayar bunga tetap yang besar setiap tahunnya dengan kondisi laba bersih yang belum pasti. c. Pendekatan teori keagenan Agency approach Pendekatan ini berasumsi bahwa struktur modal disusun untuk mengurangi konflik antar berbagai kelompok kepentingan. Keputusan pendanaan berkaitan erat dengan masalah keagenan. Manajer bertugas untuk mengelola perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan yang diikuti dengan meningkatnya kemakmuran pemegang saham, maka dari itu manajer mempunyai kontrol atas sumber daya yang ada di dalam perusahaan, namun manajer bekerja tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham. Kepentingan yang berbeda inilah yang dapat menimbulkan masalah keagenan yang tentunya akan diikuti dengan munculnya biaya agensi. Biaya agensi ini dapat dikurangi dengan mengikutsertakan manajer perusahaan dalam kepemilikan saham, namun jika perusahaan menggunakan hutang maka manajer akan dipaksa untuk mengeluarkan kas dari perusahaan untuk membayar bunga.