Ukuran Perusahaan PENGARUH KEPUTUSAN PENDANAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

datang bukannya ditentukan oleh kebijakan dividen, tetapi ditentukan oleh tingkat risiko investasi baru. 3. Teori “Information Content Hypothesis” Information content adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai pertanda dari manajemen atas perkiraan laba. Information assymetry merupakan perbedaan kemampuan mengakses informasi antara manajemen dan investor yang bisa mengakibatkan harga saham lebih rendah daripada yang akan terjadi pada kondisi pasti. Harga saham di suatu perusahaan akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan sebaliknya harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Modigliani Miller menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen memiliki prospek yang baik dimasa yang akan datang. Ketika Modigliani Miller mengemukakan teori ketidak relevanan dividen, mereka mengasumsikan bahwa investor dan manajer mempunyai informasi yang sama mengenai perusahaan dan kebijakan dividen. Dalam kenyataanya manajer cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang propek perusahaan dibanding dengan investor atau pemegang saham, akibatnya investor menilai bahwa capital gain lebih berisiko dibanding dengan dividen dalam bentuk kas. Modigliani Miller berkesimpulan bahwa reaksi investor terhadap perubahan dividen tidak berarti sebagai indikasi bahwa investor lebih menyukai dividen. Kenyataannya bahwa harga saham berubah mengikuti perubahan dividen semata mata karena adanya information content dalam pengumuman dividen. 4. Clientele Effect Theory. Terdapat banyak kelompok investor dengan berbagai kepentingan, ada investor yang lebih menyukai memperoleh pendapatan saat ini dalam bentuk dividen, tetapi ada pula investor yang lebih menyukai untuk menginvestasikan kembali pendapatan mereka, karena kelompok ini berada dalam tarif pajak yang cukup tinggi. kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih menyukai jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan. Begitu juga dengan pembebanan pajak, dimana adanya perbedaan pajak bagi individu maka pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih menyukai capital gains. Clientele effect adalah kecenderungan perusahaan untuk menarik jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya. Argumen Miller dan Modigliani menyatakan bahwa suatu perusahaan menetapkan kebijakan pembagian dividen khusus, yang selanjutnya menarik sekumpulan peminat atau clientele yang terdiri dari para investor yang menyukai kebijakan dividen khusus tersebut, Weston dan Brigham, 2005 dalam Mardiyati, Ahmad, dan Putri, 2012. 5. Residual Dividend Policy Merupakan kebijakan untuk membayarkan dividen hanya jika