Tehnik Menghilangkan Mental Blok

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

G. Pengertian Motivasi Belajar

Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu memerlukan bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhanya, oleh sebab itu manusia cenderung membentuk kelompok atau kerja sama. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia ditentukan oleh dorongan atau motivasi yang ada dalam dirinya. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. 23 Begitu juga dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar, motivasi menjadi peranan penting dalam mencapai tujuan belajar. Motivasi belajar sudah ada dalam pada diri siswa yang bersangkutan sebagai kebutuhan akan memperoleh pengetahuan, hal ini dinamakan motivasi Intrinsik. Namun, motivasi intrinsik perlu juga ditunjang dengan motivasi Ekstrinsik motivasi dari luar diri siswa agar hasil yang dicapai lebih optimal. Motivasi belajar terdiri dari dua kata yang mempunyai pengertian sendiri – sendiri yaitu motivasi dan belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan individu agar belajar dengan baik. Motivasi berasal dari kata motiv yang artinya segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan seseuatu 24 . Motiv dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan dalam subyek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai sesuatu tujuan. Berawal dari kata motiv tersebut maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Tabrani Rusyan berpendapat bahwa 23 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengkurannya, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007, 1 24 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT.Rem,aja Rosdakarya, 2004, 60. 31 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan seseuatu untuk mencapat tujuan tertentu. 25 Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk kondisi – kondisi – kondisi tertentu, sehingga seorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk menghilangkan perasaan tidak suka itu 26 . Menurut Maslow manusia akan selalu berusaha memenuhi kebutuhannya, jika manusia telah memuaskan satu tingkat kebutuhan tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi. Maslow mengemukakan kebutuhan manusia terdapat lima tingkatan yaitu 27 : 1. Kebutuhan Fisiologis Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk tetap hidup, termasuk makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya 2. Kebutuhan akan rasa aman, Ketika kebutuhan Fisiologis seseorang terpenuhi, perhatian dapat diarahkan kepada kebutuhan akan kesalamatan. keselamatan berupa rasa aman dari setiap jenis ancaman fisik atau kehilangan, serta merasa terjamin. Dalam kegiatan belajar siswa terkadang mempunyai motivasi belajar untuk menghindari nilai jelek, malu pada teman. 3. Kebutuhan akan cinta kasih dan kebutuhan sosial Kebutuhan yang selanjutnya adalah kebutuhan cinta kasih dan kebutuhan sosial, kebutuhan ini muncul dari hubungan – hubungan antar pribadi yang mendalam serta kebutuhan untum menjadi bagian berbagai 25 Tabrani Rusyan dkk, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV Remaja Rusdakarya, 1989, 95. 26 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, 73. 27 Muhammad Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran Yogyakarta: Teras, 2012, 159. 32 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kelompok sosial. Dalam kaitannya kegiatan belajar motivasi muncul sebagai kebutuhan siswa agar disukai oleh temannya, disenangi oleh orang tua dan gurunya. 4. Kebutuhan akan penghargaan Percaya diri dan harga diri maupun kebutuhan akan pengakuan orang lain. Dalam kaitan kegiatan pembelajaran siswa akan berusaha melakukan pekerjaan yang bermanfaat, agar mendapat penghargaan dan pengakuan dari teman – teman dan gurunya. 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia dalam memehi potensinya. Dari definisi – definisi di atas dapat dikatakan bahwa motivasi berkatitan erat dengan segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motivasi merupakan dorongan yang datang dari dalam dirinya untuk mendapatkan kepuasan yang diinginkan, serta mengembangkan kemampuan dan keahlian guna menunjang profesinya yang dapat meningkatkan prestasinya. Belajar seringkali didefinisikan sebagai perubahan yang secara relative berlangsung pada masa berikutnya yang diperoleh kemudian dari pengelaman – pengelaman. Belajar merupakan suatu kegiatan yang terjadi di dalam diri seseorang, yang sukar diamati secara langsung. Slameto berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara 33 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id keseluruhan, sebagai hasil pengamatan sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 28 Muhibbin Syah juga berpendapat bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan secara keseluruhantingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif 29 Thorndike juga menyebutkan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan dan respon yang juga bisa berupa pikiran, perasaan atau gerakan. Perbahan tingkah laku dapat berwujud sesuatu yang konkret atau dapat diamati maupun nonkonkret. 30 Hinzman dalam Psikologi Pendidikan berpendapat bahwa belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dari manusia yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut 31 . Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat adanya proses belajar terhadap suatu objek pengetahuan atau melalui suatu penguatan reinforcement dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar. Dari uraian diatas mengenai pengertian motivasi dan belajar dapat diambil kesimpulan bahwa bahwa motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak yang ada dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar 28 Slameto, Belajar dan Faktor –Faktor yangmempengaruhinya, Jakarta: PT. Rtineka Cipta, 2003, 2 29 Muhibbin Syah, Pasikologi Belajar Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, 92. 30 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengkurannya, 11 31 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2013, 88. 34 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id siswa untuk mencapai tujuan yang dikehendaki oleh siswa yang bersangkutan sebagai subjek belajar agar terjadi perubahan pada diri subjek belajar tersebut baik berupa pengetahuan ataupun tingkah laku.

H. Macam–macam Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik yang berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita – cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan belajar lebih giat dan semangat. 1. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa sendiri. Dorongan tersebut datang dari hati siswa, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu atau dapat juga karena keadaran akan pentingnya sesuatu atau dapat juga karena dotongan bakat apabila ada kesesuaian denganbidang yang dipelajari. 32 Hamzah B. Uno berpendapat bahwa motivasi intrinsik didasari oleh suatu dorongan yang tidak diketahui secara jelas, tetapi bukan karena insting, artinya bersumber pada suatu motif yang dipengaruhi oleh lingkungan tertentu. Dan perilaku ini muncul tanpa perlu adanya ganjaran atas perbuatan, dan tidak perlu hukuman untuk tidak melakukannya. 33 32 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2005, 57. 33 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengkurannya, 11. 35

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Siswa/Siswi SMP Negeri 181 Jakarta)

1 11 83

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Birrul Walidain Sragen Tahun Ajaran

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Penggunaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Birrul Walidain Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 18

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN SIKAP BERAGAMA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI STABAT.

0 1 24

PENERAPAN DESAIN KELAS YANG EFEKTIF DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR PAI SISWA KELAS 5 DI SD MARDI SUNU SURABAYA.

0 0 111

PENERAPAN DESAIN KELAS YANG EFEKTIF DALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR PAI SISWA KELAS 5 DI SD MARDI SUNU SURABAYA.

0 0 112

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL DALAM SIKAP TOLERANSI BERAGAMA SISWA DI SMP MARDI SUNU SURABAYA.

0 2 96

Pengaruh Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Program Rohani Islam dalam Mewujudkan Prestasi Belajar Siswa

0 0 10

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 MAKASSAR

0 2 95