Tujuan Pendidikan Agama Islam
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
mengarah kepada satu tujuan. Metode diaolog seperti ini merupakan slah satu metode yang digunakan oleh Nabi, karena metode ini dapat
mengasah otak, dapat mengangkat kebenaran, dapat memberanikan terhadap dasar – dasar, dan ikut serta secara langsung dalam proses
pembelajaran dan pendidikan. Dalam proses pendidikan metode dialog mempunyai dampak yang
sangat mendalam terhadap jiwa pendengar atau peserta didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
55
a. Permasalah yang disajikan sangat dinamis, karena pendidik dan peserta didik langsung terlibat dalam pembiacaraan secara timbal
balik. b. Pendidik dan peserta didik tertarik untuk terus mengikuti jalannya
percakapan itu dengan maksud dapat mengetahui kesimpulannya. c. Dapat membangkitkan berbagai perasaan dan kesan seseorang
peserta didik , yang akan melahirkan dampak pedagogis yangturut membantu kukuhnya ide tersebut dalam jiwa pendengar pembaca,
serta mengarahkan kepada tujuan akhir d. Bila hiwar dilakukan dengan cara baik, memenuhi etika Islam, maka
hiwar yang dilakukan akan mempengaruhi peserta didik lainnya karena meningglkan pengaruh berupa pendidikan akhlak, sikap dalam
berbicara, menghargai pendapat orang lain, dan sebagainya.
55
Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, 261.
48
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Metode Amtsal perumpamaan Pendidikan dengan perumpamaan dilakukan dengan menyamakan
sesuatu dengan sesuatu yang lain yang kebaikan dan keburukannya telah diketahui secara umum. Metode perumpamaan ini mempunyai tujuan
pedagogis yang paling penting yang dapat ditarik dari perumpamaan adalah:
a Mendekatkan makna kepada pemahaman b Merangsang kesan dan pesan yang berkaitan dengan makna yang
tersirat dalam perumpamaan tersebut. c Mendidik akal supaya berpikir benar dan menggunakan kias yang
logis dan sehat d Menggerakkan perasaan yang menggugah dan mendorongnya untuk
melakukan amal yang baik dan menjauhi kemungkaran. 3. Metode Keteladanan
Pendidikan dengan keteladanan dapat dilakukan dengan menampilkan perilaku yang baik didepan peserta didik karena pada
umumnya peserta didik cenderung meniru atau meneladani gurunya. Dalam memberikan teladan pada pelsera didik hendaknya teladan
yang bersumber dari perilaku beliau Rosulullah karena Allah telah menjadikan beliau sabagai teladan bagi umat Muslim sebagaimana
difirmankan Allah SWT:
49
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat
Allah dan kedatangan hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
56
4. Metode Pembiasaan Pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara
berulang – ulang agar sesuatu tersebut dapat menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan ini berisi pengalaman. Karena yang dibiasakan itu adalah
sesuatu yang diamalkan. Sri Minarti juga berpendapat bahwa metode ini akan semakin
nyata manfaatnya jika didasarkan pada pengalaman. Artinya peserta didik dibiasakan untuk melakukan hal – hal yang bersifat terpuji.
57
5. Metode Ibrah dan Mau’izah Metode Ibrah dilakukan oleh pendidik dengan mengajar peserta
didik mengatahui inti sari suatu perkara yang disaksikan, diperhatikan, diinduksi, ditimbang – timbang, diukur dan diputuskan oleh manusia
secara nalar, sehingga kesimpulannya dapat mempengaruhi hati. Mau’izah pemberian nasehat dan peringatan akan kebaikan dan
kebenaran dengan cara menyentuh dan menggugah untuk mengamalkannya. Member peringatan ini sesuai firman Allah dalam Al
Qur’an:
58
56
Kementerian Agama Islam, Syamil, sdasd,
57
Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam, 143
58
Kementrian Agama, Al Qur’an Syamil,
50