43 4 Kebutuhan akan aktualisasi diri
Remaja berada dalam proses pengaktualisasi diri. Remaja dapat mengaktualisasikan dirinya dengan berbagai cara, seperti
menyalurkan hobi. Namun, jika tidak dibimbing dengan baik, remaja
akan mengalami
kekeliruan dalam
proses mengaktualisasikan
dirinya. Contohnya
adalah remaja
mengaktualisasikan dirinya melalui aktivitas geng sekolah seperti tawuran.
2. Alasan Remaja Tertarik menjadi Anggota Geng Sekolah
Ada berbagai pendapat mengenai alasan remaja tertarik menjadi anggota geng sekolah. Menurut Sidik Jatmika 2010:168, terdapat empat
alasan mengapa remaja memutuskan untuk bergabung menjadi anggota geng sekolah, yaitu ingin mendapatkan penghormatan dari orang lain,
membentuk kepedulian cinta, ingin mendapatkan perlindungan, dan ingin bertahan hidup di lingkungan geng sekolah.
Pendapat menurut Aliyah Fatkhatul 2013 melengkapi pendapat Sidik Jatmika. Aliyah Fatkhatul menyatakan bahwa remaja tertarik untuk
menjadi anggota geng sekolah dikarenakan memiliki kesamaan latar belakang serta tujuan, ingin mencari popularitas, ingin memperluas
pergaulan, ingin menghilangkan rasa sepi serta mencari kepuasan, ingin mencari rasa aman, ingin meningkatkan rasa percaya diri serta butuh
pengakuan, ingin mencari kebebasan, ingin memenuhi kebutuhan kasih
44 sayang, dan karena geng sekolah menyediakan dukungan fisik, psikis,
maupun sosial. Kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa alasan remaja
ingin menjadi anggota geng sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan yang ada pada dirinya, baik dari kebutuhan biologis, psikologis, maupun
kebutuhan sosial. Remaja ingin berada dalam lingkungan yang memiliki kesamaan nasib dan yang memberi rasa aman. Remaja juga
memanfaatkan geng sekolah sebagai ajang mencari popularitas dan penghargaan.
3. Karakteristik Anggota Geng Sekolah
Pada dasarnya, remaja yang mengikuti geng sekolah adalah remaja yang normal seperti remaja yang tidak mengikuti geng sekolah, akan
tetapi beberapa hal yang terjadi pada remaja yang memutuskan untuk bergabung dalam geng sekolah. Hal-hal tersebut antara lain adalah
beberapa bentuk pengabaian dan upaya mencari kompensasi bagi segala kekurangannya. Hal tersebut menjadikan mereka menjadi jahat.
Remaja anggota geng sekolah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan remaja non-geng. Perbedaan tersebut terbagi atas tiga
aspek, yakni struktur intelektual, konstitusi fisik serta psikis, dan cirri karakteristik individual. Berikut adalah penjelasan aspek-aspek tersebut.
a. Struktur Intelektual Pada umumnya intelegensi mereka tidak berbeda dengan
remaja non-geng, namun terdapat fungsi kognitif khusus yang
45 berbeda. Remaja geng sekolah mendapatkan nilai yang lebih
tinggi untuk tugas prestasi daripada nilai untuk keterampilan verbal Wechsler dalam Kartono, 2014:18. Remaja geng kurang
mampu untuk bertoleransi dan kurang mampu memperhitungkan tingkah laku orang lain.
b. Konstitusi Fisik dan Psikis Remaja geng sekolah lebih “idiot secara moral” dan
memiliki perbedaan secara jasmani sejak kecil daripada remaja non-geng. Bentuk tubuh remaja geng relative 60 lebih berotot,
kekar dan kuat daripada remaja non-geng. Hal tersebut membuat remaja geng menjadi lebih agresif.
Penelitian lain menemukan bahwa remaja geng memiliki fungsi fisiologis dan neurologis yang khas, antara lain remaja
geng kurang peka terhadap stimuli kesakitan, remaja geng tidak memiliki kematangan jasmaniah Stanfford dalam Kartono,
2014:18 c. Ciri Karakteristik Individual
Menurut Kartini Kartono 2014:18-19, remaja yang tergabung menjadi anggota geng mempunyai karakter dan sifat
khusus yang menyimpang. Sifat-sifat khusus tersebut antara lain sebagai berikut.
1 Rata-rata remaja anggota geng hanya berorientasi pada “masa kini”. Mayoritas dari mereka hanya bersenang-
46 senang pada masa kini dan tidak memikirkan masa
depan mereka. 2 Kebanyakan remaja anggota geng terganggu secara
emosional 3 Mereka kurang mampu bersosialisasi dalam masyarakat
normal, sehingga tidak mampu mengenal norma kesusilaan dan tindak bertanggungjawab secara sosial
4 Mereka sering melakukan tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu hanya untuk membuktikan kejantanan
mereka, meskipun mereka sadar akan resiko dalam tindakan tersebut
5 Pada dasarnya anggota geng sangat impulsive dan nekat dalam bahaya
6 Mereka memiliki hati nurani yang kurang berfungsi dengan baik
7 Mereka kurang memiliki disiplin diri dan control diri.
4. Mantan Anggota Geng Sekolah