Mantan Anggota Geng Sekolah

46 senang pada masa kini dan tidak memikirkan masa depan mereka. 2 Kebanyakan remaja anggota geng terganggu secara emosional 3 Mereka kurang mampu bersosialisasi dalam masyarakat normal, sehingga tidak mampu mengenal norma kesusilaan dan tindak bertanggungjawab secara sosial 4 Mereka sering melakukan tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu hanya untuk membuktikan kejantanan mereka, meskipun mereka sadar akan resiko dalam tindakan tersebut 5 Pada dasarnya anggota geng sangat impulsive dan nekat dalam bahaya 6 Mereka memiliki hati nurani yang kurang berfungsi dengan baik 7 Mereka kurang memiliki disiplin diri dan control diri.

4. Mantan Anggota Geng Sekolah

Mantan anggota geng sekolah adalah seseorang yang pernah terlibat aktif dalam geng sekolah namun memutuskan untuk tidak aktif lagi karena suatu alasan, misalnya sudah lulus atau ingin berfokus pada hal lain. Terjadi dinamika transisi pada perubahan dari anggota aktif menjadi mantan anggota geng sekolah. Biasanya ketika anggota 47 memutuskan untuk tidak terlibat aktif dalam geng adalah saat memasuki tahap perkembangan dewasa. Perubahan dari anggota menjadi mantan anggota beriringan dengan transisinya masa remaja menjadi tahap dewasa yang juga perlu penyesuaian tersendiri. Penyesuaian dari tahap remaja ke tahap dewasa adalah bukan hal yang mudah bagi mantan anggota geng, mengingat banyak tugas perkembangan yang belum tercapai yang akan memberikan hambatan bagi tercapainya tugas perkembangan pada tahap selanjutnya, yakni tahap dewasa dini. Adapun tugas perkembangan dewasa dini menurut Izzaty, dkk. 2008:158 adalah memilih pasangan hidup, belajar hidup bersama sebagai suami istri, mulai hidup dalam satu keluarga, belajar mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mulai bekerja dan membangun karir, mulai bertanggungjawab sebagai warga negara, dan bergabung dalam suatu aktivitas perkumpulan sosial. Hurlock 2004:252 menambahkan bahwa tugas perkembangan dewasa dini adalah belajar menyesuaikan diri terhadap pola – pola hidup baru, belajar untuk memiliki cita – cita yang tinggi, mencari identitas diri dan pada usia kematangannya mulai belajar memantapkan identitas diri. Schaie dalam Izzaty dkk. menjelaskan bahwa dalam masa dewasa dini, ada beberapa tahap kognitif yang dilalui, yakni tahap mencari prestasi dan tahap tanggung jawab. Selain itu, pada masa dewasa dini, seseorang juga akan mengalami perkembangan emosi dan sosial yang 48 berkaitan dengan perubahan minat. Perubahan minat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang kemudian mendasari perubahan keputusan dan status dari anggota menjadi mantan anggota geng sekolah. Hurlock menjelaskan bahwa selama masa dewasa dini, peran serta sosial sering terbatas, sehingga dapat mempengaruhi persahabatan, pengelompokan sosial, serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu. Sejalan dengan perkembangan emosi dan sosial, perkembangan moralpun tidak terlepas dari keterkaitan dengan penguasaan tugas perkembangan yang menitikberatkan pada harapan sosial Izatty dkk., 2008:161. Ketika mantan anggota geng sekolah masih terlibat aktif dalam geng, ada banyak dampak yang ia dapatkan, baik dampak negatif maupun dampak positif. Beberapa dampak negatifnya adalah anggota geng terpaksa melakukan tindakan-tindakan destruktif dan negtif demi solidaritas terhadap gengnya. Tindakan-tindakan tersebut mengakibatkan anggota geng menjadi salah suai terhadap lingkungan akademiknya, contohnya adalah salah suai terhadap guru, pelajaran, dan lingkungan sekolahnya. Hal tersebut mempengaruhi mantan anggota geng sekolah dalam penyesuaian diri mantan anggota geng ketika menjalani tahap dewasanya, khususnya penyesuaian diri dalam bidang akademik di institusi pendidikan selanjutnya.

H. Penelitian Terdahulu