12 motivasi siswa untuk menyelesaikan pekerjaan akademis, keberhasilan
dalam memenuhi persyaratan akademik, upaya akademik dan kepuasan dengan lingkungan akademik.
Dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian akademik adalah penyesuaian yang dilakukan oleh siswa untuk
menghadapi tuntutan dan standard pendidikan, sehingga siswa dapat melaksanakan tugas akademis yang memberikan manfaat untuk siswa
tersebut.
2. Faktor Penyesuaian Diri
Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri seseorang, termasuk dalam penyesuaian akademik. Pada hal ini, faktor
yang mempengaruhi penyesuaian akademik sama dengan faktor penyesuaian diri secara umum. Beberapa pakar mengemukakan pendapat
mengenai faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri. Beberapa pakar tersebut antara lain Schneiders, Zakiyah Daradjat, dan Hurlock.
Menurut Schneiders Moh. Ali Moh. Asrori, 2008: 181, hal-hal yang mempengaruhi penyesuaian diri ada 5 faktor, yakni kondisi fisik,
kepribadian, proses belajar, lingkungan, dan agama serta budaya. Kondisi fisik yang dimaksud adalah pembawaan jasmani dan kondisi tubuh sejak
lahir dan segala perubahannya. Kepribadian turut mempengaruhi penyesuaian diri yang dilakukan. Faktor kepribadian meliputi
perkembangan kepribadian dan kematangan, baik kematangan intelektual, social, moral, ataupun emosi.
13 Selain kondisi fisik dan kepribadian, hasil belajar turut
menyumbangkan pengaruh terhadap proses penyesuaian diri. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar dari pengalaman, frustasi, dan hasil
belajar dari konflik yang dihadapi. Hasil belajar juga meliputi determinan diri dan kondisioning. Faktor selanjutnya yang mempengaruhi
penyesuaian diri menurut Schneiders adalah kondisi lingkungan yang terdiri dari lingkungan rumah, keluarga, dan sekolah. Pada hal ini, teman
sebaya dan pergaulan sejak kecil turut memberikan pengaruh terhadap proses penyesuaian diri, termasuk penyesuaian akademik. Hal terakhir
yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah agama serta budaya yang dianut oleh individu tersebut.
Berbeda dengan Schneiders yang beranggapan bahwa penyesuaian diri dipengaruhi oleh lima faktor, Zakiyah Daradjat 1990:24
berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri hanya tiga. Ketiga faktor tesebut adalah sebagai berikut.
a. Frustasi atau Tekanan Perasaan Frustasi dan adanya tekanan perasaan bias menjadi proses yang
menyebabkan individu
merasa adanya
hambatan yang
menghambat terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan individu
tersebut. b. Konflik atau Pertentangan Batin
Konflik yang dimaksud adalah dua macam dorongan atau lebih yang bertentangan satu sama lain dan tidak mungkin dipenuhi
dalam waktu yang sama.
14 c. Kecemasan atau Anxiety
Kecemasan adalah proses emosi yang terjadi ketika orang sedang mengalami frustasi dan koflik.
Pendapat Elizabeth Hurlock melengkapi kedua pendapat ahi yang telah dijelaskan sebelumnya. Menurut Hurlock 1997:98, faktor yang
mempengaruhi keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri adalah sebagai berikut.
a. Tergantung dimana individu itu dibesarkan, yaitu kehidupan dalam keluarga dimana individu tersebut dibesarkan. Bila dalam
keluarga dikembangkan perilaku sosial yang baik maka individu akan mendapatkan pengalaman perilaku sosial yang baik pula,
begitupun sebaliknya. Hal ini akan menjadi pedoman untuk melakukan penyesuaian diri dan sosial yang baik di luar rumah.
b. Model yang diperoleh individu di rumah, terutama dari orangtuanya. Bila anak merasa ditolak oleh orangtuanya atau
meniru perilaku orangtua yang menyimpang, maka anak akan cenderung mengembangkan kepribadian yang tidak stabil,
agresif yang
mendorong untuk
melakukan perbuatan
menyimpang ketika dewasa. c. Motivasi untuk belajar dilakukan penyesuaian diri dan sosial.
Motivasi ini ditimbulkan dari pengalaman sosial awal yang menyenangkan, baik di rumah atau di luar rumah.
15 d. Bimbingan dan bantuan yang cukup dalam proses belajar
penyesuaian diri. Dari ketiga pendapat ahli yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri dipegaruhi dari faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal meliputi kondisi fisik
seseorang sejak lahir serta perubahannya dan kondisi psikis yang terdiri dari kepribadian, kematangan, serta hasil belajar dari mengatasi konflik,
frustasi, dan kecemasan yang dihadapi individu tersebut. Sedangkan faktor eksternalnya adalah dukungan dari lingkungan,
baik itu lingkungan keluarga, sekolah, ataupun pergaulan dengan teman sebaya. Lingkungan sekitar individu secara langsung ataupun tidak
langsung dapat memberikan modelling bagi individu tersebut. Selain itu, agama serta budaya juga turut memberikan pengaruh pada seseorang
yang sedang melakukan penyesuaian diri, termasuk penyesuaian akademik
3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri