6. Meminta keterangan lisan danatau tertulis dari Wajib Pajak.
7. Meminta keterangan danatau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga
yang mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melaui unit Pelaksanaan Pemeriksaan.
H. Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
Dalam pelaksanaan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan dan Pemeriksaan
Kantor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011,Pasal 13, Wajib Pajak berhak :
1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal
Pemeriksa Pajak dan Surat Perintah Pemeriksaan. 2.
Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan surat pemberitahuan pemeriksaan sehubungan dengan pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan.
3. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memberikan penjelasan tentang
alasan dan tujuan Pemeriksaan. 4.
Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan surat tugas apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan.
5. Menerima Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan.
6. Menghadiri Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
7. Mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim
Quality Assurance Pemeriksaan, sehubungan dengan masih terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib
Pajak dalam pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan. 8.
Memberikan pendapat atau penilaian atas pelaksanaan Pemeriksaan oleh Pemeriksa Pajak melalui pengisian Kuesioner Pemeriksaan.
Dalam pelaksanaan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan dan Pemeriksaan
Kantor Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.032011,Pasal 14, Wajib Pajak wajib:
1. Memperlihatkan danatau meminjam buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan
usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek terutang pajak. 2.
Memberikan kesempatan untuk mengakses danatau mengunduh data yang dikelola secara elektronik.
3. Memberikan kesempatan untuk memasuki dan memeriksa tempat atau
ruang, barang bergerak danatau tidak bergerak yang diduga atau patut diduga digunakan untuk menyimpan buku atau catatan,
dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dokumen lain, uang, danatau barang yang dapat memberi petunjuk tentang
Universitas Sumatera Utara
penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang terutang pajak serta meminjamkannya kepada
Pemeriksa Pajak.
4. Memberi bantuan guna kelancaran Pemeriksaan, antara lain berupa :
a. Menyediakan tenaga danatau peralatan atas biaya Wajib Pajak
apabila dalam mengakses data yang dikelola secara elektronik memerlukan peralatan danatau keahlian khusus.
b. Memberi kesempatan kepada Pemeriksa Pajak untuk membuka
barang bergerak danatau tidak bergerak. c.
Menyediakan ruangan khusus tempat dilakukannya pemeriksaan lapangan dalam hal jumlah buku,catatan,dan dokumen sangat
banyak sehingga sulit untuk dibawa ke kantor Direktorat Jenderal Pajak.
5. Menyampaikan tanggapan secara tertulis atas Surat Pemberitahuan
hasil Pemeriksaan. 6.
Memberikan keterangan lisan danatau tertulis yang diperlukan. 7.
Memenuhi panggilan untuk datang menghadiri Pemeriksaan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
8. Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat oleh Akuntan
Publik.
I. Produk dari Hasil Pemeriksaan
Sebagaimana telah diuraikan bahwa produk pemeriksaan pajak banyak tergantung daritemuan sampai dimana kepatuhan pemenuhan kewajiban
perpajakan dilaksanakan oleh Wajib Pajak. Hal ini disebabkan karena system perpajakan menganut sistem self asessement maka wajib Pajak dipercaya untuk
melakukan perhitungan sendiri besarnya pajak terutang kewajiban perpajakan material, membayar atau menyetorkan sendiri dan melaporkan sebagai
pertanggung jawaban kewajiban pajak formal dari tindakan menghitung dan menyetor sendiri sebagai bentuk kepercayaan yang diberikan oleh Undang-
Undang sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat 1 Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan sebagai berikut: “Setiap Wajib Pajak wajib membayar pajak
yang terutang berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya Surat Ketetapan Pajak.”
Produk dari hasil pemeriksaan tersebut menyebabkan timbulnya produk hukum yang menerbitkan:
1. Surat Ketetapan pajak Kurang Bayar dan Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan. 2.
Surat Ketetapan Pajak Nihil. 3.
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.
Universitas Sumatera Utara
J. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan