Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak

Memperkecil kemungkinan wajib pajak tidak mampu bayar pajak akibat perhitungan yang terlalu besar. Dalam rangka pengawasan atas sistem self assessment, Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan tindakan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sampai dengan tahun 2012, tindakan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota adalah sebagai berikut: Wajib Pajak Tahun Pemeriksaan 2010 2011 2012 Orang Pribadi 79 121 131 Badan 51 41 128 Bendaharawan - - - Total 130 162 259 Sumber : KPP Pratama Medan Kota

A. Prosedur dan Tata Cara Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan dilakukan oleh Pemeriksa Pajak yang tergabung dalam tim pemeriksa pajak yang susunannya terdiri dari beberapa supervisor, seseorang Universitas Sumatera Utara ketua tim, dan beberapa pemeriksapenilai yang tergabung dalam kelompok fungsional. 1. Tata cara pelaksanaan pemeriksaan harus dilakukan dengan : a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82PMK.03.2011 Tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak. b. Keputusan Direktorat jenderal Pajak Nomor: KEP-123PJ2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Lapangan c. Keputusan Direktorat jenderal Pajak Nomor: KEP-124PJ2005 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemeriksaan Kantor 2. Pemeriksaan harus dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang meliputi standar umum, standar pelaksanaan pemeriksaan dan standar pelaporan pemeriksaan 3. Tim Pemeriksa Pajak harus mencantumkan dasar hukum berupa ketentuan pelaksanaannya serta bukti-bukti pendukungnya, atas semua temuan pemeriksaan. 4. Temuan pemeriksaan harus diberitahukan kepada wajib pajak melaui penyimpanan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan SPHP yang penyampaiannya hanya dapat dilakukan satu kali. 5. Wajib Pajak harus diberi kesempatan hadir untuk melakukan pembahasan akhir hasil pemeriksaan. Pembahasan akhir harus dilakukan sesuai dengan Universitas Sumatera Utara jangka waktu yang ditentukan yaitu 1 satu bulan untuk pemeriksaan lapangan dan 3 tiga minggu untuk pemeriksaan kantor. 6. Dalam hal dilakukan pembahasan oleh tim pembahas, baik Tim Pembahas Tingkat Unit Pelaksana Pemeriksa maupun Tingkat Kantor Wilayah, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Tim pembahas dibentuk oleh Kepala Unit Pelaksana Pemeriksaan atau Kepala Kantor Wilayah DJP dan atas nama Direktur Jenderal Pajak yang bertugas. b. Tim pembahas akan melaksanakan tugasnya dalam hal terdapat permohonan dari Wajib Pajak. c. Pembambahasan oleh Tim Pembahas hanya dilakukan antara Tim Pemeriksa Pajak dan Tim pembahas tanpa dihadiri oleh Wajib Pajak. 7. Apabila hasil pemeriksaan ternyata berbeda dengan profil Wajib Pajak, tim pemeriksa pajak harus mejelaskan perbedaan tersebut dalam Kertas Kerja Pemeriksaan dan Laporan Hasil Pemeriksaan serta mengirimkan data perbedaan tersebut kepada Seksi Pengawasan dan Konsultasi Terkait. 8. Dalam hal pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan 1 satu Surat Perintah pemeriksaan yang meliputi satu atau beberapa jenis pajak dan satu atau beberapa masa pajak, maka nota perhitungan dan Surat Ketetapan Pajak harus diterbitkan untuk setiap Masa Pajak . Universitas Sumatera Utara Adapun prosedur Pemeriksaan Pajak yang dilakukan oleh Tim Pemeriksa Pajak adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi data-data yang dilaporkan Wajib pajak. 2. Meganalisa angka-angka yang tecantum dalam laporan keuangan Wajib Pajak. 3. Meminta keterangan lisan danatau tulisan Wajib Pajak yang diperiksa 4. Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat penyimpanan dokumen, uang, barang yang dapat memberi petunjuk. 5. Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tersebut pada nomor 4 empat, apabila Wajib Pajak atau kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan dimaksud.

B. Penyebab-penyebab Dilakukan Pemeriksaan Pajak Oleh Fiskus