Perilaku Remaja yang Menggunakan Gadget

36

3. Perilaku Remaja yang Menggunakan Gadget

Perkembangan teknologi khususnya gadget memberikan dampak terhadap kepemilikan barang canggih tersebut. Sekarang ini banyak gadget khususnya smartphone yang dapat dibeli dengan harga yang relatif terjangkau. Penggunaan gadget sendiri memiliki banyak manfaat bagi penggunanya, mulai dari membantu menyelesaikan pekerjaan, hiburan, mengisi waktu luang sampai menambah pertemanan melalui media sosial. Penggunaan media sosial di kalangan remaja saat ini memang sudah menjadi sebuah trend. Bahkan, tanpa disadari waktu yang dihabiskan untuk mengakses pun dapat mencapai berjam-jam. Aktivitas penggunaan media sosial yang meningkat ini menjadikan intensitas penggunaan gadget semakin meningkat, apalagi jika ditambah dengan aktivitas lain selain mengakses media sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Christiany Juditha 2011: 14 dengan sedikit penyesuaian, durasi penggunaan gadget dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Intensitas penggunaan gadget dikatakan tinggi ketika penggunaannya mencapai lebih dari 3 jam dalam sehari, intensitas penggunaan yang sedang berkisar antara 1-3 jam dalam sehari, sedangkan penggunaan gadget yang rendah kurang dari 1 jam dalam sehari. Dampak yang ditimbulkan dengan penggunaan gadget pun semakin beragam mulai dari aspek kesehatan hingga aspek sosial. Dampak buruk penggunaan gadget pada anak menurut Derry Iswidharmanjaya 2014: 16 sebagai berikut: 37 a. Menjadi pribadi yang tertutup Anak yang telah kecanduan gadget biasanya tidak bisa lepas dari gadgetnya. Sebagian besar waktu mereka habiskan untuk bermain gadget. Hal ini dapat menganggu kedekatan dengan orang lain, lingkungan dan teman sebayanya. Lama-kelamaan hal seperti ini dapat membuat anak menjadi pribadi yang tertutup. b. Kesehatan terganggu Penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan pemakainya terutama kesehatan mata. Akibat dari terlalu lama menatap layar gadget, mata dapat mengalami kelelahan hingga menyebabkan mata minus. c. Gangguan tidur Anak yang bermain gadget tanpa pengawasan orang tua dapat terganggu jam tidurnya. Ketika anak sudah berada di kamarnya, terkadang orang tua berpikir anak sudah tidur padahal masih bermain dengan gadget-nya. Bahkan tanpa disadari anak dapat bermain-main dengan gadget-nya hingga larut malam sehingga paginya susah bangun. d. Suka menyendiri Anak yang senang bermain gadget-nya akan merasa bahwa itu adalah teman yang mengasyikkan sehingga anak cenderung menghabiskan waktu di rumah untuk bermain. Intensitas bermain dengan teman sebayanya secara perlahan akan semakin berkurang. Hal seperti ini jika 38 dibiarkan akan membuat anak lebih suka menyendiri bermain dengan gadget daripada bermain dengan teman sebayanya sehingga sosialisasi dengan lingkungan sekitar pun semakin berkurang. e. Ancaman cyberbullying Anak biasanya menggunakan gadget untuk bermain games, mengakses media sosial seperti twitter, facebook dan media sosial yang lainnya. Bahkan sekarang ini intensitas dalam mengakses media sosial di kalangan remaja semakin tinggi sebagai wujud eksistensinya. Hal ini memungkinkan terjadinya cyberbullying yang semakin tinggi.

D. Kerangka Berpikir