Keenam , faktor kepribadian seseorang juga mempengaruhi perilaku politik.
Perilaku politik itu bergantung pada sifat struktur kepribadian yang dimilikinya, apakah tergolong dalam fungsi penyesuaian diri atau dalam basis fungsional
eksternalisasi dan pertahanan diri.
Ketujuh , faktor lingkungan sosial politik. Faktor ini dapat mempengaruhi
aktor politik secara langsung seperti keadaan keluarga, cuaca, keadaan ruang, ancaman, suasana kelompok dan kehadiran orang lain. Lingkungan sosial politik
tersebut saling mempengaruhi dan berhubungan satu dengan yang lain dan bukannya sebagai faktor yang berdiri sendiri. Melalui proses, pengalaman,
sosialisasi dan sebgainya terbentuklah sikap dan perilaku politik seseorang.
28
Partisipasi politik adalah faktor yang menunjukkan apakah pemilihan umum ataupun pemilihan kepala daerah berlangsung dengan baik atau tidak.,
semakin tinggi tingkat partisipasi pemilih, maka tingkat keberhasilan pemilihan umum semakin baik. Dalam analisa politik modern, partisipasi politik merupakan
masalah yang penting dan banyak dipelajari terutama dalam hubungan dengan Selain faktor-faktor tersebut, kesadaran politik memusatkan kepada ideologi
dan bukan mitos rakyat dan ada lima faktor yang memainkan peranan penting untuk menentukan pilihan rakyat dan sikap rakyat, yaitu:
1. Standar hidup, kondisi gaji atau tidak didigaji, sense of social belonging, 2. Kelompok umur dan seks,
3. Tingkat pendidikan, 4. Agama, dan
5. Simpati terhadap partai politik.
I.5.3. Partisipasi Politik
28
Ibid., h.160
Universitas Sumatera Utara
negara berkembang. Pada awal studi partisipasi politik hanya memfokuskan diri pada partai politik sebagai pelaku utama, akan tetapi dengan berkembangnya
demokrasi dalam partai politik khususnya dalam hal pengambilan keputusan mengenai kebijakan-kebijakan umum.
Secara umum dikatakan partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok untuk ikut serta dalam kehidupan politik. Herbert MsClosky
berpendapat bahwa partisipasi politik adalah kegiatan sukarela dari masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan kekuasaan dan
secara lanngsung atau tidak langsung dalam pembentukan pemilihan umum.
29
Menurut Robert Dahl partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan warga negara untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah.
30
4. Kegiatan mempengaruhi kebijakan pemerintah secara langsung yaitu mempengaruhi pemerintah tanpa menggunakan perantara. Sedangkan dengan
cara tidak langsung yaitu mempengaruhi pemerintah dengan menggunakan perantara yang dapat meyakinkan pemerintah.
Berikut ini sejumlah aturan dalam partisipasi politik : 1. Partisipasi politik berupa kegiatan atau perilaku individu warga negara biasa
yang diamati bukan perilaku dalam sikap dan orientasi karena sikap dan orientasi tidak selalu termanifestasikan dalam perilakunya.
2. Kegiatan tersebut diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik. Seperti mengajukan alternative kebijakan
umum dan kegiatan mendukung atau menentang keputusan politik yang dibuat pemerintah.
3. Kegiatan yang berhasil efektif ataupun yang gagal mempengaruhi pemerintah dalam konsep partisipasi politik.
29
Herbert McClosky, 1959, Political Science Review. London. hal 75-76
30
Ichlasul Amal, 1996, Teori-teori Mutahir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.hal 19
Universitas Sumatera Utara
5. Mempengaruhi pemerintah melalui prosedur yang wajar dan tanpa kekerasan seperti ikut pemilihan umum, mengajukan petisi, bertatap muka dan menulis
surat dengan prosedur yang tidak wajar seperti kekerasan, demonstrasi, mogok, kudeta dan revolusi.
Dinegara-negara demokrasi umumnya dianggap bahwa lebih banyak partisipasi masyarakat akan lebih baik. Dalam alam pikiran ini, tingginya tingkat
partisipasi menunjukkan bahwa masyarakat mengikuti dan memehami masalah politik dan ingin melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan itu, tingginya tingkat
partisipasi politik juga menunjukkan bahwa rezim yang sedang berkuasa memiliki kesalahan yang tinggi. Jika sebaliknya rendahnya partisipasi politik disuatu negara
dinaggap kurang baik karena menunjukkan rendahnya perhatian warga terhadap masalah politik, selain itu rendahnya politik juga menunjukkan lemahnya
legitimasi dari rezim yang berkuasa.
1.5.4. Teori Perilaku Pemilih