yang terkait langsung dengan kepentingan rakyat, berdampak kepada rakyat, dan dirasakan oleh rakyat. Oleh karena itu, kepala daerah harus dipilih oleh rakyat dan
wajib mempertanggungjawabkan kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat. Jabatan politik bermakna bahwa mekanisme rekrutmen kepala daerah dilakukan
dengan mekanisme politik yaitu, melalui pemilihan yang melibatkan elemen politik, yaitu rakyat dan partai politik.
Pemilihan kepala daerah merupakan rekrutmen politik yaitu penyeleksian rakyat terhadap tokoh-tokoh yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah, baik
GubernurWakil Gubernur, BupatiWakil Bupati, ataupun WalikotaWakil Walikota. Aktor utama sistem pemilihan kepala daerah adalah rakyat, partai
politik dan calon kepala daerah.
33
Ralph Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka dapat
mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
I.5.6. Terminologi Masyarakat
Kata masyarakat dalam bahasa Inggris disebut society berasal dari kata Latin yaitu socius yang berarti kawan. Ini paling lazim ditulis dalam tulisan-
tulisan ilmiah maupun bahasa sehari-hari untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia. “Masyarakat” sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu syaraka,
yang artinya “ikut serta, berperan serta”. Kata Arab musyaraka berarti saling bergaul. Istilah masyarakat terlalu banyak mencakup hubungan yang luas
sehingga walaupun diberi defenisi yang mencakup keseluruhannya masih ada juga yang tidak memenuhi unsur-unsurnya. Berikut adalah berbagai pandangan para
sarjana tentang defenisi masyarakat.
34
33
Joko J. Priatmoko, Op.Cit., h. 200-203
34
Pelly, H. Zainul. 1997. Pengantar Sosiologi. Medan: USU Press Medan. Hal 28
Universitas Sumatera Utara
Selo Soemardjan menyatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
35
Herkoyits mendefenisikan masyarakat sebagai kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti cara hidup tertentu.
36
Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama.
37
Maclver menyatakan bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, dari otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-
kelompok dan pembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks selalu berubah atau jaringan dari
relasi sosial itulah yang dinamakan masyarakat.
38
Bagi Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan yang objektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-
anggotanya. Masyarakat bukanlah hanya penjumlahan individu-individu semata melainkan suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar mereka; sehingga
menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri-cirinya sendiri. Menurut Paul B. Horton dan C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan di dalam kelompokkumpulan manusia tersebut.
39
Marion Levy mengemukakan empat Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat, yaitu 1 kemampuan bertahan
melebihi masa hidup seorang individu; 2 rekrutmen seluruh atau sebagian anggota melalui reproduksi 3 kesetiaan pada suatu “sistem tindakan utama
bersama” 4 adanya system tindakan utama bersama yang bersifat
35
Pelly, H. Zainul. 1997. ibid. hal 29
36
Pelly, H. Zainul. 1997. ibid. hal 29
37
Pelly, H. Zainul. 1997. ibid. hal 29
38
Maclver. 1955. Society, An Introductory Analysis. Hal 5
39
Durkheim, Emile.1964. The Rules, of Sociological Method. New York: Free Press. Hal 102.
Universitas Sumatera Utara
“swasembada”. Kemudian Inkeles mengemukakan bahwa suatu kelompok hanya dapat dikatakan sebagai masyarakat bila kelompok tersebut memenuhi keempat
Kriteria tersebut; atau bila kelompok tersebut dapat bertahan stabil untuk beberapa generasi walaupun samasekali tidak ada orang atau kelompok lain diluar
kelompok tersebut.
40
Talcot Parsons pun merumuskan kriteria bagi adanya masyarakat. Menurutnya masyarakat adalah suatu sistem sosial yang swasembada self
subsistent melebihi masa hidup individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.
Edward Shils pun menekankan pada aspek pemenuhan keperluan sendiri self sufficiency yang dibaginya dalam tiga komponen: pengaturan diri, reproduksi
sendiri dan penciptaan diri self-regulation, self- reproduction, self-generation.
41
Kalau kita merujuk definisi Linton maka masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu-individu yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama.
Dalam waktu yang cukup lama itu yang belum terorganisasikan, mengalami proses fundamental yaitu:
42
Proses itu biasanya bekerja tanpa disadari dan diikuti oleh semua anggota kelompok. Untuk tidak simpang siur dalam penggunaan istilah, maka yang
dimaksud dengan kelompok group disini adalah setiap pengumpulan manusia sosial yang mengadakan relasi sosial antara yang satu dengan yang lain.
1. adaptasi dan organisasi dari tingkah laku para anggota
2. timbulnya secara lambat laun, perasaan kelompok atau L’espirit de corps
43
40
Sunarto, Kananto. 2000. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hal. 56
41
Sunarto, Kananto. 2000. ibid.
42
Prof Harsojo. 1984. Pengantar Antropologi. Bandung: Bina Cipta. Hal. 127
43
Prof Harsojo. 1984. Ibid.
Anggota dari suatu kelompok menunjukkan adanya suatu reprositas. Kelompok
Universitas Sumatera Utara
seperti yang dimaksud diatas belum terorganisasikan secara sadar. Jadi menurut Linton ada satu faktor yang penting dalam pembentukan suatu masyarakat yaitu
faktor waktu. Sebab faktor waktulah yang memberi kesempatan pada individu untuk dapat bekerja sama dan menemukan pola tingkah laku dan sikap yang
bersifat timbal balik, dan menemukan suatu teknik untuk hidup bersama. Dengan adanya waktu yang cukup lama timbullah syarat yang dimiliki oleh tiap-tiap
masyarakat, yaitu proses adaptasi dan organisasi dari kelakuan para anggota kelompok dan disamping itu timbullah kesadaran berkelompok.
I.5.7. Masyarakat Perkebunan